Perwakilan 12 negara kumpul di Lombok cari solusi pembiayaan nelayan
Merdeka.com - Bank Indonesia telah bekerja sama dengan 11 negara serta Asia-Pacific Rural and Agricultural Credit Association (APRACA) dan International Fund for Agricultural Development (IFAD). Kolaborasi besar ini mencari skema yang tepat dalam menyalurkan pembiayaan kepada nelayan dan petani yang tidak pernah diakses lembaga keuangan.
Asisten Gubernur Bank Indonesia, Dyah Nastiti K. Makhijani mengatakan, pihaknya dan negara lain akan mempelajari dan mengimplementasikan berbagai best practices yang sesuai dengan potensi dan situasi di masing-masing negara.
"Kita sudah ada pilot project dan merupakan kolaborasi antara APRACA dan ( IFAD), dan secara resmi disebut Documenting Global Best Practices on Sustainable Models of Pro-Poor Rural Financial Services in Developing Countries (RuFBeP Project)," katanya dalam acara pertemuan dan workshop di Lombok, NTB, Rabu (24/2).
-
Siapa saja yang termasuk Bank Pemerintah di Indonesia? Daftar bank BUMN di Indonesia antara lain adalah BRI, BNI, Bank Mandiri, dan BTN.
-
Siapa yang ikut membantu KKP dalam mendorong ekonomi nelayan? Bersama Gerakan Ingat Selamat Layar Indonesia (GISLI), KKP menggelar workshop PUG pada 30 Juli 2023 di Pelabuhan Perikanan Pantai Muncar, Banyuwangi, Jawa Timur.
-
Kenapa BNI mengapresiasi kolaborasi dengan Bank Lampung? 'Kami mengapresiasi Bank Lampung atas kesempatan kolaborasinya. Ini sebagai langkah nyata BNI dalam mendukung GBBI dalam rangka percepatan peningkatan penggunaan produk dalam negeri,' ujarnya.
-
Dimana KKP membantu pengembangan korporasi nelayan? Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (Ditjen PDSPKP) memberikan fasilitasi pengembangan korporasi nelayan di Cilacap Jawa Tengah melalui dukungan gudang beku portable, kendaraan berpendingin, dan bimbingan teknis.
-
Siapa saja bank yang terlibat? Bank Rakyat Indonesia, Bank Katimtara, Bank Perkreditan Rakyat merupakan perbankan yang turut berpartisipasi dalam acara Sosialisasi Penguatan Modal tersebut.
-
Apa kebutuhan Bank Indonesia jelang Nataru 2023? Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Bali, memproyeksikan kebutuhan uang tunai menjelang Hari Raya Natal dan Tahun Baru (Nataru) pada akhir tahun 2023 adalah sebesar Rp 2,7 triliun rupiah.
Terdapat 4 fase pelaksanaan proyek tersebut, yang berlangsung dalam rentang tahun 2014-2018. Fase pertama telah dimulai sejak 2014 yaitu identifikasi best practices jasa layanan keuangan pedesaan yang dilaksanakan di 5 negara(Thailand, Indonesia, China, Philipina, dan India). Kemudian fase kedua(2015-2016) merupakan pilot project dari best practices yang dilaksanakan di 3 negara (Indonesia, China, dan Philipina).
Fase ketiga merupakan diseminasi hasil pilot project dan merumuskan arah untuk mendorong penerapan best practices. "Selanjutnya nanti fase keempat yaitu diseminasi hasil RuFBePproject dalam bentuk program pertukaran kunjungan (exchange visit program)," katanya.
Pada pertemuan untuk diseminasi dan merumuskan program di Lombok kali ini diikuti oleh 68 peserta dari 12 negara (termasuk Indoensia). Selain mendiseminasikan hasil pilot project di 3 negara (Indonesia, China dan Philipina), lokakarya juga menghadirkan para ahli di bidangnya, antara lain dari National Bank For Agriculture And Rural Development (NABARD) India dan IFAD yang akan memaparkan berbagai inovasi dan best practices pembiayaan sektor pertanian di berbagai negara di Asia.
Dalam rangka pelaksanaan proyek, di setiap negara dibentuk forum koordinasi berupa Country Working Group. Di Indonesia, Country Working Group dipimpin oleh Bank Indonesia yang terdiri dari beberapa kementerian/lembaga terkait, yaitu Bappenas, Kementerian Pertanian, Kementerian Kelautan dan Perikanan, dan Kementerian Koperasi dan UKM.
Pilot project di Indonesia dilaksanakan di 2 (dua) lokasi, yaitu Parigi Moutong¸ Sulawesi Tengah, untuk kelompok usaha sektor pertanian dan Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, untuk kelompok usaha sektor perikanan.
Selain memaparkan hasil pilot project di 3 negara, lokakarya ini diharapkan akan dapat mendiseminasikan dan mendorong penerapan best practices agar dapat direplikasi dalam skalayang lebih luas, serta membangun kemitraan strategis di level nasional maupun regional untuk implementasi fase proyek selanjutnya dalam rangka mencapai tujuan akhir proyek yakni pengembangan jasa keuangan di sektor pertanian dan pedesaan.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Puan mengutarakan, sebanyak 12 negara , termasuk 7 Ketua Parlemen hadir dalam pertemuan tersebut.
Baca SelengkapnyaAgenda tahunan APA Meeting itu mempertemukan otoritas dan operator pelabuhan dari 9 negara.
Baca SelengkapnyaAdapun tujuan digitalisasi data keanggotaan agar pemerintah memiliki basis data keanggotaan terkait jumlah nelayan yang ada di seluruh Indonesia.
Baca SelengkapnyaLuhut meyakini Aliansi Keuangan Campuran Global atau Global Blended Finance Alliance (GBFA) bisa menjawab kebutuhan dampak perubahan iklim.
Baca SelengkapnyaMendagri menjelaskan, setidaknya ada dua tema utama sesi LRG WWF ke-10 yang disampaikan oleh perwakilan Pemda atau asosiasi.
Baca SelengkapnyaHal itu disampaikan Puan Maharani pada Pertemuan ke-2 Indonesia-Pacific Parliamentary Partnership.
Baca SelengkapnyaKemendagri mengapresiasi sembilan kepala daerah dan satu kepala perangkat daerah yang bisa melihat kebutuhan masyarakat pesisir.
Baca SelengkapnyaKesenjangan pendanaan menjadi salah satu persoalan mencapai pembangunan berkelanjutan di sektor kelautan (SDGs 14).
Baca SelengkapnyaAIS Forum 2023 sebagai ajang unjuk gigi kepada dunia bahwa Indonesia mampu menjadi pemimpin global.
Baca SelengkapnyaSolusi Nelayan juga sudah diintegrasikan dengan Program Subsidi Tepat, lebih dari seribu transaksi di SPBUN program Solusi Nelayan sudah tercatat.
Baca SelengkapnyaBKSAP DPR menyatakan Namibia ingin belajar kepada Indonesia tentang menjaga ketahanan pangan, ketahanan air dari Indonesia.
Baca SelengkapnyaKetua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar, dalam pidatonya di forum tersebut menegaskan pentingnya peran Indonesia di kancah internasional.
Baca Selengkapnya