Pinnacle Investment luncurkan reksa dana indeks XPTF
Merdeka.com - PT Pinnacle Persada Investama (Pinnacle Investment) meluncurkan reksa dana indeks Pinnacle FTSE Indonesia ETF (XPTF) di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (10/9).
XPFT bertujuan mereplikasi kinerja indeks FTSE Indonesia serta memberikan investor eksposur pasar yang luas terhadap pasar ekuitas di tanah air. Adapun XPTF merupakan produk ETF ke-8 yang diluncurkan oleh perusahaan.
"Melalui peluncuran XPFT, ini menandai inisiatif pertama kami untuk bermitra dengan “Global Index Provider” yang tekemuka di dunia, FTSE Russell, untuk menerbitkan ETF baru yang secara khusus di desain untuk mereplikasi kinerja dari indeks FTSE Indonesia," tuturPresident & Chief Executive Officer (CEO) Pinnacle Investment Guntur Putra di BEI, Senin.
-
Di mana bisa beli Reksa Dana? Nasabah BRI dapat menikmati berbagai keunggulan berinvestasi dalam beberapa jenis Reksa Dana, termasuk pasar uang, pendapatan tetap, campuran, saham, dan terproteksi.
-
Apa itu Reksa Dana? Investasi ini dinilai cukup mudah, karena Anda bisa menginvestasikan dana yang dimiliki dalam bentuk saham, obligasi dan pasar uang.
-
Kapan BRI melantai di Bursa Efek Indonesia? Saham PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dengan kode BBRI tepat 20 tahun melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 10 November 2023.
-
Kenapa RS Grha Kedoya mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia? Saat ini, Perseroan telah mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia dengan kode saham RSGK, menunjukkan upaya mereka untuk meningkatkan perkembangan dan kontribusi pada dunia kesehatan di Indonesia.
-
Apa saja instrumen investasi BP Tapera? Dengan demikian, BP Tapera hanya akan melakukan pemupukan dana peserta pada instrumen-instrumen investasi yang aman. Seperti obligasi, surat utang negara, deposito, dan instrumen lainnya yang bersifat fixed income.
-
Bagaimana cara membeli Reksa Dana? Pembelian Reksa Dana cukup terjangkau, mulai dari Rp 100,000,- (seratus ribu rupiah).
Ia menambahkan, kerja sama itu merupakan bentuk inovasi Pinnacle untuk menghadirkan produk investasi yang inovatif, transparan, dan likuid yang sebelumnya tidak tersedia bagi sebagian besar investor di Indonesia.
"Kami senang bekerja sama dengan FTSE Russell, menyediakan investor global dan regional cara baru yang lebih efisien mengakses pasar Indonesia melalui ETF terbaru kami. Untuk pertama kalinya dalam sejarah, investor dapat berinvestasi di produk ETF yang kinerjanya mereplikasi indeks FTSE Indonesia," ujar Managing Director & Chief Investment Officer (CIO) Pinnacle Investment Andri Yauhari.
Andri juga mengungkapkan, per Jumat pekan lalu (7/9/18), total dana kelolaan (Asset Under Management/AUM) Pinnacle Investment untuk produk reksa dana mencapai Rp 4,5 triliun. "Dari total dana kelolaan tersebut sekitar 95 persen dikontribusikan reksa dana ETF," papar Guntur Putra.
Reporter: Bawono Yadika
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Produk Derivatif merupakan instrumen investasi yang nilainya bergantung pada aset dasar, dalam hal ini adalah aset kripto.
Baca SelengkapnyaSurat Edaran tersebut menegaskan pada optimalisasi ekosistem aset kripto khususnya penyelenggaraan perdagangan pasar fisik aset crypto di bursa berjangka.
Baca SelengkapnyaCity Vision turut berpartisipasi dalam memajukan ekonomi Indonesia melalui literasi keuangan.
Baca SelengkapnyaOpsi saham AS menawarkan tiga manfaat utama, termasuk kemampuan untuk menghasilkan keuntungan baik saat pasar naik maupun turun
Baca SelengkapnyaBank Danamon ingin memberikan berbagai pilihan investasi untuk nasabah.
Baca SelengkapnyaNaiknya harga BTC turut mendorong peningkatan nilai kapitalisasi pasar kripto secara keseluruhan menjadi USD 1,45 triliun.
Baca SelengkapnyaInvestor pemula wajib tahu tentang trading indeks, untung apa rugi
Baca SelengkapnyaBursa kripto ini nantinya akan menjalankan tugas dan mengemban tanggung jawab sesuai arahan pemerintah.
Baca SelengkapnyaAdanya bursa ini diharapkan dapat mendukung transparansi dan efektivitas dalam perdagangan komoditi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaInarno bilang pasar saham domestik sampai dengan 28 Maret 2024 melanjutkan trend penguatan.
Baca SelengkapnyaCinema XXI akan menawarkan sebanyak-banyaknya 8,33 miliar saham baru, dengan harga penawaran saham berkisar Rp270-Rp288 per saham.
Baca SelengkapnyaDalam 100 tahun terakhir, saham AS tumbuh rata-rata 12 persen per tahunnya dan 15 persen dalam 10 tahun terakhir.
Baca Selengkapnya