PGN sebar dividen Rp 5,1 triliun ke pemegang saham
Merdeka.com - PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN) membagikan dividen sebesar Rp 5,1 triliun tahun buku 2013 atau sebesar Rp 210 per lembar. Hal itu ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar hari ini.
"Nilai dividen tahun buku 2013 sebesar Rp 4,9 triliun atau sebesar Rp 202 per lembar saham," ujar Direktur Keuangan PGN M Riza Pahlevi Tabrani dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (27/3).
Riza mengatakan dividen akan segera dibayarkan setelah RUPS. Tetapi, menurut dia, PGN akan memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh otoritas pasar modal dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
-
Apa yang dibagikan pemerintah? Secara keseluruhan tidak ada pernyataan bahwa pemerintah membagikan bansos melalui situs judi online.
-
Siapa pemegang saham mayoritas PT Bumi Resources? Perusahaan ini merupakan anak perusahaan dari PT Bumi Resources Tbk, yang mana 51 persen pemegang saham PT Bumi Resources adalah Grup Bakrie.
-
Bagaimana BPH Migas tingkatkan konsumsi gas bumi? BPH Migas terus mendorong peningkatan konsumsi gas dalam negeri serta memberikan dukungan penyediaan energi bersih lewat penetapan harga gas bumi melalui pipa.
-
Kenapa kerugian negara dibebankan ke PT Timah? 'Sehingga kewajiban ini melekat ada di PT Timah,' ujar Febri di Jakarta, Kamis, (30/5).
-
Mengapa BPH Migas dorong pemanfaatan gas bumi? Dalam rangka turut menjaga lingkungan, mengurangi emisi karbon, dan mengatasi perubahan iklim, BPH Migas terus mendorong peningkatan pemanfaatan gas bumi melalui pipa,' imbuhnya.
-
Apa hasil terbesar Pertamina pada tahun 2023? PT Pertamina (Persero) berhasil membukukan laba total sebesar USD 4,77 miliar atau sekitar Rp 72,7 triliun (asumsi kurs Rp 15.255 per USD).
"Pembayaran akan mengikuti aturan bursa dan OJK," kata Riza.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama PGN Hendi Prio Santoso, mengatakan pemerintah memiliki saham sebesar 56,97 persen. Sehingga, menurut dia, pemerintah akan mendapat bagian dividen sebesar Rp 2,9 triliun.
"Porsi pemerintah sebesar Rp 2,9 triliun, meningkat daripada tahun buku 2012 sebesar Rp 2,8 triliun," ungkap dia.
Lebih lanjut, Hendi menjelaskan, RUPS ini juga menyepakati pergantian komisaris. RUPS menyepakati mengangkat Edy Hermantoro selaku Dirjen Migas Kementerian ESDM untuk menjadi komisaris menggantikan Kiagus Ahmad Badaruddin yang merupakan Sekjen Kementerian Keuangan.
"Edy Hermantoro efektif mulai hari ini," pungkas dia.
(mdk/ard)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PGN juga memastikan memiliki tim kerja yang andal melalui pengembangan kompetensi dan implementasi HSSE untuk kenyamanan bekerja.
Baca SelengkapnyaPGN mengalirkan volume niaga sebesar 923 BBTUD untuk kebutuhan industri, komersial, transportasi, dan rumah tangga.
Baca SelengkapnyaKinerja operasi PGN mencatatkan kinerja volume penjualan niaga gas bumi 854 BBTUD, 57 BBTUD niaga LNG.
Baca SelengkapnyaPemulihan ekonomi berkelanjutan yang dilakukan pemerintah pasca-pandemi memberikan keyakinan berbagai sektor industri untuk meningkatkan produksinya.
Baca SelengkapnyaBRI menjadi BUMN paling banyak menyumbang deviden BUMN ke negara hingga Rp23,2 triliun.
Baca SelengkapnyaSetoran dividen dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tercatat meningkat drastis pada tahun 2023.
Baca SelengkapnyaPGN berkomitmen mendukung seluruh kebijakan pemerintah termasuk pelaksanaan penyaluran gas bumi kepada industri.
Baca SelengkapnyaIa meyakini dengan kinerja perusahaan yang semakin baik, kesejahteraan pekerja dan kontribusi PGN bagi Indonesia akan semakin meningkat.
Baca SelengkapnyaDirektur Utama BRI Sunarso mengungkapkan, pembagian dividen ini merupakan bentuk komitmen BRI dalam meng-create economic value utamanya bagi para shareholders.
Baca SelengkapnyaHingga kuartal II-2024, pihaknya sudah menggunakan Rp119,75 miliar dari pagu anggaran Rp 284,36 miliar.
Baca SelengkapnyaKinerja positif BUMN akan berpengaruh pada setoran dividen ke kas negara.
Baca SelengkapnyaPGN berpotensi mengalami kerugian karena harus membayar ganti rugi kepada Gunvor yang nilainya bisa mencapai triliunan rupiah.
Baca Selengkapnya