PGN tambah 110.000 sambungan gas rumah tangga tanpa APBN
Merdeka.com - PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk bakal menambah 110.000 sambungan gas bumi untuk rumah tangga di berbagai daerah mulai tahun ini hingga 2019. Pembangunan infrastruktur gas bumi tersebut murni dibiayai dana perusahaan tanpa mengandalkan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).
"Kami akan menambah 110.000 sambungan gas rumah tangga pada 2016-2019. Semuanya dibangun dengan dana sendiri, tanpa mengandalkan APBN," ujar Direktur Utama PGN, Hendi Prio Santoso, di Jakarta, Rabu (16/3).
Dengan tambahan 110.000 sambungan gas bumi rumah tangga ini akan menambah jumlah pelanggan PGN di segmen rumah tangga yang saat ini lebih dari 107.000 sambungan rumah. Sehingga, total pelanggan rumah tangga PGN menjadi sebanyak 217.000 rumah, yang dibangun dengan biaya PGN sendiri.
-
Kapan pipa gas mulai ditata? Selain kabel yang mulai disembunyikan dalam tanah, pipa gas juga mulai ditata. Perusahaan Gas Negara menargetkan pembangunan 154.000 sambungan gas rumah tangga di Wilayah DKI Jakarta pada tahun 2022.
-
Kapan proyek ini dimulai? Proses penghidupan kembali quagga ini dilakukan melalui The Quagga Project, yang dimulai pada 1987.
-
Kapan proyek ini akan berlangsung? Proyek tersebut bertujuan untuk menyempurnakan dan memperkuat sistem dan kebijakan K3 di Indonesia dalam bentuk technical assistance atau bantuan teknis dari pihak KOSHA, dan akan berlangsung selama 3 tahun, yakni dari tahun 2024 sampai tahun 2026.
-
Bagaimana BPH Migas tingkatkan konsumsi gas bumi? BPH Migas terus mendorong peningkatan konsumsi gas dalam negeri serta memberikan dukungan penyediaan energi bersih lewat penetapan harga gas bumi melalui pipa.
-
Kapan program konversi minyak tanah ke LPG dimulai? Program konversi minyak tanah ke tabung gas LPG 3 kg digalakan pada tahun 2007. Prosesnya berlangsung sampai bulan Juli 2010.
-
Mengapa BPH Migas dorong pemanfaatan gas bumi? Dalam rangka turut menjaga lingkungan, mengurangi emisi karbon, dan mengatasi perubahan iklim, BPH Migas terus mendorong peningkatan pemanfaatan gas bumi melalui pipa,' imbuhnya.
"Ini merupakan bentuk komitmen kami untuk menyebarluaskan manfaat energi baik gas bumi yang efisien, bersih dan ramah lingkungan," kata Hendi.
Hendi menjelaskan, PGN merupakan satu-satunya badan usaha yang menyalurkan gas bumi ke berbagai segmen paling lengkap. Selain rumah tangga, PGN juga menyalurkan gas bumi ke industri besar dan pembangkit listrik yang saat ini jumlahnya mencapai 1.529 pelanggan.
"PGN juga menyalurkan gas bumi ke usaha kecil menengah atau UKM dan komersial seperti hotel, rumah sakit hingga mal yang jumlahnya saat ini lebih dari 1.850 pelanggan," ungkap Hendi.
Selain menambah jaringan rumah tangga, PGN juga akan menambah panjang pipa gas bumi mulai 2016-2019 sepanjang lebih dari 1.680 kilometer (km). Saat ini panjang pipa PGN lebih dari 6.980 km, jumlah ini setara dengan 76 persen pipa gas bumi hilir di Indonesia.
"Selain membangun pipa gas, PGN juga akan mengembangkan mini LNG system untuk Indonesia bagian tengah dan timur, serta memperbanyak jumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) untuk transportasi darat. Tahun ini sampai 2019 kami akan membangun SPBG sebanyak 60 unit," jelas Hendi.
Dengan penambahan berbagai infrastruktur tersebut, mulai dari panjang pipa gas, pengembangan mini LNG system, penambahan jumlah pelanggan rumah tangga hingga SPBG, akan meningkatkan kemampuan pemanfaatan gas bumi nasional sebanyak 1.902 juta kaki kubik per hari (MMSCFD).
"Dengan volume tersebut, akan menciptakan penghematan bagi pelanggan PGN sebesar Rp 110,9 triliun. Di 2015, dari penyaluran gas bumi PGN kepada pelanggan, menciptakan penghematan bagi nasional sebesar Rp 88,03 triliun per tahun," jelas Hendi.
Dengan pengalaman PGN dalam mengembangkan infrastruktur gas bumi dan mengelola gas bumi bagi rumah tangga, pemerintah memberikan kepercayaan kepada PGN untuk mengelola jaringan gas bumi yang dibangun Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Pemerintah menugaskan PGN untuk mengelola 43.337 sambungan rumah tangga di 11 kota/kabupaten. Selain itu pemerintah juga menugaskan PGN untuk membangun 49.000 jaringan gas rumah tangga. Sehingga nantinya pelanggan gas rumah tangga PGN menjadi lebih dari 309.300 rumah tangga.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jumlah pelanggan rumah tangga di wilayah Semarang dan D.I Yogyakarta yang masuk wilayah Sales and Operation Region III PGN.
Baca SelengkapnyaSaat ini, PGN mengelola sebanyak 820.000 Sambungan Rumah (SR), yang setara dengan 84.000 metrik ton LPG.
Baca SelengkapnyaInisiatif ini bertujuan untuk menyediakan alternatif pengganti gas tabung dengan memanfaatkan jargas.
Baca SelengkapnyaPembangunan jargas diharapkan dapat berjalan lancar di berbagai wilayah dan bisa mencapai target yang telah ditentukan.
Baca SelengkapnyaJaringan gas (jargas) di Pondok Kelapa merupakan bagian dari proyek yang sedang dibangun PGN pada 2023 sebanyak 303.039 sambungan rumah.
Baca SelengkapnyaBeberapa industri besar yang saat ini menggunakan gas tersebut di antaranya PT Indofood Fortuna Makmur, PT Aroma Kopi Krim dan PT Rumah Keramik Indonesia.
Baca SelengkapnyaSubsidi energi juga bisa menjadi lebih tepat sasaran dan memperbaiki current devisa negara, mendukung pertumbuhan ekonomi.
Baca SelengkapnyaSubholding gas juga memulai berpartisipasi dalam hilirisasi produk gas bumi di petrokimia, biometana, dan dekarbonisasi.
Baca SelengkapnyaPada tahap awal, sambungan jargas di IKN disiapkan untuk 166 menara hunian aparatur sipil negara (ASN) dan 34 rumah tapak menteri.
Baca SelengkapnyaUpaya meningkatkan volume penjualan diberbagai wilayah terus dilakukan, baik di wilayah yang tersedia jaringan maupun penetrasi infrastruktur wilayah baru.
Baca SelengkapnyaEnergi yang lebih kompetitif dan ramah lingkungan dapat menjadi penggerak produksi pelanggan dan penurunan penggunaan BBM maupun gas tabung bersubsidi.
Baca SelengkapnyaPGN melakukan koordinasi pengendalian dan pengamanan rantai pasok gas bumi selama periode satgas.
Baca Selengkapnya