PLN bangun transmisi listrik dari Lampung hingga Aceh
Merdeka.com - Pembangunan infrastruktur jaringan tol listrik transmisi lintas Sumatera dari Lampung hingga Aceh sedang dikebut oleh PLN. Pembangunan ini sebagai upaya memenuhi kebutuhan listrik masyarakat terutama di wilayah Sumatera Bagian Utara. Ini karena sumber-sumber energi melimpah, seperti batu bara kebanyakan terdapat di wilayah Selatan Sumatera.
Untuk mengaliri listrik ini, PLN lebih memilih membangun transmisi sebanyak 750 tower sepanjang 2.934 kilometer-route (kmr) daripada membangun pembangkit litrik baru. Hal ini dikarenakan selain memerlukan biaya besar, sumber energi alam wilayah utara tidak terlalu berlimpah.
Nantinya setelah pembangunan transmisi ini selesai akan langsung disambungkan dengan gardu induk terdekat dan masyarakat yang belum menerima listrik agar segera teraliri. "Harapan kami awal tahun ini desa-desa yang belum teraliri listrik agar segera teraliri," ujar Manager UPP PLN Sibolga, Muhammad Arfah Aboe Kasim, Minggu (27/11).
-
Kenapa PLN bangun PLTS di IKN? Presiden Jokowi mengatakan, pembangunan PLTS ini menunjukkan keseriusan pemerintah melalui PLN dalam menyiapkan sistem kelistrikan yang andal dan berbasis pada energi ramah lingkungan untuk memenuhi kebutuhan listrik di IKN Nusantara.
-
Mengapa PLN dukung kendaraan listrik? “PLN siap mendukung upaya pemerintah dalam mendorong ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Pengguna EV tidak perlu risau, sebab infrastruktur telah dibangun lebih merata. Apalagi Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU), dan Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) telah siap, mudah dan nyaman digunakan,“ kata Darmawan.
-
Mengapa PLN butuh investasi besar untuk nol emisi? PT PLN (Persero) membutuhkan investasi lebih dari USD700 miliar atau setara dengan Rp11.323 triliun untuk mencapai emisi nol bersih (Net Zero Emisi) pada 2060.
-
Bagaimana PLN menarik investor di proyek kelistrikan? Dua prinsip tersebut diterapkan PLN untuk menarik minat para investor agar akses listrik untuk seluruh masyarakat bisa dieksekusi dengan cepat,“ katanya.
-
Kenapa PLN penting dalam transisi energi? PLN memegang peranan penting dalam menjalankan agenda transisi energi. Pembangunan pembangkit EBT yang makin digenjot, penguatan jaringan distribusi dan transmisi serta langkah dekarbonisasi merupakan serangkaian proyek transisi energi yang membutuhkan keterlibatan banyak pihak,“ imbuh Darmawan.
-
Kenapa PLN lebih suka listrik token? Jenis listrik prabayar ini memang lebih direkomendasikan oleh PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). Keuntungan lainnya adalah terbebas dari ancaman penipuan yang mengatasnamakan petugas PLN yang mau mengecek meteran. Tidak ada biaya keterlambatan. Kerahasiaan terjamin, karena 20 digit nomor listrik hanya bisa diisi ke meteran listrik sendiri.
Beberapa transmisi sudah ada yang beroperasi dengan kapasitas 150 KV, di antaranya:
Lahat - Lubuk Linggau 115 kmr
Lubuk Linggau - Bangko 195 kmr
Bangko - Muara Bungo 79 kmr
Muara Bungo - Kiliran Jao 117 kmr
New Padang Sidempuan - Sarulla 70 kmr
Binjai-Pangkalan Susu 60 kmr
Sigli - Nagan Raya 167 kmr
Terdapat beberapa kendala saat pembangunan transmisi, terutama pembebasan lahan yang seringkali berbenturan dengan adat masyarakat lokal dan lahan pertanian produktif. Dari data yang dimiliki PLN saat ini, pembebasan lahan untuk 4.273 menara transmisi sudah dilakukan dan 3.538 diantaranya sudah dibangun pondasi menara. Untuk transmisi Sumatera Barat seperti Kiliran Jao-Payakumbuh dan Payakumbuh-New Padang Sidempuan ditargetkan bisa beroperasi mulai awal tahun ini.
Berikut beberapa jalur transmisi yang masih dalam tahap pengerjaan dan proses negoisasi lahan:
Lampung-1/ Sribawono - Gumawang 250 kmr (tahap survey dan sinkronisasi dengan PU 2019)
Gumawang - Lahat 220 kmr (2017)
Kiliran Jao - Payakumbuh 112 kmr (Desember 2016)
Payakumbuh - New Padang Sidempuan 281 kmr (Februari 2017)
Sarulla - Simangkuk 91 kmr (Februari 2017)
Simangkuk - Galang 151 kmr (April 2017)
Galang - Binjai 80 kmr (Juni 2017)
Pangkalan Susu - Arun 10 kmr (2018)
Arun - Sigli (2018)
Sigli - Ulee Kareng (2018)
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pembangunan pembangkit listrik dan jaringan transmisi masih jauh dari target.
Baca SelengkapnyaRasio Elektrifikasi (RE) PLN di Kaltim per Agustus 2023 telah mencapai 94,95 persen dengan Rasio Elektrifikasi total mencapai 99,99 persen.
Baca SelengkapnyaPLN baru menemukan penyebab minor seperti tower yang berdekatan dengan pohon, jamperan yang terputus dan lainnya.
Baca SelengkapnyaEnergi Baru Terbarukan dihadapkan dengan 4 tantangan.
Baca SelengkapnyaDalam skema transisi energi itu, PLN pun memiliki perhatian pada sisi hilir alias pola konsumsi energi.
Baca SelengkapnyaPLN pernah menghadapi tantangan stok batubara yang kurang dari 5 Hari Operasi Pembangkit (HOP) pada Desember 2021 lalu.
Baca SelengkapnyaPenjualan listrik berbasis energi terbarukan kepada PLN menggunakan skema perjanjian Independent Power Producer (IPP).
Baca SelengkapnyaProyek-proyek yang disiapkan PLN IP ini merupakan wujud komitmen korporasi dalam mengakselerasi transisi energi di Indonesia dengan melibatkan berbagai mitra.
Baca SelengkapnyaProduksi hidrogen PLTP Kamojang tidak menggunakan air tanah. Melainkan dari air kondensasi proses produksi listrik di PLTP Kamojang.
Baca SelengkapnyaTerbentang di area seluas 200 hektare dengan lebih dari 340 ribu solar panel, PLTS terapung ini mampu memproduksi 245 juta kWh energi bersih per tahun.
Baca SelengkapnyaAda 10 megawatt listrik dioperasikan mengaliri listrik di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN.
Baca SelengkapnyaPLTA Kayan tahap pertama nantinya akan memiliki kapasitas hingga 900 MW.
Baca Selengkapnya