PHRI: 1.226 Hotel Sudah Lapor Tutup Usaha, 150.000 Pegawai Dirumahkan
Merdeka.com - Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Haryadi Sukamdani, mencatat sebanyak 1.226 hotel yang tutup akibat pandemi virus corona atau Covid-19 hingga per 6 April 2020. Akibatnya banyak karyawan yang terancam dirumahkan atau berhenti bekerja sementara waktu.
"Kalau untuk laporan terakhir yang dinyatakan tutup itu 1.226 (hotel) per kemarin sore, kalau yang rill lebih banyak karena kita hanya berdasarkan yang lapor saja," kata Haryadi saat dikonfirmasi, Selasa (7/4).
Kendati begitu, Haryadi mengaku belum mempunyai data secara spesifik jumlah tenaga kerja yang terancam akibat penutupan hotel tersebut. Hanya saja dia memperkirakan lebih dari 150.000 orang yang sudah dirumahkan.
-
Apa yang terjadi pada karyawan yang di PHK? Berdasarkan data dari pelacak independen Layoffs.fyi, hingga 30 Agustus 2024, sebanyak 422 perusahaan teknologi telah memberhentikan 136.782 karyawan.
-
Siapa pemilik hotel di Bali yang terbengkalai? Hotel yang memiliki luas wilayah yang sangat besar ini disebut-sebut sebagai kepunyaan Hutomo Mandala Putra yang juga dikenal sebagai Tommy Soeharto.
-
Siapa pemilik hotel? Pemilik hotel, Jim dan Whit Hanks, mengatakan mereka merasa terhormat memiliki peran dalam sejarah lokal.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Siapa yang terancam PHK di PT Hung-A Indonesia? Sekitar 1.200 karyawan di perusahaan itu terancam pemutus hubungan kerja (PHK) massal.
-
Siapa yang mengantisipasi lonjakan okupansi hotel? 'Karena itu kami kami siap memberikan pelayanan terbaik bagi para pemudik dan juga wisatawan yang akan merayakan Idul Fitri 1445H,' kata Rizal Kasim, Direktur Utama Hotel Indonesia Group (HIG) dalam rilis yang diterima, Rabu (3/4)
"Kita perkirakan lebih dari 150.000 orang. Apalagi kalau yang tutup tadi 1.266 hotel praktis semua diminta untuk cuti diluar tanggungan perusahaan karena perusahaan sama sekali tidak bisa membayar," kata dia.
Sementara itu, penutupan juga terjadi untuk sektor restoran. Menurutnya, beberapa restoran yang berada di mal banyak yang tutup, dan hanya ada beberapa saja yang masih melayani pesanan secara daring (online).
"Restoran lebih banyak lagi cuma saya tidak punya datanya. Restoran paling tidak disiplin buat data," tandas dia.
Klaim Belum Ada PHK
Hariyadi Sukamdani mengklaim belum ada pemutusan hubungan kerja (PHK) pegawai di sektor hotel dan restoran. Meski demikian, dia mengakui ada penurunan pendapatan di sektor perhotelan dan restoran.
"Dampak ekonomi ini yang kita tak pernah lihat akan sampai mana. Di sektor hotel dan restoran, sudah mulai terasa sekali dampaknya. Okupansi 30 persen, berarti karyawan sudah harus digilir, PHK belum. Karena perusahaan harus mengatur Cash Flow, karyawan tidak menerima gaji full," kata Haryadi dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis (12/3).
Dia menjelaskan, ada tiga jenis pekerja hotel yakni, karyawan harian, karyawan kontrak dan karyawan tetap. Saat ini para pekerja harian sudah tidak lagi dipekerjakan. Sementara karyawan kontrak dan karyawan tetap bekerja secara bergiliran.
"Nah yang sekarang terjadi daily worker tidak dipakai, yang karyawan kontrak dan permanen, itu sudah mulai terjadi. Mereka itu masuknya giliran, seperti di Bali. Karena perusahaan jaga cash flow," jelasnya.
Sebab, jika semua pegawai masuk 100 persen, maka perusahaan hotel akan mengalami kerugian, untuk mengantisipasi itu perusahaan mencoba menurunkan 50 persen untuk biaya tenaga kerja. "Biaya yang juga besar, kita minta OJK adalah relaksasi pinjaman. Yakni untuk bayar pokok dan bunga pinjaman," ujarnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pengusaha memastikan dapat memberikan THR lebih awal dan bisa mengatur cash flow dengan baik.
Baca SelengkapnyaJumlah PHK pada Januari-Juni 2024 naik 21,4 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Baca SelengkapnyaData Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) RI, Jakarta menjadi provinsi penyumbang kasus tertinggi PHK.
Baca SelengkapnyaPengangguran di jJakarta sudah mencapai 7 ribuan orang.
Baca SelengkapnyaRatusan akun hotel Google Bisnis di Bali dan Sumatera menjadi korban peretasan.
Baca SelengkapnyaSituasi ketenagakerjaan di Indonesia sedang menghadapi tantangan serius, dengan hampir 60 ribu pekerja yang di-PHK pada tahun 2024.
Baca SelengkapnyaJokowi juga menduga pabrik sepatu bata tutup karena kurang efisiensi.
Baca SelengkapnyaPHK yang terjadi sebagian besar dipicu oleh krisis di berbagai lini pada sektor manufaktur.
Baca SelengkapnyaAngka ini meningkat drastis dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya sekitar 25.000 orang yang di-PHK.
Baca SelengkapnyaJumlah PHK di Jakarta pada Januari-Juni 2024 menembus 7.469 orang. Angka itu bertambah 6.786 orang atau 994% atau hampir 1.000% dibandingkan tahun lalu.
Baca SelengkapnyaAkibat sepi order, PT Sepatu Bata melakukan PHK para karyawannya secara bertahap.
Baca SelengkapnyaJumlah honorer mencapai 2,3 juta orang, yang awalnya hanya diperkirakan 400.000 orang.
Baca Selengkapnya