Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pesan Gita untuk Lutfi, kawal UU Perdagangan dan WTO

Pesan Gita untuk Lutfi, kawal UU Perdagangan dan WTO Gita Wirjawan. ©2013 Merdeka.com/M. Luthfi Rahman

Merdeka.com - Mantan Menteri Perdagangan, Gita Wirjawan meminta penggantinya di kabinet Indonesia Bersatu Jilid II, Muhammad Lutfi untuk bisa meneruskan realisasi Undang-Undang Perdagangan yang baru disahkan DPR. Dia juga berharap, Lutfi ikut aktif melakukan diplomasi perdagangan internasional.

Gita menekankan agar Luthfi juga meneruskan perjuangan mengawal implementasi paket kebijakan pertanian dan negara miskin yang sudah dilahirkan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) di Bali, awal Desember 2013.

"Saya melihat UU Perdagangan yang baru saja keluar itu, yang baru diketok palu, penting sekali. Secara informal saya sudah bicara ke Lutfi," kata Gita di Surabaya, Rabu (12/2).

Orang lain juga bertanya?

Menurut Gita, pengesahan UU itu sebagai pengganti aturan dagang warisan Belanda, Bedrijfsreglementerings Ordonnantie (BO) 1934, dan memerlukan turunan banyak peraturan menteri perdagangan agar bisa benar-benar efektif berlaku untuk mendorong penguatan ekonomi nasional.

"Banyak follow up yang harus dilakukan, termasuk peraturan-peraturan menteri dan aturan terkait. Tentu agar kita bisa meningkatkan produk-produksi dalam negeri untuk kepentingan konsumsi," tegasnya.

Gita juga menggaris bawahi pentingnya melanjutkan diplomasi dengan organisasi perdagangan dunia (WTO). "Ada paket pertanian dan paket untuk negara miskin yang harus di follow up, juga dalam konteks-konteks kebijakan," tambahnya.

Sementara terkait permintaan Presiden SBY agar Lutfi meneruskan diplomasi perdagangan sawit atau CPO, Gita merasa yakin Lutfi bisa melaksanakan tugas untuk mengembangkan dan meningkatkan diplomasi sawit Indonesia sesuai target pemerintah.

Dia menekankan, diplomasi sawit Indonesia akan lebih efektif jika mengusung isu sustainable development atau produk ramah lingkungan. "Saya yakin Pak Lutfi bisa meneruskan," katanya.

Gita sudah mengawali menaikkan gengsi CPO Indonesia dengan mewacanakan harga patokan menggunakan nilai rupiah. "Sebelumnya, patokan harga timah juga menggunakan rupiah. Saya berpendapat sudah bukan saatnya lagi harga CPO ditentukan dengan acuan Dolar Amerika Serikat atau Ringgit Malaysia seperti yang berlaku selama ini."

Capres peserta konvensi Partai Demokrat ini juga percaya sebagai produsen utama CPO, yang menguasai lebih dari 50 persen pasar CPO dunia, Indonesia mampu melakukannya.

Sebagai orang nomor satu di Kementerian Perdagangan selama dua tahun tiga bulan, Gita merasa sedih harus meninggalkan keluarga besar di kementerian yang sudah dianggapnya sebagai keluarga. "Ya sedih lah, karena saya meninggalkan tiga ribu anggota keluarga. Tapi yakin lah saya akan tetap dekat secara batin dengan mereka," tutupnya. (mdk/idr)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ikuti Pertemuan Menteri APEC 2023, Mendag Zulhas Serukan Reformasi WTO Hingga Isu Kemanusiaan
Ikuti Pertemuan Menteri APEC 2023, Mendag Zulhas Serukan Reformasi WTO Hingga Isu Kemanusiaan

Indonesia juga sepakat dengan Ekonomi APEC bahwa kunci pertumbuhan ekonomi yang merata adalah memastikan keuntungan perdagangan dan investasi.

Baca Selengkapnya
Hadiri Pertemuan Menteri APEC, Indonesia Tekankan Pentingnya Penguatan Sistem Perdagangan Multilateral
Hadiri Pertemuan Menteri APEC, Indonesia Tekankan Pentingnya Penguatan Sistem Perdagangan Multilateral

Mendag Budi menyatakan, Indonesia mendukung Reformasi WTO untuk perdagangan inklusif dan berkelanjutan.

Baca Selengkapnya
Tangkal Barang Impor Ilegal Banjiri Pasar Indonesia, Pemerintah Bakal Ngeronda
Tangkal Barang Impor Ilegal Banjiri Pasar Indonesia, Pemerintah Bakal Ngeronda

Pemerintah juga telah membentuk satgas berantas barang impor ilegal dengan masa kerja hingga akhir tahun.

Baca Selengkapnya
Buka Rakornis Perwadag di Luar Negeri, Mendag: Tingkatkan Ekspor Nonmigas dengan Inisiatif dan Kreativitas Baru
Buka Rakornis Perwadag di Luar Negeri, Mendag: Tingkatkan Ekspor Nonmigas dengan Inisiatif dan Kreativitas Baru

Mendag Zulkifli Hasan menjelaskan, ekonomi Indonesia diproyeksi tumbuh 5,17 persen.

Baca Selengkapnya
Mendag Zulhas Beri Lampu Hijau Tiktok Gabung Tokopedia
Mendag Zulhas Beri Lampu Hijau Tiktok Gabung Tokopedia

TikTok dikabarkan akan bekerja sama dengan Tokopedia untuk membuka e-commerce di Indonesia.

Baca Selengkapnya