Pindad kapok produksi komponen mobil listrik
Merdeka.com - PT Pindad (Persero) mengaku kapok memproduksi mobil listrik. Pasalnya, pasar mobil listrik di Indonesia masih sangat kecil.
Penyebabnya karena belum ada arah kebijakan jelas dari pemerintah. Hal itu dinilai sejumlah pihak diperparah dengan budaya orang Indonesia yang malu mengendarai mobil listrik.
Direktur Utama Pindad, Silmi Karim menilai orang-orang Indonesia sangat gengsi bila mengendarai mobil listrik. "Kalau tidak ada yang beli, saya tidak mau masuk ke situ," ujarnya di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Jakarta, Senin (2/2).
Menurut dia, memproduksi mobil listrik membutuhkan satu sistem kompleks termasuk untuk pembuatan komponen mesin atau motor penggeraknya. "Mending buat produksi senjata yang jelas-jelas ada yang beli. Kendaraan itu sistemnya kompleks, menyangkut budaya di satu negara," jelas dia.
Apalagi, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) industri dan manufaktur alutsista ini kesulitan dalam memasarkan motor penggerak khusus mobil listrik.
"Jadi tidak bisa hanya membuat, tapi juga harus bisa memasarkan. Nah masalahnya mobil listrik tidak ada order, lalu ngapain kita produksi motor penggeraknya. Ditambah lagi kebijakan dari pemerintah belum jelas soal mobil listrik," ungkapnya.
Silmi mengaku, kehadiran mobil listrik secara massal di Indonesia masih membutuhkan waktu. "Mobil listrik menurut saya masih perlu waktu. Intinya kami punya kemampuan, tapi butuh kejelasan," tutup dia.
Sebelumnya, PT Pindad ditargetkan bisa memproduksi ribuan motor penggerak untuk mobil listrik. Selain perusahaan yang berbasis di Bandung, Jawa Barat, Kementerian BUMN memerintahkan PT Inka membuat hal serupa.
Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan menargetkan pada 2013 sudah dilakukan produksi mesin. PT Pindad dinilai memiliki kemampuan untuk memproduksi motor penggerak mobil listrik. Pemerintah akan mendatangkan ahli motor dari Jepang untuk mendukung proyek di Pindad. "Nantinya ahli dari Jepang turut juga membantu dan memproduksi," katanya di Bandung, Jumat (22/6).
Dia optimis Indonesia bisa memproduksi empat jenis mobil listrik yang bisa diproduksi dalam negeri. PT Pindad berencana memproduksi satu jenis mobil listrik. "Untuk tiga jenis lainnya lanjut dia bisa dikerjakan oleh pihak swasta," katanya. (mdk/bim)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemberian insentif bertujuan meningkatkan hingga mempercepat produksi dan penggunaan kendaraan listrik di dalam negeri.
Baca SelengkapnyaSaat ditanya kesiapan PT Pindad memenuhi permintaan pemerintah tersebut, Direktur Utama PT Len Industri (Persero) Holding Defend ID, Bobby Rasyidin mengaku siap
Baca SelengkapnyaSebagian motor yang diserahkan adalah berbasis listrik dan diproduksi oleh PT Pindad.
Baca SelengkapnyaJokowi mengaku kerap ditanya oleh negara-negara lain terkait produksi peluru di Indonesia
Baca SelengkapnyaStrategi Nissan Stop Produksi Mobil Konvensional, Ganti Era ke Mobil Bertenaga Listrik
Baca SelengkapnyaStrategi Nissan Stop Produksi Mobil Konvensional, Ganti Era ke Mobil Bertenaga Listrik
Baca SelengkapnyaSaat ini, masing-masing perusahaan mobil listrik tersebut tengah melakukan kajian lebih lanjut.
Baca SelengkapnyaHyundai merupakan pemain utama di segmen mobil listrik (EV) di Indonesia dengan memasarkan dan merakit model Ioniq 5 sejak tahun lalu. Ioniq 5 memimpin.
Baca SelengkapnyaUntuk mengatasi persoalan tersebut, pemerintah mempercepat penyediaan infrastruktur untuk kendaraan listrik.
Baca SelengkapnyaDengan pendanaan itu, UMKM otomotif nantinya bisa dipertemukan dengan pelaku industri kendaraan listrik.
Baca SelengkapnyaSalah satu tantangan utama adalah minat masyarakat yang masih rendah untuk membeli mobil listrik bekas
Baca SelengkapnyaMobil listrik mengandung sistem kelistrikan bertegangan tinggi. Alhasil, tidak bisa sembarangan dimodifikasi. Yuk simak tips lengkapnya!
Baca Selengkapnya