Peternak sesalkan kebijakan pemerintah Jokowi impor daging India
Merdeka.com - Kebijakan pemerintah Jokowi-JK membuka impor daging beku asal India dikritik. Keputusan ini dinilai akan menekan usaha peternakan rakyat Tanah Air, sehingga dalam jangka panjang akan mematikan sektor tersebut.
Ketua Perhimpunan Peternak Sapi dan Kerbau Indonesia (PPSKI), Teguh Boediyana mengatakan, kebijakan impor daging beku asal India menimbulkan distorsi harga di dalam negeri, yakni telah menekan harga ternak lokal yang umumnya diproduksi peternak rakyat.
"Ada indikasi harga sapi lokal saat ini turun hingga 50 persen bahkan tingkat pemotongan sapi lokal di rumah potong hewan (RPH) menurun hampir 50 persen karena diisi daging sapi India," katanya seperti ditulis Antara, Selasa (6/6).
-
Siapa yang beternak sapi di Jakarta? Hidup di perkotaan padat seperti Jakarta, hampir mustahil rasanya merintis usaha peternakan. Namun, hal yang tidak mungkin itu justru bisa dimentahkan oleh Abdul Latif.
-
Dimana harga bahan pangan naik? Tak hanya beras, harga sejumlah bahan pangan di Jakarta terpantau merangkak naik.
-
Kenapa petani di Desa Sukobubuk ekspor petai? Saman yang juga kepala Desa Sukobubuk, akhirnya mendapatkan kesempatan berdialog dengan Menteri KLHK (kala itu Siti Nurbaya), ketika berkunjung ke Purwodadi, Jawa Tengah. Keluh kesah Saman, akhirnya direspons oleh Kementerian KLHK, karena pada tahun 2023 dipertemukan dengan satu perusahaan yang memfasilitasi penjualan petai ke pasar ekspor.
-
Kenapa harga ayam potong naik? Menurut salah seorang pedagang di sana, harga ayam potong mengalami kenaikan hingga Rp8 ribu per kilogramnya.
-
Kenapa harga kambing kurban naik? Kenaikan ini terjadi seiring meningkatnya permintaan pasar.
-
Apa manfaat membekukan daging sapi untuk pengelolaan pangan? Pembekuan juga menjadi strategi penting dalam pengelolaan pangan atau food planning. Ketika daging tersedia dalam jumlah besar, pembekuan memungkinkan konsumen menyimpan daging tersebut untuk digunakan di kemudian hari.
Jika kondisi ini dibiarkan, dalam jangka panjang usaha peternakan rakyat akan mati karena dinilai tidak lagi menguntungkan sehingga ditinggalkan para peternak. "Kalau tidak ada peternak maka Indonesia bisa menjadi net importir daging. Sedangkan untuk memulai membangkitkan usaha peternak dari nol lagi sangat berat," ujarnya.
Saat ini, jumlah pelaku usaha peternakan rakyat di Tanah Air mencapai 5,5 juta kepala keluarga dengan populasi sapi sebanyak 20,5 juta ekor.
"Komitmen pemerintah pada peternakan rakyat dipertanyakan, jika (peternakan rakyat) sampai mati maka menimbulkan implikasi sosial, politik dan ekonomi di perdesaan. Filipina yang salah kebijakan di sektor peternakan sekarang menjadi net importir," katanya.
Sekjen PPSKI Rochadi Tawaf menambahkan, saat ini para peternak lokal sudah tidak lagi berorientasi pada bisnis ternak sapi potong harian melainkan sudah berpindah menjadi bisnis jual beli sapi hidup dalam rangka Idul Adha (Lebaran Haji).
Hal itu karena harga ternak saat Idul Adha lebih tinggi dibandingkan puasa maupun Idul Fitri misalnya sapi hidup saat Idul Adha mencapai sebesar Rp 60.000-Rp 65.000 per Kg sementara hari-hari biasa hanya Rp 47.000 per Kg hidup. "Peternak lokal orientasi produksi harian dijagal setiap hari sekarang berubah jadi setahun sekali di Idul Adha," ujarnya.
Kebijakan yang diambil pemerintah saat ini dengan menggelontorkan daging impor beku dinilai terlalu mengintervensi bisnis sapi potong lokal. Hal tersebut menyusul penyebaran daging impor beku yang mulai menembus pasar di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
"Dengan intervensi daging impor, ya udah bubar (peternakan rakyat). Daging India juga sudah masuk ke Jateng dan Jatim. Peternakan rakyat seakan tidak boleh tumbuh," ujarnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Daniel juga menyoroti sikap pemerintah yang belakangan semakin suka impor.
Baca SelengkapnyaKondisi ini diperparah dengan para pelaku industri pengolahan susu (IPS) yang mengimpor bukan dalam bentuk susu segar.
Baca SelengkapnyaDalam tugasnya Kemendag akan mengeluarkan persetujuan impor. Kemudian, Bapanas bertugas untuk memberikan penugasan impor tersebut.
Baca SelengkapnyaWakil Menteri Kementerian UKM menilai kebijakan Kemendag menyulitkan peternak sapi lokal.
Baca SelengkapnyaPeternak sapi perah di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah nekat membuang susu hasil panennya, Sabtu (9/11).
Baca SelengkapnyaAncaman itu disampaikan Zulhas usai ribuan peternak sapi perah di Boyolali, Jawa Tengah dan beberapa daerah lainnya membuang susu hasil perahan.
Baca SelengkapnyaKondisi global semakin diperparah dengan dampak perubahan iklim yaitu cuaca panas dan kemarau panjang, yang menyebabkan produksi beras menurun.
Baca SelengkapnyaIndustri pengolahan susu nasional harus bisa menyerap semua susu peternak.
Baca SelengkapnyaTiming dari impor tersebut juga harus dipikirkan Kementerian Perdagangan RI.
Baca SelengkapnyaDengan murahnya barang impor itu, banyak pelanggan beralih. Alhasil, semakin banyak produk impor yang masuk ke Indonesia berdasarkan pada permintaan tadi.
Baca SelengkapnyaDaging sapi di pasaran langka hingga sebabkan kenaikan harga, hal ini jadi biang keladinya.
Baca SelengkapnyaJokowi tetap mewanti-wanti keamanan stok beras dalam negeri, meski inflasi masih cenderung terjaga.
Baca Selengkapnya