PGE dinilai paling ideal ambil alih aset panas bumi Chevron
Merdeka.com - Anak usaha PT Pertamina (Persero), PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) dinilai memiliki kans paling besar untuk memenangi lelang dua pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) milik Chevron Geothermal Indonesia Ltd dengan total kapasitas terpasang 632 megawatt (MW) dibandingkan lima perusahaan lain. PGE dinilai memiliki kemampuan finansial dan rekam jejak yang baik dalam pengembangan PLTP di Tanah Air.
Ketua Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia (METI) Surya Dharma, mengatakan dari enam perusahaan, PGE memang perusahaan yang paling ideal untuk mengelola aset panas bumi Chevron. Selain itu, pengalaman mengelola dan mengembangkan panas bumi PGE sangat panjang dan sudah teruji, baik hulu maupun hilir.
"Konsistensi PGE dalam mengembangkan panas bumi yang tidak pernah terhenti dalam keadaan sesulit dan dalam kondisi krisis apapun telah terbukti," ujar Surya di Jakarta, Rabu (26/10).
-
Kenapa Pertamina berpartisipasi? Pertamina akan berperan aktif dalam flagship event ASEAN Summit 2023. Hal ini merupakan Upaya bersama Kementerian BUMN dan BUMN mendukung AIPF sebagai pilar episentrum pertumbuhan ekonomi di ASEAN melalui kolaborasi dengan mitra global.
-
Apa yang Pertamina beli? Erick menyebut BUMN yang terdampak pada bahan baku impor dan BUMN dengan porsi utang luar negeri (dalam dolar AS) yang besar seperti Pertamina, PLN, BUMN Farmasi, MIND ID, agar melakukan pembelian dollar dengan tepatguna, bijaksana dan sesuai prioritas dalam memenuhi kebutuhannya.
-
Dimana Pertamina akan berpartisipasi? PT Pertamina (Persero) menyiapkan 9 (sembilan) potensi kerjasama dan kolaborasi sebagai upaya langkah konkrit dalam membangun infrastruktur hijau di ajang flagship event ASEAN Indo Pacific Forum (AIPF) yang akan berlangsung di Jakarta pada 5 - 6 September 2023.
-
Apa saja yang Pertamina salurkan? Pertamina Patra Niaga siap menyalurkan BBM dan LPG subsidi sesuai dengan kuota yang ditetapkan Pemerintah.
-
Bagaimana Pertamina mengembangkan produk sekunder dari panas bumi? Beberapa produk sekunder yang sedang dikembangkan oleh Pertamina Geothermal Energy diantaranya green methanol, green hydrogen, dan ekstraksi silika,' jelas Julfi.
-
Apa target Pertamina dalam pengembangan energi panas bumi? Berdasarkan Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PLN tahun 2021-2030 dan dokumen hijau Pertamina Geothermal Energy, secara keseluruhan industri panas bumi Indonesia diperkirakan akan berkontribusi hingga 16 persen dari total target dekarbonisasi nasional di tahun 2030.
Saat ini, ada enam perusahaan yang bersaing mendapatkan dua PLTP yang dikelola Chevron, yaitu PLTP Salak, Bogor, Jawa Barat dengan kapasitas 377 MW dan PLTP Darajat di Garut, Jawa Barat dengan kapasitas 255 MW. Selain PGE, ada lima perusahaan lain yang tertarik mengakuisisi dua aset PLTP Chevron. Kelima perusahaan tersebut adalah PT PLN (Persero), PT Medco Power, dan PT Star Energy serta dua perusahaan asal Jepang, yaitu Mitsui dan Marubeni.
Surya Dharma menegaskan, PGE memiliki kemampuan pendanaan yang sangat baik, maupun melalui pinjaman yang mendapat kepercayaan yang baik dari lender. PGE juga memiliki SDM dan pengembangannya yang kontinue sebagai sumber daya yang mendukung pengembangan panas bumi. Tak hanya itu, Pertamina melalui PGE juga sudah memiliki peta jalan pengembangan panas bumi yang tertata.
"Jika dibandingkan dengan perusahaan lain seperti PLN, Star Energy, Medco, Marubeni dan Mitsui, mereka masih banyak kekurangannya karena tidak selengkap jika dibandingkan PGE," katanya.
Menurutnya, aset yang akan dijual Chevron adalah aset hak untuk mengoperasikan sebagai pemegang Kontrak Operasi Bersama. Sedangkan, aset sesungguhnya adalah milik negara melalui PGE yang punya WKP.
"Jadi, yang ditransfer dan dijual oleh Chevron adalah hak untuk mengoperasikan seluruh KOB antara Chevron dengan PGE," tegasnya.
Direktur Panas Bumi Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Yunus Saefulhak, mengatakan pada November 2016, keenam perusahaan akan mengajukan dokumen penawaran kepada Chevron, termasuk program kerja dan harga. Setelah itu, proses berikutnya adalah evaluasi.
"Kemungkinan pemenang diumumkan akhir tahun ini atau awal 2017," kata Yunus.
Yunus menambahkan, Kementerian ESDM hanya melakukan kontrol agar penjualan tersebut tidak lantas menurunkan produktivitas terhadap kedua aset PLTP Chevron. Dengan demikian, penjualan listrik ke PLN tetap stabil, baik sebelum maupun sesudah akuisisi.
Sementara itu, Direktur Hulu Pertamina Syamsu Alam, menjelaskan Pertamina terus aktif dan berkomitmen untuk mengembangkan panas bumi. Beberapa proyek sudah dapat diselesaikan tahun ini dan lebih cepat dari target.
"Untuk PLTP Chevron, tim kami sudah melakukan evaluasi sesuai dengan tahapan yang ditentukan dalam proses bidding," imbuh Syamsu.
Total kapasitas terpasang PLTP yang dikelola PGE saat ini tercatat 457 MW. Pasokan produksi listrik panas bumi tersebut berasal dari lima unit PLTP Kamojang dengan total kapasitas 235 MW di wilayah kerja panas (WKP) bumi Kamojang-Darajat, Jawa Barat. Kemudian empat unit PLTP Lahendong berkapasitas 100 MW di WKP Lahendong, Sulawesi Utara, dan dua unit PLTP Ulubelu berkapasitas 110 MW di WKP Gunung Way Panas, Lampung serta PLTP Sibayak di WKP Gunung Sibayak-Gunung Sinabung, Sumatera Utara berkapasitas 12 MW.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penandatanganan Perjanjian-Perjanjian Way Ratai Sebagai Tindak Lanjut Kerja Sama antara Chevron & Pertamina Geothermal Energy
Baca SelengkapnyaBegini jurus jitu Pertamina untuk menarik investasi.
Baca SelengkapnyaPGN berkomitmen untuk menjaga ketersediaan pasokan gas bumi agar dapat dimanfaatkan secara optimal.
Baca SelengkapnyaPT Pertamina Malaysia Eksplorasi Produksi (PMEP) bersama mitra berhasil memenangkan lelang blok eksplorasi SK510 melalui Malaysia Bid Round (MBR) 2023.
Baca SelengkapnyaSerba-serbi PT Pertamina Hulu Energi, perusahaan Nasional yang bergerak di Hulu Migas
Baca SelengkapnyaDengan mengelola laut lepas termasuk Blok Masela, ke depan PHE akan lebih berpeluang untuk pengerjaan wilayah kerja lain.
Baca SelengkapnyaPHE nantinya akan mengelola 20 persen dari kepemilikan tersebut dan 15 persen akan dikelola oleh Petronas Masela.
Baca SelengkapnyaStrategi PGN Grup Tingkatkan Fleksibilitas Layanan Gas Bumi.
Baca SelengkapnyaKomisaris Utama PGN, Amien Sunaryadi memacu PGN Group agar meningkatkan keberadaannya di mata masyarakat.
Baca SelengkapnyaPertamina dan Petronas ambil alih 35 persen participating interest milik Shell.
Baca SelengkapnyaKerja sama dengan PHE merupakan salah satu upaya Pertagas dalam mengoptimalkan aset eksisting.
Baca SelengkapnyaPotensi cadangan besar ini tersebar di kawasan Indonesia Timur.
Baca Selengkapnya