Pindad gandeng Swedia produksi rudal dan radar canggih
Merdeka.com - PT Pindad (Persero) bekerja sama dengan SAAB Swedia dalam mengembangkan produk rudal atau ground based air defence (GBAD) yang diproduksi di Indonesia. Rudal ini akan digunakan untuk memenuhi keperluan Tentara Nasional Indonesia (TNI).
"Kerja sama ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan TNI di kesatuan Artileri Pertahanan Udara (Arhanud)," kata Direktur Utama PT Pindad (Persero), Abraham Mose seperti ditulis Antara di Jakarta, Jumat (4/11).
Menurut Abraham, ruang lingkup kerja sama ini mencakup alih teknologi dan produksi bersama dalam bidang sistem senjata pertahanan udara yang akan dilanjutkan dengan proses desain, produksi, dan perakitan di dalam negeri dengan karakteristik produk yang diadaptasikan dengan kebutuhan di Indonesia.
-
Apa yang akan didapatkan TNI AU? 'Kita bisa menerbangkan dari luar area yang ingin kita pantau misalnya di Papua atau di daerah mana, kita bisa menerbangkan dari luar Papua,' kata dia.
-
Apa yang di serahkan ke TNI? Kementerian Pertahanan sendiri sebelumnya memang telah memesan lima unit C-130J Super Hercules.
-
Apa itu alutsista TNI AU? Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) dibutuhkan sebagai urat nadi pertahanan. Pelindung langit Indonesia.
-
Siapa yang membuat ransum TNI? Laki-laki berjasa itu adalah Jendral TNI Purnawirawan Andhika Perkasa.
-
Apa yang dibagikan kepada prajurit TNI? Nasi berbungkus daun pisang dibagikan.
-
Kenapa TNI AU membutuhkan pesawat nirawak? 'Mohon doa restunya angkatan udara menjadi angkatan udara yang adaptif mengikuti perkembangan teknologi dan perkembangan situasi nasional, regional, maupun global,' kata Tonny Harjono seperti dilansir dari Antara.
Dalam sinergi itu, Pindad akan menerima solusi turnkey, yaitu rudal RBS70 NG yang dilengkapi dengan radar Giraffe 1X yang ditambahkan pada produk kendaraan taktis Komodo produksi Pindad.
RBS70 NG merupakan rudal dengan teknologi terbaru yang menyediakan sistem pertahanan udara modular yang terintegrasi dan dirancang khusus untuk memungkinkan opsi penyebaran pasukan yang sangat fleksibel. Sistem pengamatan RBS70 NG juga dilengkapi beberapa fitur, seperti thermal imager, auto tracker, dan identification friend or foe (IFF).
Sistem pertahanan udara RBS70 NG dapat digunakan oleh seorang personel yang disebut sebagai man-portable air dDefence system (MANPADS) juga dapat dipasang di berbagai tipe kendaraan tempur, terintegrasi dengan jaringan dan kendali jarak jauh. Tipe ini merupakan penerus sistem pertahanan udara RBS70 yang dipakai oleh angkatan bersenjata dari 19 negara, termasuk Indonesia.
Sementara Giraffe 1X merupakan radar yang dapat bergerak dinamis untuk pengawasan dan ground air base defence (GBAD) jarak pendek, dan dapat memberikan peringatan dini dan kemampuan untuk mendeteksi dan melacak ratusan target pada saat bersamaan, bahkan untuk lingkungan dengan tingkat kekacauan yang sangat tinggi.
Dalam jangka pendek, Pindad akan mendapatkan pusat kompetensi dengan dukungan penuh untuk perawatan dan perbaikan untuk RBS 70 dan sistem radar Giraffe 1X. Sedangkan untuk jangka panjang, proses alih teknologi akan membangun kapabilitas dalam negeri untuk desain, pengembangan, produksi, perakitan, pengujian, dan dukungan logistik.
Kerja sama ini dapat meningkatkan kemampuan Pindad untuk dapat menguasai teknologi rudal dan radar, guna memenuhi kebutuhan pengguna akan keamanan pertahanan udara Indonesia.
"Tren ancaman pertahanan udara saat ini sudah berevolusi, dari manned threats menjadi unmanned threats. Dibutuhkan ekskalasi kemampuan industri pertahanan nasional untuk menguasai teknologi rudal dan radar. Kerja sama Pindad dengan SAAB ini merupakan saat yang tepat untuk mewujudkan hal tersebut," tutur Abraham.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Radar Thales buatan Prancis akan dipasang di sekitar IKN dan wilayah Papua
Baca SelengkapnyaDigunakan untuk memenuhi kebutuhan pemantauan udara TNI AU, termasuk kerjasama radar dan Command & Control (C2) systems.
Baca SelengkapnyaTNI mendapatkan hadiah berupa ratusan unit alat peralatan pertahanan dan keamanan
Baca SelengkapnyaAlutsista tersebut dikembangkan dari kerja sama dua pabrik asal Turki FNSS dan PT Pindad Indonesia.
Baca SelengkapnyaMenteri Pertahanan Prabowo Subianto menyopiri kendaraan taktis Maung bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi), Ibu Negara Iriana Jokowi, dan Erick Thohir.
Baca SelengkapnyaMenhan Prabowo Subianto menyerahkan lima unit pesawat NC-212i kepada TNI Angkatan Udara (AU) di Lanud Halim Perdanakusuma pada hari Selasa (12/12) pagi.
Baca SelengkapnyaKapal patroli lepas pantai (OPV) itu buatan galangan kapal Italia Fincantieri.
Baca SelengkapnyaTujuan pemasangan radar di IKN adalah untuk menunjang perspektif pertahanan udara yang dilengkapi air defense weapon.
Baca SelengkapnyaDua kapal pemburu ranjau ini akan meningkatkan efek penangkal bagi pertahanan khususnya Angkatan Laut RI.
Baca SelengkapnyaJokowi mengapresiasi kepercayaan pemerintah Filipina terhadap produk buatan Indonesia.
Baca SelengkapnyaPrabowo optimis industri pertahanan Indonesia bisa kuat.
Baca SelengkapnyaJokowi mengaku kerap ditanya oleh negara-negara lain terkait produksi peluru di Indonesia
Baca Selengkapnya