PGN mulai salurkan gas bumi ke 3.898 rumah di Sorong
Merdeka.com - PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN) terus memperluas penyaluran gas bumi di Indonesia. Penyaluran gas bumi milik PGN saat ini sudah sampai ke Sorong, Papua.
Sebanyak 3.898 rumah warga Sorong, Papua yang tersebar di 5 kelurahan yakni Kelurahan Malawili, Malawele, Mariat Pantai, Klabinain, dan Aimas dapat memasak menggunakan gas bumi dari PGN.
"Mulai hari ini kami menyalurkan gas bumi rumah masyarakat di Sorong. Secara bertahap sebanyak 3.898 rumah akan mendapatkan pasokan gas bumi dari PGN," ujar Business Unit Head Gas Products PGN, Wahyudi Anas dalam keterangan tertulis, Senin (29/2).
-
Gimana cara hitung biaya rumah pertahun? Menurut laporan bulan Juni yang disampaikan oleh Zillow dan Thumbtack, satu unit rumah dapat menghabiskan biaya USD14,155 juta per tahun, yakni setara dengan Rp221,74 miliar, jumlah tersebut belum termasuk dengan biaya perawatan, dan sebagainya.
-
Apa itu keringanan PBB di Jakarta? Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memberikan kemudahan dan keringanan pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) melalui Peraturan Gubernur Nomor 16 Tahun 2024.
-
Bagaimana rumah bekas di Jakarta bisa terjangkau? Marisa menilai, meskipun kenaikan indeks harga stagnan, rumah seken di Jakarta masih menjadi opsi utama bagi pencari properti yang mencari hunian di tengah kota namun dengan harga terjangkau. 'Hal ini mengingat suplai rumah seken yang ditawarkan di Jakarta terbilang masih sangat beragam dan memiliki rentang harga yang bervariasi, sehingga dapat mengakomodasi kebutuhan atau preferensi kelas menengah, menengah-atas,' ujarnya.
-
Bagaimana Pertamina menentukan harga BBM non subsidi? Harga BBM non subsidi bersifat fluktuatif, sehingga Pertamina melakukan evaluasi secara berkala mengikuti tren dan mekanisme pasar.
-
Dimana lokasi rumah murah itu? Lokasinya terbilang strategis dan masih di kawasan Kota Bandung, wilayah Cisaranten Bina Harapan, Kecamatan Arcamanik.
-
Bagaimana rumah minimalis bisa hemat energi? Ciri khas rumah minimalis modern biasanya memiliki jendela besar agar pencahayaan matahari secara langsung dapat terjadi. Jendela yang besar juga merupakan solusi untuk menekan biaya listrik yang cukup mahal.
Wahyudi mengatakan, penyaluran gas rumah tangga di Sorong ini merupakan penugasan dari pemerintah melalui Keputusan Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 3337 K/12/MEM/2015 tanggal 10 Juli 2015.
"Infrastrukturnya dibangun oleh Kementerian ESDM, lalu PGN mendapatkan kepercayaan mengelola dan mengoperasikan serta menyalurkan gasnya ke rumah warga," kata dia.
Untuk pasokan gas, PGN mendapatkan dari PT Petrogas (Basin) Ltd dengan volume sebanyak 0,2 juta kaki kubik per hari (MMSCFD).
"Konsumsi gas rumah tangga di Sorong diperkirakan sekitar 10-15 meter kubik per bulan, jadi rata-rata pelanggan hanya bayar Rp 40.000 per bulan," tegas dia.
Selain di Sorong, Papua, kata Wahyudi, PGN juga mendapatkan kepercayaan dari pemerintah untuk pengelola dan mengoperasikan jaringan gas rumah tangga di 10 daerah lainnya dengan total 43.337 rumah.
Daerah yang dipasok gas bumi dari PGN tersebut yakni, Rusun di Jabodetabek sebanyak 5.234 unit, Kabupaten Bogor sebanyak 4.000 rumah, Kota Cirebon sebanyak 4.000 rumah, Kota Palembang 3.311 rumah, Kota Surabaya 2.900 rumah, Kota Depok 4.000 rumah, Kota Tarakan 3.366 rumah, Kota Bekasi 4.628 rumah, Semarang 4.000 rumah, Blora 4.000 rumah.
Sementara itu, Seketaris Perusahaan PGN, Heri Yusup mengatakan, di luar penugasan pemerintah tersebut, PGN sampai Januari 2016 sudah menyalurkan gas ke lebih dari 107.690 rumah tangga di berbagai daerah.
"Jaringan gas bumi ke lebih dari 107.690 rumah tangga itu, dibangun PGN dengan biaya sendiri tanpa mengandalkan uang negara atau APBN," kata dia.
Selain ke rumah tangga, PGN saat ini juga menyalurkan gas ke lebih dari 1.857 pelanggan komersil dan usaha kecil menengah sepeti warteg, jamu, usaha genteng dan lainnya. Serta menyalurkan gas ke 1.529 industri dan pembangkit listrik
Heri menambahkan, PGN terus berupaya memperluas jaringan gas bumi di berbagai daerah, mulai 2016 hingga 2019 PGN menargetkan tambahan jaringan pipa gas sepanjang 1.685 km, SPBG sebanyak 60 unit, serta infrastruktur lainnya seperti mini LNG System untuk Indonesia bagian tengah dan timur.
"Saat ini PGN telah membangun dan mengoperasikan pipa gas bumi lebih dari 6.970 km. Jumlah ini mempresentasikan 76 persen dari total seluruh jaringan pipa gas hilir yang ada di Indonesia," kata Heri.
Bupati Sorong, Stepanus Malak menegaskan pemerintah daerah Sorong sangat berterimakasih dengan adanya jaringan gas rumah tangga ini. Dia juga meminta dukungan masyarakat untuk terus mendorong pembangunan infrastruktur di Sorong, karena dengan makin banyaknya infrastruktur dibangun, akan mendorong perekonomian Papua.
"Jangan lagi ada main palang kalau ada pembangunan infrastruktur, seperti jaringan gas ini, kita bersama-sama menjaga dengan baik, karena semua ini bermanfaat bagi orang banyak," tutup Stepanus.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jaringan gas (jargas) di Pondok Kelapa merupakan bagian dari proyek yang sedang dibangun PGN pada 2023 sebanyak 303.039 sambungan rumah.
Baca SelengkapnyaGas alam ini ditemukan oleh seseorang yang hendak membuat sumur bor pada tahun 2020.
Baca SelengkapnyaPembangunan jargas diharapkan dapat berjalan lancar di berbagai wilayah dan bisa mencapai target yang telah ditentukan.
Baca SelengkapnyaBeberapa wilayah di Jawa Tengah pekan lalu mengalami hambatan penyaluran karena akses jalan yang terkena banjir.
Baca SelengkapnyaJaringan gas akan membantu mengurangi beban arus impor dan subsidi LPG.
Baca SelengkapnyaJumlah pelanggan rumah tangga di wilayah Semarang dan D.I Yogyakarta yang masuk wilayah Sales and Operation Region III PGN.
Baca SelengkapnyaEnergi yang lebih kompetitif dan ramah lingkungan dapat menjadi penggerak produksi pelanggan dan penurunan penggunaan BBM maupun gas tabung bersubsidi.
Baca SelengkapnyaInisiatif ini bertujuan untuk menyediakan alternatif pengganti gas tabung dengan memanfaatkan jargas.
Baca SelengkapnyaSaat ini, PGN mengelola sebanyak 820.000 Sambungan Rumah (SR), yang setara dengan 84.000 metrik ton LPG.
Baca Selengkapnya"Orang kaya, harusnya malu membeli gas melon, apalagi sudah tertulis pada tabung bahwa produk tersebut memang hanya diperuntukkan bagi orang miskin."
Baca SelengkapnyaBeberapa industri besar yang saat ini menggunakan gas tersebut di antaranya PT Indofood Fortuna Makmur, PT Aroma Kopi Krim dan PT Rumah Keramik Indonesia.
Baca SelengkapnyaSubsidi energi juga bisa menjadi lebih tepat sasaran dan memperbaiki current devisa negara, mendukung pertumbuhan ekonomi.
Baca Selengkapnya