Pindad kejar pengembangan produk militer untuk TNI
Merdeka.com - Perusahaan BUMN yang bergerak dalam bidang Alutsista (Alat Utama Sistem Persenjataan) dan produk komersial, PT Pindad berjanji akan terus mengejar pengembangan produk militer untuk TNI. Pindad bakal terus memperbarui setiap persenjataan TNI secara rutin.
Direktur Utama PT Pindad, Silmy Karim menjelaskan, pihaknya terus meningkatkan layanan serta pengembangan produk-produk militer untuk mengejar ketertinggalan hasil investasi minus pada awal tahun ini.
"Untuk itu kan kita terus dorong program program pemerintah kan yah. Wapres (JK) pesan 90 badak (Panser Badak), Anoa juga dipesan 40. Buat angkutan bisa ambulance, recovery, kendaraan pengangkut dan yang lainnya," kata Silmy kepada wartawan di Karawang, Jumat (28/1).
-
Bagaimana sejarah PT Pindad? Didirikan Daendels di Surabaya Pada 1808 Mengutip laman resmi Pindad, kehadiran perusahaan tersebut tidak terlepas dari masa berkecamuknya perang kolonial yang terjadi di Indonesia.
-
Bagaimana kondisi tank itu? Dalam video yang viral itu, tampak bagian roda tank menyembul ke permukaan tanah. Sementara itu bagian tank lainnya masih terkubur.
-
Dimana tank itu ditemukan? Penemuan tank yang terpendam di dalam tanah ini diketahui berlokasi di Sarmi Kota, Kabupaten Sarmi, Provinsi Papua.
-
Apa yang sedang dikaji Pertamina saat ini? 'Program tersebut merupakan hasil kajian internal Pertamina, belum ada keputusan apapun dari pemerintah. Tentu ini akan kami usulkan dan akan kami bahas lebih lanjut,' kata Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati saat menghadiri Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VII DPR RI di Jakarta, Rabu, (30/8).
-
Apa target PLN dalam mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Indonesia? Dengan ARED, pemanfaatan air sebagai sumber energi listrik di Indonesia mampu meningkatkan pemanfaatan air menjadi 25,3 GW pada tahun 2040 atau meningkat sebesar 185 % dibandingkan Business as Usual (BaU)," papar Darmawan.
-
Kenapa Pertamina membangun tanki BBM & LPG di Indonesia Timur? Beroperasinya tanki BBM dan LPG ini juga dapat menjaga ketahanan energi di daerah tersebut. Demi mewujudkan availability, accessibility, affordability, acceptability, dan sustainability yang lebih baik dan efisien bagi masyarakat di Indonesia Timur, Pertamina Patra Niaga terus mempercepat proses penyelesaian Proyek Strategis Nasional (PSN) pembangunan tanki BBM di Maumere, Nusa Tenggara Timur dan dua (2) tanki LPG di Bima, Nusa Tenggara Barat dan Tenau, Kupang, Nusa Tenggara Timur.
Pindad saat ini juga tengah mengembangkan tank ukuran sedang dan masih dalam proses penelitian. Namun demikian, kendaraan baja segala medan sudah siap untuk dipesan pada pertengahan tahun ini.
"Dan untuk medium tank masih terus jalan prototypenya semoga tahun 2018 sudah bisa dipesan. Anoa versi amfibi pada triwulan ketiga sudah hampir sekarang lagi disempurnakan, tahun inilah," kata Silmy.
Silmy mengakui, pembuatan produk kendaraan militer lebih menguntungkan dari segi investasi dibandingkan produk perlengkapan senjata api. Namun, dari pemasukan tetap lebih stabil jenis peluru.
"Kalau soal turnover peluru masih sangat besar, kalau dari sisi kendaraan itu yang nilainya lebih besar Rupiahnya, kalau dibandingkan peluru yang kecil-kecil tapi suistanblitynya lebih stabil, karena setiap tahun dipakai untuk latihan (militer) kalau dihitung saja per 1500 butir per prajurit setahun butuh 700 juta," katanya.
Informasi saja, Panser Canon 90mm 'Badak' buatan PT Pindad sukses menjalani uji tembak oleh Dinas Penelitian dan Pengembangan TNI Angkatan Darat (Dislitbang TNI AD) di Pusat Pendidikan Infanteri (Pusdikif), Cipatat, Kabupaten Bandung.
"Kami bersyukur uji penembakan yang dilakukan pada tanggal 10-12 Desember 2015, dinilai oleh pihak Dislitbang TNI AD berhasil dengan baik," kata Direktur Utama Pindad, Silmy Karim seperti ditulis Antara, Senin (14/12).
Panser Cannon 90 mm 'Badak' menjalani uji tembak dengan menggunakan 19 amunisi kaliber besar 90 mm. Panser buatan anak-anak bangsa di Pindad itu melakukan serangkaian materi uji seperti dengan beberapa mata uji.
Pengujian pertama 'Zeroing' yakni proses penentuan arah senjata untuk masuk ke titik tengah sasaran, dengan menggunakan 10 butir munisi. Selanjutnya, penembakan arah jam 12 di mana turret dan kendaraan mengarah ke arah target, dengan menggunakan lima butir munisi, penembakan arah jam enam, di mana turret mengarah ke arah target dan badan kendaraan berbalik 180 derajat, dengan menggunakan dua butir munisi.
Kemudian penembakan arah jam tiga di mana turret mengarah ke arah target dan badan kendaraan menghadap ke kanan 90 derajat, dengan menggunakan dua butir munisi. Semua penembakan mengenai target sasaran berukuran 4x4 meter dengan jarak kurang lebih satu kilometer dan kondisi kendaraan yang stabil dan terkendali saat dilakukan penembakan.
"Hasil uji tembak dinilai berhasil dengan baik oleh pihak Dislitbang AD. Pencapaian ini meneguhkan komitmen kami dalam memproduksi kendaraan tempur yang andal dan teruji untuk memastikan performanya konsisten di setiap operasi," kata Silmy.
Rangkaian pengujian yang dilakukan terhadap purwarupa Panser Cannon 90 mm 'Badak' dilakukan untuk memastikan kualitas serta stabilitas kendaraan tempur untuk mendukung kinerja operasional yang maksimal di lapangan. Silmy menuturkan rangkaian uji Badak ini merupakan bagian dari proses sertifikasi untuk memastikan performa panser buatan anak-anak bangsa itu sudah sesuai dengan Ketentuan Standardisasi Umum (KSU) TNI AD.
"Kami berharap dengan kerjasama baik ini maka Badak dapat segera memperkuat jajaran alutsista TNI AD tahun depan," katanya.
Setelah uji tembak, beberapa mata pengujian lain seperti uji laboratorium dan uji jelajah eksternal akan dilaksanakan bersama Dislitbang AD.
Hasil pengujian yang maksimal tentunya diharapkan agar Panser Cannon 90 mm "Badak" dapat menjadi salah satu produk unggulan PT Pindad (Persero) di masa depan dan menjadi kebanggaan TNI dan bangsa Indonesia. Selain mulai memproduksi Badak, di triwulan 1 tahun 2016 Pindad juga akan memperkenalkan produk senjata baru kepada publik. (mdk/idr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Alutsista tersebut dikembangkan dari kerja sama dua pabrik asal Turki FNSS dan PT Pindad Indonesia.
Baca SelengkapnyaTNI mendapatkan hadiah berupa ratusan unit alat peralatan pertahanan dan keamanan
Baca SelengkapnyaUntuk memenuhi standar uji kemampuan, setiap alutsista TNI wajib melakukan uji coba khususnya senjata api.
Baca SelengkapnyaJokowi mengaku kerap ditanya oleh negara-negara lain terkait produksi peluru di Indonesia
Baca SelengkapnyaPanglima TNI Yudo Margono mendampingi Panglima AB Australia General Angus Campbell saat berkunjung ke PT Pindad pada Rabu (5/7) lalu.
Baca SelengkapnyaPrajurit menembak menggunakan meriam hingga rudal hingga pesawat hancur berkeping-keping.
Baca SelengkapnyaMenteri Pertahanan Prabowo Subianto menyopiri kendaraan taktis Maung bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi), Ibu Negara Iriana Jokowi, dan Erick Thohir.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) bersama Menteri Pertahan Prabowo dan Menteri BUMN Erick Thohir menjajal kendaraan taktis Maung 4x4.
Baca SelengkapnyaAlutsista tersebut dikembangkan dari kerja sama dua pabrik asal Turki FNSS dan PT Pindad Indonesia.
Baca SelengkapnyaJokowi minta jajarannya untuk mencari mitra kerja dan menjalin kerja sama dengan pihak lain.
Baca SelengkapnyaMenhan Prabowo Subianto menyerahkan lima unit pesawat NC-212i kepada TNI Angkatan Udara (AU) di Lanud Halim Perdanakusuma pada hari Selasa (12/12) pagi.
Baca SelengkapnyaPembangunan fregat Merah Putih dimulai sejak peletakan bagian bawah kapal atau lunas kapal (keel laying) pada 25 Agustus 2023 untuk satu unit.
Baca Selengkapnya