Perusahaan virtual hotel operator ini dapat suntikan dana Rp 52 M
Merdeka.com - Perusahaan start up bidang virtual hotel operator (VHO), PT Global Rooms Indonesia (Nida Rooms) mendapat suntikan dana USD 4 juta atau setara Rp 52,7 miliar dari tiga venture capital besar yang berbasis di Indonesia. Kebutuhan dana ini akan dipergunakan untuk pengembangan usaha.
CEO dan founder Nida Rooms, Kanesh Avili mengatakan tambahan berupa seeding fund ini adalah sejalan dengan target Nida Rooms di fase ke 2 ini, yaitu dengan menaikan standar dan mutu hotel berbintang 3 ke bawah sehingga mitra hotel dapat setara dan bersaing sehat dengan hotel bintang 3 ke atas dan dari sisi konsumen, agar merasakan kenyamanan layaknya menginap di hotel berbintang 3 ke atas. Dengan pilihan lokasi yang sesuai, harga yang sesuai, dan standar kualitas .
"Saat ini Nida Rooms telah menggandeng sekitar 1.000 hotel di berbagai kota di Indonesia, dan pada akhir 2016 Nida Rooms juga akan menargetkan untuk bekerja sama dengan 2.000 hotel di Indonesia," ujar dia di Jakarta, Minggu (17/4).
-
Mengapa pembangunan Hotel Nusantara penting? Kepala Otorita IKN Bambang Susantono menyatakan bahwa pesatnya progress pembangunan milik swasta merupakan bukti nyata pembangunan Nusantara yang sudah mendapatkan atensi dari sejumlah pelaku usaha.
-
Kenapa Hotel Indonesia dibangun? Sukarno pun teringat bahwa dua tahun lagi (1962) Indonesia akan menjadi tuan rumah Asian Games IV, sementara Ibu Kota belum memiliki bangunan yang layak untuk dibanggakan di hadapan para atlet se-Asia.
-
Apa target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan Pemerintah menyepakati target sasaran pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 mendatang berada pada rentang 5,3 persen sampai 5,6 persen.
-
Dimana pembangunan Hotel Nusantara? Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) pun meninjau langsung proyek pembangunan Hotel Nusantara di IKN pada Rabu (20/12/2023) lalu.
-
Kenapa pungutan wisatawan asing diharapkan bisa meningkatkan kualitas pariwisata di Bali? 'Masalah-masalah yang kita hadapi sekarang seperti soal sampah dan kemacetan harus bisa segera diatasi,' katanya saat membuka Tatanan Baru Pariwisata Bali dengan tema 'Pungutan Wisman untuk Pariwisata Bali yang Berkualitas' di Kampus Universitas Udayana (Unud), Bali, Selasa (23/1).
-
Mengapa Jakarta butuh investasi? Oleh karena itu, dibutuhkan investasi dari dalam dan luar negeri untuk membiayai pembangunan DKI Jakarta.
Kanesh menegaskan ketiga venture capital tersebut merupakan perusahaan Indonesia yang cukup memiliki reputasi, namun dia belum dapat mengungkapkan karena saat ini masih dalam proses atau tahap penyelesaian akhir.
Seperti diketahui, Nida Rooms diperkenalkan di Indonesia sejak 9 September 2015 dan resmi memiliki badan hukum sejak Desember 2015.
Ide membuat bisnis model dimana pada saat itu sangat sulit menemukan hotel yang menawarkan layanan maksimal dengan harga yang terjangkau di Asia Tenggara. Oleh karenanya, selain di Indonesia, Nida Rooms juga mengembangkan usahanya di Thailand, Filiphina, dan Malaysia.
Segmen yang dibidik Nida Rooms adalah para budget travellers, backpackers, youth travellers, dan short-business travellers.
Saat ini, dari 1.000 hotel yang digandeng Nida Rooms telah tersebar di berbagai kota di Jawa, Bali, Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi. Jumlah tersebut setara dengan 5.000 inventori kamar yang telah dicapai dalam periode 7 bulan saja.
Selain itu, Nida Rooms saat ini telah melakukan ekspansi ke berbagai destinasi di Indonesia dan Asia Pacific dengan tujuan menjadi VHO terbesar bukan hanya di Indonesia namun juga di Asia Pacific, salah satunya adalah di Malaysia, Nida Rooms telah menggandeng 603 hotel, di Thailand 1.162 hotel, dan Filiphina 119 hotel. Dalam waktu dekat ini, Nida Rooms juga akan mengembangkan usahanya di Vietnam.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasino terbesar di Singapura ini menyumbang pendapatan ekonomi nasional sedikitnya 1-2 persen.
Baca SelengkapnyaDitargetkan, akhir tahun 2023, realisasi investasi tembus Rp45 triliun.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini, investasi yang sudah masuk dalam pembangunan IKN Nusantara mencapai Rp47,5 triliun.
Baca SelengkapnyaBeberapa perusahaan AS menyatakan minat untuk berinvestasi di sektor pariwisata hijau.
Baca SelengkapnyaAntler telah menginvestasikan dananya ke beberapa startup potensial di Indonesia, seperti Gapai, platform pekerjaan global untuk pekerja migran Indonesia.
Baca SelengkapnyaInvestasi tersebut berasal dari berbagai pihak mulai dari perusahaan BUMN, swasta hingga investor asing.
Baca SelengkapnyaTercatat, sekitar 10 miliuner termasuk Pansy Ho dari Hong Kong dan Sukanto Tanoto dari Indonesia membangun hotel di Singapura.
Baca SelengkapnyaKerjasama ini bertujuan untuk membuka koridor investasi antara Korea dan Asia Tenggara
Baca SelengkapnyaPemerintah akan membuka investasi untuk asing di IKN pada tahap kedua.
Baca SelengkapnyaJokowi menegaskan pembangunan IKN tidak hanya dilakukan pemerintah saja.
Baca SelengkapnyaOtorita Ibu Kota Nusantara (IKN) menggelar kerja sama dengan Indonesia Investment Authority (INA) untuk menggenjot realisasi investasi di IKN.
Baca SelengkapnyaKomisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menargetkan investasi untuk pembangunan tersebut akan ada sebelum Agustus tahun 2024.
Baca Selengkapnya