Pesawat baru pesanan Citilink mulai berdatangan
Merdeka.com - Maskapai penerbangan bertarif rendah (Low Cost Carrier/LCC), Citilink Indonesia kembali mendatangkan pesawat baru A320 guna meningkatkan market share dan mendukung ekspansi bisnis ke Timur Indonesia.
Direktur Keuangan Citilink Indonesia, Mega Satria melihat, potensi sektor penerbangan di Indonesia masih sangat bagus ke depannya. Permintaan akan transportasi ini masih tinggi meski ekonomi masih melemah.
"Kami tetap melihat peluang di sektor penerbangan sehingga kami merasa perlu untuk bisa menguasai pasar penerbangan domestik secara cepat agar pada saatnya ketika ekonomi membaik Citilink sudah mampu menguasai market share yang jauh lebih besar dari sekarang," Mega dalam keterangannya di Jakarta, Senin (26/9).
-
Bagaimana Lion Air berkembang? “Kemampuan beradaptasi Rusdi telah membantunya dengan baik dalam bisnis penerbangan yang bergejolak,“ tulis Forbes.com dikutip di Jakarta, Jumat (18/8). Perjalanan karier Rusdi Kirana dan saudaranya Kusnan merintis bisnis penerbangan Lion Air dimulai pada tahun 1999 silam. Saat itu, keduanya hanya memiliki modal sebesar USD900.000. Namun, dalam waktu relatif singkat Lion Air mampu menjadi maskapai penerbangan terbesar di Indonesia.
-
Siapa pemilik Lion Air Group? Melansir dari laman Forbes.com, sosok ini memiliki kekayaan bersih senilai USD1,7 miliar di tahun 2015 lalu. Sosok Rusdi Kirana selama ini dikenal sebagai pemilik maskapai dengan biaya murah, Lion Air Group.
-
Kenapa Pelita Air beli banyak Airbus A320? Amanat dari Pemerintah untuk terus meningkatkan konektivitas udara Nasional dan tingginya minat masyarakat merupakan faktor utama yang mendorong perusahaan untuk terus menambah jumlah armadanya agar bisa menambah frekuensi penerbangan dan rute-rute penerbangan yang baru.
-
Mengapa Kemenko Perekonomian mendorong peningkatan konektivitas udara? Seluruh upaya tersebut dilakukan juga untuk turut mendukung pertemuan ASEAN selama Keketuaan ASEAN Indonesia tahun ini.
-
Apa yang membuat Lion Air sukses? “Kemampuan beradaptasi Rusdi telah membantunya dengan baik dalam bisnis penerbangan yang bergejolak,“ tulis Forbes.com dikutip di Jakarta, Jumat (18/8). Perjalanan karier Rusdi Kirana dan saudaranya Kusnan merintis bisnis penerbangan Lion Air dimulai pada tahun 1999 silam. Saat itu, keduanya hanya memiliki modal sebesar USD900.000. Namun, dalam waktu relatif singkat Lion Air mampu menjadi maskapai penerbangan terbesar di Indonesia.
-
Mengapa mobil terbang penting di masa depan? Dengan terus berkembangnya teknologi dan kerja sama antar sektor, impian tentang mobil terbang mungkin saja menjadi kenyataan di masa depan. Namun, masih ada banyak tantangan yang harus diatasi sebelum mobil terbang dapat diadopsi secara luas.
Ke depan, perusahaan juga akan mendatangkan pesawatnya yang ke-41 pada tanggal 29 September mendatang. Terlebih Citilink juga akan membuka rute baru ke Jayapura pada bulan Oktober mendatang.
"Kedatangan pesawat-pesawat baru, diharapkan juga meningkatkan kepercayaan masyarakat internasional terhadap dunia penerbangan Indonesia," ungkapnya.
Hingga akhir 2016, Citilink akan mendatangkan delapan pesawat. Dengan datangnya pesawat ke-40 ini, berarti masih terdapat empat pesawat baru lain yang akan datang dan melengkapi jajaran armada Citilink.
Selain untuk menerbangi kota-kota di Indonesia, Mega juga menyatakan perusahaan akan memperkuat penerbangan charter atau sewa dan merambah pasar regional dengan armada terbarunya.
"Armada terbaru kita nantinya juga akan digunakan untuk penerbangan charter dan regional. Minat turis asing terhadap destinasi wisata di Indonesia menunjukkan tren positif."
Saat ini, Citilink telah melayani penerbangan ke 27 kota tujuan dan 54 rute di Indonesia dengan lebih dari 234 frekuensi penerbangan dalam sehari. Mulai 2017 hingga 2018 mendatang, Citilink Indonesia juga akan mendatangkan total 10 unit pesawat Airbus A320Neo.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
capaian di Januari-Februari 2024 ini jadi penanda baik untuk ke depannya. Dia berharap peningkatan okupansi juga terjadi pada Maret 2024 ini.
Baca SelengkapnyaLion Air Group saat ini menguasai hampir 70 persen dari market share pesawat domestik dengan total 367 pesawat.
Baca SelengkapnyaPesawat yang ke-10 dan ke-11 akan tiba di minggu ke-4 November 2023.
Baca SelengkapnyaSaat ditanya kapan proses merger Citilink dan Pelita Air rampung, Erick Thohir meminta bersabar.
Baca SelengkapnyaPemindahan rute penerbangan domestik tersebut dilakukan mulai 29 Oktober 2023 mendatang.
Baca SelengkapnyaAirbus A320, merupakan pesawat penumpang komersial jarak dekat sampai menengah yang diproduksi oleh Airbus.
Baca SelengkapnyaPembuatan pesawat komersial C919 ini merupakan upaya China mengurangi ketergantungan pada teknologi asing.
Baca SelengkapnyaHadapi mudik dan arus balik lebaran, Garuda Indonesia dan Citilink siapkan 1,4 juta kursi
Baca SelengkapnyaGaruda Indonesia Group menyiapkan 570 penerbangan tambahan atau extra flight dalam rangka menyambut musim mudik Lebaran 2024.
Baca SelengkapnyaSaat ini, skema peleburan maskapai penerbangan masih akan terus dibahas dan menunggu beberapa masukan.
Baca SelengkapnyaAsa menyampaikan bahwa rute Jakarta-Singapura akan diluncurkan pada kuartal IV tahun 2024 ini.
Baca SelengkapnyaDiharapkan ke depannya, BBN Airlines Indonesia dapat terus menambah jumlah armada dan memenuhi permintaan penerbangan domestik & internasional.
Baca Selengkapnya