PKS Sebut Harga BBM Tak Sama Rata Sesuai Klaim Presiden Jokowi
Merdeka.com - Anggota Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mulyanto, mengkritik klaim sukses program Bahan Bakar Minyak (BBM) satu harga Presiden Joko Widodo (Jokowi). Menurutnya, fakta di beberapa wilayah mengenai harga BBM satu harga secara nasional, masih berbeda-beda. Tidak seperti yang disampaikan Presiden Jokowi pada media.
"Semakin jauh suatu wilayah dari SPBU maka semakin mahal harga jual BBM yang berlaku," ungkap Mulyanto, dalam rapat dengar pendapat antara Komisi VII DPR RI dengan BPH Migas, di Gedung Nusantara 1, Jakarta, ditulis dari keterangannya pada Jumat (13/2).
Oleh karena itu, Mulyanto minta Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), meningkatkan pengaturan hilir migas secara lebih terpadu, agar klaim mengenai keberhasilan penetapan harga BBM satu harga secara nasional, bukan sekedar janji kosong.
-
Apa yang dibicarakan Jokowi dengan PKB? Menurut dia, Jokowi memuji raihan suara PKB dalam Pileg 2024.
-
Bagaimana Pertamina menentukan harga BBM? Dia menambahkan komposisi terbesar dalam menentukan harga BBM adalah harga ICP karena merupakan bahan baku. Jadi kalau harga ICP lebih tinggi dibandingkan nilai tukar maka harga ICP yang dominan menentukan harga BBM tersebut. 'Kalau keduanya bergerak naik (nilai tukar dan ICP), maka mempercepat penyesuaian harga BBM,' kata Tauhid.
-
Kenapa Pertamina turunkan harga BBM? Adapun harga BBM non subsidi bersifat fluktuatif, sehingga Pertamina melakukan evaluasi secara berkala mengikuti tren dan mekanisme pasar.
-
Mengapa Pertamina turunkan harga BBM? 'Harga BBM nonsubsidi setiap bulannya per tanggal 1 mengalami penyesuaian harga pasar, namun dapat kita sampaikan bahwa harga BBM Pertamina paling kompetitif untuk menjaga daya beli masyarakat,' ucap VP Corporate Communication PT Pertamina Fadjar Djoko Santoso.
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
-
Siapa yang mengkritik Jokowi? Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mengkritik kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Kemudian, wakil ketua fraksi PKS DPR ini juga meminta pemerintah melalui BPH Migas, melakukan intervensi dengan berbagai pendekatan, agar kebijakan BBM satu harga dapat terwujud.
Salah satunya, dengan mendorong tumbuhnya lembaga penyalur BBM kecil, termasuk sub-penyalur dan SPBU mini. "Kasihan masyarakat miskin di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T). Sudah sulit dapat BBM, harganya mahal pula," tegas Mulyanto.
Perlu Penambahan Jaringan Penyalur
Kemudian, Mulyanto menambahkan, dengan tugas dan tanggung jawab sebagai pengawas 170 lembaga penyalur BBM satu harga, BPH Migas perlu menambah jumlah jaringan penyaluran, karena saat ini, jumlah jaringan penyalur dinilai masih terlalu sedikit.
"Cakupan wilayah yang harus dilayani sangat luas. Jumlah kecamatan di wilayah 3T saja ada sekitar 1.600 kecamatan. Belum lagi kecamatan di wilayah lain yang tidak termasuk 3T tapi masih sulit akses kegiatan perekonomian," tandas Mulyanto.
Reporter Magang : Nurul Fajriyah
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Eddy menyampaikan, kenaikan atau penyesuaian harga BBM non subsidi itu bisa dilakukan dengan memperhatikan daya beli masyarakat saat ini.
Baca SelengkapnyaSejumlah badan usaha swasta penyedia BBM semisal Shell Indonesia dan BP AKR terus mendongkrak harga BBM miliknya selama beberapa bulan terakhir.
Baca SelengkapnyaHarga ini berlaku untuk wilayah Jawa dan wilayah dengan besaran pajak bahan bakar kendaraan bermotor (PBBKB) sebesar 5 persen.
Baca SelengkapnyaDaftar harga BBM di SPBU swasta yang naik per 1 Agustus 2024.
Baca SelengkapnyaSejak Maret 2024, BUMN tersebut mempertahankan harga, meski minyak dunia saat itu melonjak pesat.
Baca SelengkapnyaMenurut Menteri ESDm, itu wajar dilakukan saat harga minyak dunia turun imbas gencatan senjata Israel dan Hamas.
Baca SelengkapnyaHarga minyak mentah dunia terus menunjukan tren pelemahan hingga USD74,5 per barrel. Meski demikian, penurunan itu tidak diikuti oleh harga BBM Pertamina.
Baca SelengkapnyaNantinya, jika BBM jenis Pertalite dibatasi, maka pemerintah akan mensubisidi BBM jenis Pertamax.
Baca SelengkapnyaJenis BBM di SPBU Shell juga mengalami penurunan pada Shell Super yang sebelumnya Rp13.990 per liter kini Rp13.390 per liter.
Baca Selengkapnya