Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

PGN klaim penggunaan jargas lebih hemat 50 persen dari elpiji

PGN klaim penggunaan jargas lebih hemat 50 persen dari elpiji aktivitas distribusi Gas Bumi lewat jaringan pipa. ©2014 merdeka.com/imam buhori

Merdeka.com - Penggunaan jaringan gas bumi (jargas) untuk rumah tangga dipastikan lebih murah dibandingkan menggunakan elpiji. Bahkan, harganya bisa dihemat hingga 50 persen.

"Perbandingannya bisa lebih murah hingga 50 persen," kata Sales Area Head PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Lampung Wendi Purwanto dikutip Antara, Jumat (10/8).

Dia menyebutkan penggunaan jargas lebih murah karena tanpa melalui proses, mengingat gas bumi diambil langsung dari sumbernya dan dialirkan secara terus menerus.

Orang lain juga bertanya?

Dia mencontohkan elpiji bersubsidi dalam tabung 3 kg harganya saat ini mencapai sekitar Rp 6.000 per kilogram, sedangkan menggunakan jargas hanya Rp3.000 per Kg. Sedangkan untuk elpiji masih banyak proses yang harus dilakukan hingga masuk ke tabung elpiji.

Adapun, Kementerian ESDM telah menugaskan PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk untuk membangun jaringan gas bumi untuk rumah tangga pada sejumlah daerah termasuk Kota Bandarlampung. Sedangkan, untuk jargas rumah tangga di Kota Bandarlampung, PGN ditugaskan untuk membangun dan mengoperasikan jargas sebanyak 10.321 sambungan rumah.

Pemasangan jargas pada 10.321 unit rumah tersebar di delapan kecamatan meliputi 21 kelurahan di Kota Bandarlampung. Proyek jargas di Bandarlampung dengan total sepanjang 204 km tersebut, ditargetkan selesai seluruhnya pada akhir 2017.

Selain di Lampung, PGN tahun ini mendapatkan penugasan untuk membangun jargas di Musi Banyuasin, DKI Jakarta, dan Mojokerto dengan total sebanyak 26.000 sambungan rumah tangga.

Sebelumnya, PGN juga mendapatkan penugasan untuk membangun dan mengoperasikan jargas di 8 wilayah berdasarkan Keputusan Menteri ESDM Nomor 2461 K/12/MEM/2017, yakni wilayah Jabodetabek, Kabupaten Bogor, Kota Cirebon, Kota Surabaya, Kota Tarakan, Kabupaten Blora, Kota Semarang, dan Kabupaten Sorong.

Saat ini, PGN telah memasok lebih dari 1.658 industri besar dan pembangkit listrik, lebih dari 1.930 pelanggan komersial dan 204.000 pelanggan rumah tangga yang tersebar pada 19 kabupaten/kota di 12 provinsi seluruh Indonesia.

(mdk/sau)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kejar Target Swasembada Energi, ESDM: Jargas Bantu Turunkan Impor yang Selama Ini Membebani
Kejar Target Swasembada Energi, ESDM: Jargas Bantu Turunkan Impor yang Selama Ini Membebani

Subsidi energi juga bisa menjadi lebih tepat sasaran dan memperbaiki current devisa negara, mendukung pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Siapkan Subsidi Hulu Jargas Rumah Tangga Akibat Impor LPG Sudah Tembus 6 Juta Ton di 2024
Pemerintah Siapkan Subsidi Hulu Jargas Rumah Tangga Akibat Impor LPG Sudah Tembus 6 Juta Ton di 2024

Tingginya impor LPG membuat pemerintah berencana mensubsidi hulu jargas agar masyarakat mendapatkan harga gas lebih murah.

Baca Selengkapnya
Tak Perlu Beli Elpiji, Warga di Banjarnegara Manfaatkan Gas Alam Gratis untuk Memasak
Tak Perlu Beli Elpiji, Warga di Banjarnegara Manfaatkan Gas Alam Gratis untuk Memasak

Gas alam ini ditemukan oleh seseorang yang hendak membuat sumur bor pada tahun 2020.

Baca Selengkapnya
2.705 Rumah Tangga di Jakarta Gunakan Gas Bumi, Lebih Hemat 25 Persen Dibanding Energi Non-Subsidi
2.705 Rumah Tangga di Jakarta Gunakan Gas Bumi, Lebih Hemat 25 Persen Dibanding Energi Non-Subsidi

Jaringan gas (jargas) di Pondok Kelapa merupakan bagian dari proyek yang sedang dibangun PGN pada 2023 sebanyak 303.039 sambungan rumah.

Baca Selengkapnya
LNG Jadi Solusi Sumber Energi yang Jauh dari Jaringan Pipa dan Sistem Transportasi
LNG Jadi Solusi Sumber Energi yang Jauh dari Jaringan Pipa dan Sistem Transportasi

Jumlah realisasi penyaluran gas pada 2024 turun dibandingkan 2022 dan 2023, yang masih mencapai 850 MMSCFD.

Baca Selengkapnya
Bahan Bakar Gas ‘GasKu’ Dipamerkan di IIMS 2024, Harga Rp4.500 per Liter
Bahan Bakar Gas ‘GasKu’ Dipamerkan di IIMS 2024, Harga Rp4.500 per Liter

Pemasangan converter kit dapat dilakukan di bengkel pemasangan yang sudah tersertifikasi seperti Bengkel Autogas Indonesia.

Baca Selengkapnya
Kolaborasi PGN-MRT Buat Harga Gas Lebih Murah, Bakal Untungkan UMKM
Kolaborasi PGN-MRT Buat Harga Gas Lebih Murah, Bakal Untungkan UMKM

Kolaborasi dilakukan sesuai mandat MRT Jakarta yakni selain membangun jalur transportasi, juga mengoperasikan dan memelihara, serta membangun bisnis.

Baca Selengkapnya
Tekan Impor LPG, Begini Langkah Diambil Pemerintah
Tekan Impor LPG, Begini Langkah Diambil Pemerintah

Inisiatif ini bertujuan untuk menyediakan alternatif pengganti gas tabung dengan memanfaatkan jargas.

Baca Selengkapnya
Pengembangan Jargas Jadi Solusi Capai Swasembada Energi Prabowo
Pengembangan Jargas Jadi Solusi Capai Swasembada Energi Prabowo

Saat ini, PGN mengelola sebanyak 820.000 Sambungan Rumah (SR), yang setara dengan 84.000 metrik ton LPG.

Baca Selengkapnya
Kendaraan Umum Ternyata Lebih Hemat Pakai Bahan Bakar Gas, Harga Satu Liter Cuma Rp4.500
Kendaraan Umum Ternyata Lebih Hemat Pakai Bahan Bakar Gas, Harga Satu Liter Cuma Rp4.500

Selain itu, pengurangan emisi dari kendaraan bermotor, yang mana emisinya sekitar 25-35 persen lebih rendah.

Baca Selengkapnya
Pipa Terbentang 3.223 Km, Jawa Bagian Barat Serap Gas Bumi 550 BBTUD
Pipa Terbentang 3.223 Km, Jawa Bagian Barat Serap Gas Bumi 550 BBTUD

Energi yang lebih kompetitif dan ramah lingkungan dapat menjadi penggerak produksi pelanggan dan penurunan penggunaan BBM maupun gas tabung bersubsidi.

Baca Selengkapnya
Hidrogen Hijau Bisa Jadi Bahan Bakar Sepeda Motor, Lebih Murah dari Bensin dan Motor Listrik
Hidrogen Hijau Bisa Jadi Bahan Bakar Sepeda Motor, Lebih Murah dari Bensin dan Motor Listrik

Hidrogen hijau sebagai bahan bakar kendaraan bermotor yang 4 kali lebih murah dari Bahan Bakar Minyak (BBM).

Baca Selengkapnya