Pesawat AirAsia hilang, saham perusahaan terjun bebas 11 persen
Merdeka.com - Hilangnya pesawat AirAsia bernomor kode penerbangan QZ 8501 berdampak pada ambruknya saham perusahaan. Pada perdagangan di bursa Malaysia hari ini, saham perusahaan asal Negeri Jiran tersebut merosot 11,6 persen.
Dilansir dari laman Firstpost.com, Senin (29/12), saham AirAsia terjun 12,9 persen ke 2,56 Ringgit Malaysia pada pukul 01.02 GMT (08.02 WIB). "Ini titik terendah sejak 28 November lalu," tulis The Strait Times.
CEO AirAsia Indonesia, Sunu Widyatmoko, mengatakan pihaknya terkejut dan sedih atas peristiwa tersebut. Pihaknya juga berjanji akan bekerja sama secara maksimal dengan otoritas terkait untuk mengetahui penyebab musibah ini.
-
Kapan pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Di mana pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? Pesawat AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Kenapa pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Apa yang terjadi pada AirAsia QZ8501? AirAsia QZ8501 adalah penerbangan yang mengalami kecelakaan pada tanggal 28 Desember 2014.
-
Apa yang terjadi pada pesawat Air China? Mengenai pesawat, seorang penumpang di China yang terbang untuk pertama kalinya telah menimbulkan kepanikan dan kekacauan setelah ia membuka pintu darurat yang dia kira sebagai pintu toilet.
-
Dimana pesawat Air China itu terbang? Pesawat Air China CA2754 yang berangkat dari Quzhou seharusnya terbang menuju Chengdu pada 4 Juli.
"Prioritas kami tetap memberikan informasi pada keluarga penumpang mengenai perkembangan terkini," ujarnya.
Seperti diketahui, Pesawat AirAsia QZ 8501 tipe Airbus A320 yang hilang di sekitar Tanjung Pandan hingga saat ini masih dalam tahap pencarian. Tentu ini merupakan pukulan bagi AirAsia yang baru saja merayakan ulang tahun ke-10.
Dalam acara yang bertajuk "10th Awesome Years" ini, AirAsia dengan bangga menyebut maskapai mereka bebas dari kecelakaan. Memang benar, selama 10 tahun mengudara, belum pernah terdengar ada pesawat AirAsia yang mengalami kecelakaan.
Pada 2005, maskapai pimpinan Tony Fernandes, pengusaha asal Inggris-Malaysia, ini memulai perjalanannya. Lalu mulainya 2006 mereka melakukan aksi pertamanya dengan harga tiket pesawat yang murah.
2007 mulai menjadi kisah pertama kursi promo yang menjadi andalan mereka saat hingga saat ini. Pada 2008 mulai bermunculan pesawat Airbus dan Allstars. Hingga saat ini, AirAsia terus melakukan inovasi demi menjadi maskapai yan lebih baik.
Malang tak bisa ditolak. Tak ada yang mengira akan ada kejadian seperti sekarang. Pesawat AirAsia QZ 8501 dengan rute Surabaya-Singapura mengalami hilang kontak di sekitar Tanjung Pandan, Bangka Belitung. Pesawat berpenumpang 162 orang hingga saat ini masih belum ditemukan posisinya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
AirAsia QZ8501 adalah penerbangan yang mengalami kecelakaan pada tanggal 28 Desember 2014.
Baca SelengkapnyaKecelakaan mengerikan ini menjadi salah satu tragedi terbesar di dunia penerbangan.
Baca SelengkapnyaBatik Air menjadi sorotan karena pilot dan co-pilot tertidur saat mengemudikan pesawat.
Baca SelengkapnyaMandala Airlines kini berganti nama menjadi Tigerair Mandala.
Baca SelengkapnyaSepuluh orang tewas dalam insiden mengerikan kecelakaan pesawat jet di Selangor Malaysia. Delapan penumpang di dalam pesawat dan dua orang di darat ikut tewas.
Baca SelengkapnyaSebuah kecelakaan maut terjadi sore kemarin di Malaysia ketika jet pribadi jatuh di jalan tol di pinggiran Kuala Lumpur.
Baca SelengkapnyaBoeing dipaksa membeli kembali pesawat Alaska Airlines yang pintunya copot.
Baca SelengkapnyaPilot pesawat Smart Air yang jatuh di Hutan Kalimantan Utara ditemukan selamat di Binuang, Nunukan.
Baca SelengkapnyaKesulitan keuangan yang menerpa MYAirline terjadi setelah CEO maskapai tersebut Rayner Teo mengajukan pengunduran dirinya minggu lalu.
Baca SelengkapnyaKesulitan keuangan yang menerpa maskapai tersebut setelah CEO perusahaan Rayner Teo mengajukan pengunduran dirinya minggu lalu.
Baca SelengkapnyaAstra tetap optimis kinerja sisa tahun 2024 tetap resilien.
Baca SelengkapnyaBasarnas Tarakan saat ini melakukan koordinasi dengan Airnav, Bandara, MAF, Polri dan instansi terkait lainnya.
Baca Selengkapnya