Pindahkan dana ke Singapura, nasabah Indonesia ingin ikut Tax Amnesty
Merdeka.com - Regulator di Asia dan Eropa tengah menyelidiki Bank Standard Chartered mengenai transfer dana sebesar USD 1,4 miliar atau sekitar Rp 18,9 triliun dari nasabah Indonesia.
Dirjen Pajak Kementerian Keuangan, Ken Dwijugiasteadi mengatakan berdasarkan data yang disampaikan oleh PPATK diketahui bahwa transfer uang tersebut dilakukan oleh nasabah dengan alasan untuk mengikuti Tax Amnesty.
"Jadi ada beberapa menarik dana. Kan kalau tarik dana dari bank kan ditanya untuk apa ini. 'Saya mau ikut Tax Amnesty' ada yang jawab memang saya pindahkan ke Singapura karena saya mau ikut Tax Amnesty," ungkapnya di Kantor DJP, Jakarta Selatan, Senin (9/10).
-
Siapa saja bank yang terlibat? Bank Rakyat Indonesia, Bank Katimtara, Bank Perkreditan Rakyat merupakan perbankan yang turut berpartisipasi dalam acara Sosialisasi Penguatan Modal tersebut.
-
Apa tujuan utama keuangan nasabah kaya di Indonesia? Di Indonesia, nasabah kaya (affluent) menjadikan perencanaan masa pensiun sebagai salah satu dari tiga tujuan utama keuangan mereka.
-
Siapa yang mentransfer uang Rp 500 juta ke Shindy? 'Di fakta persidangan emang ada Rp 500 juta dan itu ditransfer kepada ka Shindy bukan kepada Ryan. Setelah itu dari ka Shindy ditransfer ke Ryan Rp 500 juta,' kata Dedi di Pengadilan Agama Jakarta Selatan, Senin (6/5/2024).
-
Siapa yang mengeluarkan dana Rp 30 miliar? Pengusaha asal Amerika Serikat, Bryan Johnson menghabiskan USD2 juta atau Rp30,9 miliar per tahun demi memuluskan blueprint yang dia sebut mengembalikan usia muda.
-
Siapa saja yang termasuk Bank Pemerintah di Indonesia? Daftar bank BUMN di Indonesia antara lain adalah BRI, BNI, Bank Mandiri, dan BTN.
-
Siapa yang mengembalikan uang Rp40 miliar? 'Telah berhasil mengupayakan penyerahan kembali sejumlah uang sebesar USD 619.000 dari tersangka AQ, sehingga total penyerahan uang tersebut senilai USD 2.640.000 atau setara dengan Rp40 miliar,' tutur Kapuspenkum Kejagung Ketut Sumedana dalam keterangannya, Selasa (21/11/2023).
"Informasinya didapat dari PPATK luar negeri ke PPATK kita," katanya.
Ken pun menyampaikan, memang setelah dilakukan penelitian ditemukan 62 orang dari total 81 WNI tersebut telah mengikuti program Tax Amnesty. Meskipun demikian, dia enggan menyebutkan nilai uang yang diperoleh dari nasabah yang sudah mengikuti program Tax Amnesty.
"Saya tidak boleh menyebutkan nilai. Saya melanggar pasal 21 undang-undang Tax Amnesty," kata dia.
Lebih jauh, Ken menambahkan saat ini pihak Ditjen Pajak terus melakukan penelusuran guna memperoleh informasi yang lebih valid lagi. "Masih kita teliti apakah ikut TA atau belum. Sudah masuk SPT atau belum. Dan kita menelitinya tidak hanya SPT yang TA," tandasnya.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tercatat ada 112 rekening yang dibuka atas perintah tersangka
Baca SelengkapnyaNama S muncul setelah penyidik Kejagung memeriksa pengacara Maqdir Ismail selaku hukum terdakwa kasus korupsi BTS Kominfo Irwan Hermawan.
Baca SelengkapnyaPolda Aceh menangkap seorang karyawan Bank Syariah Indonesia (BSI) inisial AD, 30 tahun. Dia menguras deposito nasabah mencapai Rp700 juta.
Baca SelengkapnyaBRI sendiri sudah melakukan penelusuran berdasarkan informasi serta dokumen-dokumen yang valid dan sah.
Baca SelengkapnyaTersangka SG, SP dan RI diduga kuat juga melakukan tindak pidana pencucian uang
Baca SelengkapnyaKuasa hukum terdakwa Irwan Hermawan, Maqdir Ismail menyerahkan uang Rp27 miliar terkait kasus korupsi BTS 4G BAKTI Kominfo Kejagung secara tunai.
Baca SelengkapnyaNamun bisnis mandek pada bulan 9 sampai 12. Ternyata keuntungan yang dijanjikan tidak dibayarkan.
Baca SelengkapnyaJPU KPK mendakwa Andhi Pramono menerima gratifikasi senilai total Rp58,9 miliar dari sejumlah pihak terkait pengurusan kepabeanan impor.
Baca SelengkapnyaUpaya tersebut diperlukan untuk menjaga peluang pertumbuhan pasar kripto domestik yang baru berkembang.
Baca SelengkapnyaKejagung akan mengkonfrontir keterangan terdakwa kasus korupsi BTS 4G BAKTI Kominfo, terkait uang Rp27 M.
Baca Selengkapnya