Petani tebu Malang tolak rencana penerapan PPN 10 persen
Merdeka.com - Para petani tebu di Kabupaten Malang, Jawa Timur menolak rencana penerapan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 10 Persen terhadap gula tebu produksi petani. Menurut mereka, jika ketentuan tersebut benar-benar diberlakukan, para petani tebu akan semakin merugi bahkan terpuruk.
Ketua Pusat Koperasi Primer Tebu Rakyat (PKPTR), Hamim Kholili mengatakan, para petani merasa resah dengan rencana pemerintah tersebut. Karena hasil panen dan biaya yang dikeluarkan tidak sebanding.
"Kalau itu diterapkan, petani akan merugi, karena rata-rata petani kita itu lahannya di bawah satu hektar, maka kalau ada penerapan PPN, petani kita akan sengsara," kata Hamim di Kepanjen, Kabupaten Malang, Senin (24/7).
-
Bagaimana cukai mempengaruhi konsumsi gula? Menurut WHO, cukai ini dapat menjadi langkah efektif untuk menurunkan konsumsi gula. Data mereka menunjukkan bahwa kenaikan harga minuman berpemanis hingga 20 persen dapat menurunkan konsumsi hingga 20 persen, sehingga membantu mencegah obesitas dan diabetes.
-
Bagaimana PAN ingin mencapai kedaulatan pangan? Zulhas mengatakan, sebenarnya kedaulatan pangan juga menjadi prioritas yang sedang dijalankan pemerintahan Joko Widodo. Presiden menyadari betul ancaman tersebut, sehingga meminta peningkatan produksi besar-besaran baik itu dari petani, korporasi dan BUMN.
-
Kenapa harga gula naik? Kenaikan harga gula cukup tinggi hingga mencapai Rp4.000 per kilogram. Gula pasir eceran yang biasanya dihargai Rp12.000 per kilogram kini menjadi Rp17.000 per kilogram. Begitu juga dengan gula premium yang semula harganya Rp14.000 per kilogram kini menjadi Rp18.000 per kilogram.
-
Mengapa penting untuk batasi gula? Konsumsi gula lebih dari yang dibutuhkan tubuh berisiko terhadap diabetes, yang dapat menyebabkan gagal ginjal kronis.
-
Kenapa PAN fokus pada kedaulatan pangan? Lebih dari 500 juta petani berskala kecil merupakan kelompok paling rentan terhadap perubahan iklim ini, mereka adalah produsen yang memproduksi 80 persen stok pangan dunia.
-
Mengapa konsumsi gula perlu dikontrol? Dalam sehari, terdapat takaran dengan jumlah tertentu berapa banyak gula yang bisa dikonsumsi.
Rencana penerapan PPN 10 persen merupakan buntut dari gugatan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) ke Mahkamah Agung. Kadin menggugat Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 2007 tentang impor dan atau penyerahan barang kena pajak yang bersifat strategis yang dibebaskan dari pengenaan Pajak Pertambahan Nilai (PPN). Gula tebu dinilai oleh Kadin bukan termasuk produk strategis hasil pertanian, sehingga perlu dikenai PPN 10 persen.
Kata Hamim, gula nasional sebanyak 70 persen berasal dari Jawa Timur dan 10 persen berasal dari Malang Raya. Sehingga petani tebu yang jumlahnya puluhan ribu di Kabupaten Malang akan merasakan dampaknya. "Petani tebu dari Malang Raya juga harus maksimal memperjuangkan nasib," katanya.
Penerapan PPN 10 Persen tersebut dinilai menghambat komitmen pemerintah sendiri yang mencanangkan swasembada gula pada tahun 2019. Sebab itu pihaknya tetap setuju dan optimis bahwa pemerintah akan memasukkan gula masuk dalam 11 bahan pokok yang tidak dikenakan PPN 10 persen.
"Kami meminta pemerintah agar membatalkan penerapan PPN 10 persen, karena ini memang sangat memberatkan bagi petani,” katanya.
Kata Hamim, ribuan para petani tebu di Jawa Timur sebelumnya hendak menggelar demontrasi ke Jakarta untuk menyuarakan aspirasinya. Namun rencana tersebut bisa diredam, dan akhirnya digelar dialog pada 13 Juli lalu. "Kita menunggu peraturan yang secara legal formal keluar, kami mohon secepatnya sesuai janji saat itu," katanya.
Sementara itu, PKPTR berencana menggelar Rembug Petani Tebu Nusantara di Aula PG Krebet Baru, Bululawang, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Selasa (25/7). Acara tersebut akan dihadiri oleh sekitar 10 ribu petani tebu seluruh Indonesia, sebagai bentuk rasa syukur atas upaya pembatalan penerapan PPN 10 Persen.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Petani termbakau tegas menolak aturan-aturan yang berdampak pada mata pencariannya.
Baca SelengkapnyaGanjar mengaku mengutamakan produk dalam negeri dan tidak harus serta merta melakukan impor.
Baca SelengkapnyaPetani bawang merah di Kabupaten Brebes mendukung penuh kebijakan pemerintah dalam menambah anggaran pupuk subsidi.
Baca SelengkapnyaMeski lahan tersebut sudah tidak produktif untuk ditanami karet, tetapi secara agroklimat dan tipologi, lahan layak untuk tanaman tebu.
Baca SelengkapnyaSalah satu kendala yang dihadapi petani tebu adalah akses dan ketersediaan saprodi di antaranya pupuk yang dibutuhkan tanaman.
Baca SelengkapnyaIntegrasi bisnis tebu antara on farm dan off farm akan menjaga keseimbangan Plant Cane dan Ratoon.
Baca SelengkapnyaHarga gula dunia terus mengalami peningkatan yang disebabkan beberapa faktor.
Baca SelengkapnyaTujuannya untuk mendukung target swasembada gula di Tanah Air.
Baca SelengkapnyaKetua Umum GAPMMI, Adhi S. Lukman memandang, bahwa aturan ini seakan-akan menjadikan gula sebagai barang haram.
Baca SelengkapnyaHal ini akan semakin memperburuk daya beli konsumen.
Baca SelengkapnyaMenteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menilai masyarakat selama ini hanya fokus pada kenaikan tarif PPN.
Baca SelengkapnyaGanjar menerima keluhan para petani tebu di Nglawak, Kecamatan Kertosono, Kabupaten Nganjuk,
Baca Selengkapnya