Pinjaman ke IMF bentuk \'balas budi\'
Merdeka.com - Pemerintah memastikan memberi bantuan pinjaman sebesar USD 1 miliar atau setara Rp 9,4 triliun kepada dana moneter internasional atau International Monetary Fund (IMF). Kebijakan tersebut secara tidak langsung sebagai bentuk 'balas budi' pemerintah Indonesia kepada IMF.
"Jadi kalau seandainya kita mempertimbangkan untuk berikan pinjaman ke IMF karena kita harus mengakui kita pernah dibantu IMF," ujar Menteri Keuangan Agus Martowardojo di gedung DPR, Selasa (10/7).
Keuntungan lain dari peminjaman ini adalah Indonesia akan mendapat masukan dari bunga dan dana cadangan jika suatu saat dibutuhkan. "Jadi masih ada dana di IMF tapi kalau seandainya diperlukan akan digunakan secondliner defense ini," katanya.
-
Kenapa IMF didirikan? Tujuan utama pendirian IMF adalah untuk mempromosikan stabilitas moneter dan pertumbuhan ekonomi internasional dengan memberikan dukungan keuangan kepada negara-negara yang menghadapi kesulitan pembayaran internasional.
-
Siapa yang mendirikan IMF? Pada tahun 1944, pada Konferensi Moneter dan Keuangan Internasional di Bretton Woods, New Hampshire, Amerika Serikat, pemimpin dari 44 negara berkumpul untuk menciptakan sebuah lembaga keuangan internasional yang bertujuan mempromosikan stabilitas ekonomi global.
-
Bagaimana IMF membantu negara dalam kesulitan? IMF memberikan dukungan finansial kepada negara-negara anggotanya yang mengalami kesulitan pembayaran internasional. Melalui program-program pinjaman, IMF dapat membantu negara-negara untuk menyeimbangkan anggaran dan mendukung reformasi struktural guna memulihkan pertumbuhan ekonomi.
-
Apa nama mata uang Indonesia? Rupiah merupakan nama mata uang Indonesia yang digunakan sebagai alat pembayaran yang sah di seluruh wilayah Indonesia.
-
Siapa yang memimpin penguatan hubungan Indonesia-Malaysia? Komitmen penguatan hubungan kedua negara juga terlihat dari kunjungan di tingkat Kepala Negara. Pada Januari 2023, Perdana Menteri Dato’ Seri Haji Anwar bin Ibrahim, melakukan kunjungan kerja ke Indonesia.
-
Kenapa Indonesia menuntut pendanaan negara maju? Oleh karena itu, Legislator asal Bali ini mengatakan Sidang Umum ke-44 AIPA di Jakarta ini menjadi momentum bagi Indonesia sebagai paru-paru dunia dan ASEAN untuk menagih komitmen negara maju terhadap pendanaan atasi perubahan iklim.
Pemerintah lebih memilih memberi pinjaman ke IMF dibandingkan memberi pinjaman ke negara-negara yang bersangkutan. Agus Marto memiliki alasan sendiri. Dia melihat, risikonya terlalu besar.
"Kalau kita berikan bantuan kepada satu negara yang lemah di Eropa risikonya besar. Tapi kalau kita lakukan penempatan di institusi nasional ke IMF mereka saat menyalurkan dana ke Eropa mereka akan atur dengan persyaratan dan akan jaga keamanan uangnya. Jadi beda kalau kita tempatkan langsung ke satu negara dan negara itu lemah, itu bisa berbahaya," jelasnya. (mdk/oer)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perusahaan milik negara yang menerima insentif anggaran tersebut harus memiliki performa yang cukup baik
Baca SelengkapnyaTanpa pendanaan dari negara maju, upaya mitigasi perubahan iklim oleh negara berkembang, termasuk Indonesia akan mengalami hambatan.
Baca SelengkapnyaBRI Danareksa Jadi Penjamin Emisi Obligasi IIF Rp500 Miliar, Nilai Kupon Capai 7,25 Persen
Baca SelengkapnyaAHY nampak gagah dengan seragam dinas berbintang 4 di pundak
Baca SelengkapnyaLangkah ini menjadi bagian upaya BNI untuk memperkuat posisi keuangan dan memperluas kapasitas pendanaannya di tengah persaingan global yang semakin ketat.
Baca SelengkapnyaIndonesia harus mampu untuk meningkatkan kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Baca SelengkapnyaIMF adalah organisasi yang berperan penting dalam kancah perekonomian negara-negara Dunia Ketiga.
Baca SelengkapnyaDewan Pertimbangan pusat bagian ekonomi pada masa Jepang, mengusulkan agar pemerintah menarik dana dari masyarakat.
Baca SelengkapnyaJokowi menyambutnya dan mengajak Ajay masuk ke ruangan bersama sejumlah delegasi.
Baca SelengkapnyaPosisi Sri Mulyani di kancah internasional itu juga turut berdampak positif terhadap reputasi perekonomian Indonesia.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani berharap dalam forum REDD+ ini bisa menjadi wadah untuk saling bertukar wawasan dan pengalaman antar pimpinan dan pejabat.
Baca Selengkapnya