PLN Catat Pembelian Listrik dari PLTS Atap Masih Sangat Minim
Merdeka.com - PT Perusahaan Listrik NEgara (PLN) Unit Induk Distribusi (UID) Jateng dan DIY mencatat komposisi pembelian listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap on grid di Jawa Tengah masih minim. Hingga tahun 2020, pembelian listrik dari PLTS Atap hanya 328 MHW atau 0,0013 persen dari total pembelian tenaga listrik PLN.
"PLTS Atap ini sudah mulai kami data tapi yang on grid-nya saja. Angkanya kecil banget, tapi semakin tahun semakin bertumbuh kembang," kata Manager Revenue Insurance dan Mekanisme Niaga, PLN UID Jawa Tengah dan DIY, Muhammad Hamzah, dalam Webinar Central Java Solar Day, Jakarta, Selasa (16/2).
Hamzah merincikan, pada tahun 2016 komposisi pembelian listrik PLTS Atap hanya 10 MHW atau 0,00004 persen. Lalu naik menjadi 28 MHW atau 0,0001 persen di tahun 2017. Kemudian naik menjadi 39 MHW atau 0,0001 persen di tahun 2018.
-
Bagaimana cara hitung HPL? Cara menghitung HPL bisa dilakukan dengan dua metode. Pertama, bisa menggunakan perhitungan Hari Pertama Haid Terakhir (HPTP).
-
Bagaimana cara menghitung HPL? Cara menghitung HPL bisa dilakukan dengan dua metode. Pertama, bisa menggunakan perhitungan Hari Pertama Haid Terakhir (HPTP). Cara Menghitung HPL Rumus menghitung HPTP adalah HPHT + 7 hari - 3 bulan + 1 tahun.
-
Bagaimana menghitung HPL? Tambahkan 280 hari (sekitar 40 minggu) ke tanggal pembuahan pertama.
-
Bagaimana Instalasi PLTS di Omah Joglo membantu penghematan biaya listrik? Dengan adanya PLTS ini, energi listrik untuk lampu dan pompa air sumur di Omah Joglo Tanjung dapat digantikan dengan sumber energi solar dari panel PLTS. Adanya instalasi itu mampu mengurangi emisi CO2 sebesar 1.550 kg CO2/tahun dan melakukan penghematan biaya listrik sebesar Rp1.828.575 per tahun.
-
Apa yang naik 90% di Pertamina? Lonjakan tertinggi terjadi pada Pertamax Turbo dengan jumlah 938 kiloliter (KL)/hari, naik 90,7% dibandingkan penjualan normal 492 KL/hari.
-
Apa yang dimaksud dengan persentase kenaikan? Persentase kenaikan sendiri sangat diperlukan oleh para pelaku usaha dalam menghitung keuntungan. Dengan menghitung persentase kenaikan, pelaku usaha atau perusahaan dapat memiliki patokan untuk membandingkan kenaikan keuntungan, produksi barang, atau penjualan.
Tahun 2019 kembali naik menjadi 67 MHW atau 0,0002 persen. Pada tahun 2020, terjadi peningkatan signifikan menjadi 382 MHW atau 0,0013 persen.
Hamzah mengatakan, perkembangan PLTS Atap dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan yang signifikan. Sampai tahun 2020, sudah ada 138 entitas yang menjual listriknya ke PLN.
"PLTS Atap ini sungguh menggembirakan karena jumlahnya sudah 138 yang on grid atau 83 persen dari aneka listrik EBT," kata dia.
Hanya saja secara kapasitas masih rendah. Sampai Desember 2020, baru menyumbang 6 persen dari total listrik EBT yang dibeli PLN. "Dari sisi kapasitas PLTS Atap hanya 6 persen. Dari sisi pasokan atau energi ekspor, belum kelihatan, masih 0,0013 persen," kata dia.
Angka ini dinilai masih jauh dari yang diharapkan. Namun, seiring berjalannya waktu, Hamzah berharap PLTS Atap bisa lebih banyak menyumbang pasokan listrik PLN. "Ini masih jauh sekali, mudah-mudahan ini PLTS Atap ini makin berkembang," katanya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pembangunan pembangkit listrik dan jaringan transmisi masih jauh dari target.
Baca SelengkapnyaPLN melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan penjualan listrik.
Baca SelengkapnyaRasio Elektrifikasi (RE) PLN di Kaltim per Agustus 2023 telah mencapai 94,95 persen dengan Rasio Elektrifikasi total mencapai 99,99 persen.
Baca SelengkapnyaProgram ini akan memberikan dampak positif bagi negara dengan mengurangi konsumsi batu bara sebesar 2,98 juta ton per tahun.
Baca SelengkapnyaPenggunaan PLTS atap disinyalir bakan bikin PLN merugi.
Baca SelengkapnyaPemerintah target mencapai bauran EBT 23 persen di 2025.
Baca SelengkapnyaSejak 47 tahun yang lalu, warga setempat hanya menggunakan penerangan yang terbatas.
Baca SelengkapnyaPemerintah melalui Kementerian Perindustrian memangkas kuota subsidi sepeda motor listrik pada tahun 2024, dari rencana awal 600.000 unit menjadi 50.000 unit.
Baca Selengkapnya"Yang belum teraliri itu terutama karena berada jauh dari kawasan, terutama pemukiman baru," kata Rudy
Baca SelengkapnyaPertumbuhan aset ini menjadikan PLN sebagai BUMN utilitas terbesar di Indonesia.
Baca SelengkapnyaTarif tenaga listrik untuk 25 golongan pelanggan bersubsidi juga tidak mengalami perubahan dan tetap diberikan subsidi listrik.
Baca SelengkapnyaSalah satu aspek yang sering diabaikan oleh pelaku bisnis adalah ketersediaan sumber energi listrik yang terjangkau dan berasal dari sumber rendah karbon.
Baca Selengkapnya