PLN lakukan efisiensi untuk turunkan biaya pokok produksi

Merdeka.com - Direktur utama PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), Sofyan Basyir mengatakan, pihaknya melakukan berbagai langkah efisiensi untuk menurunkan biaya pokok produksi (BPP) di seluruh wilayah Indonesia.

"PLN berhasil menurunkan harga PPA (Power Purchase Agreements) pembelian listrik swasta sejak 2015, salah satunya pembelian listrik PLTU Jawa-7 yang dapat ditekan hingga USD 4,4 sen kWh," kata Sofyan, di Banten, Kamis (5/10).

Lebih lanjut, dengan penurunan harga PPA dari program 35.000 MW, dapat mendorong penurunan BPP di masa mendatang hingga mencapai Rp 25 triliun per tahunnya.

"Hal ini juga berlaku untuk proses pengadaan engineering procurement construction (EPC), di mana PLN dapat mengurangi nilai kontrak sampai dengan 34 persen lebih murah dari kontrak-kontrak sebelum tahun 2015," ujarnya.

Dia menuturkan, nilai pertambahan proyek selama 2015 hingga saat ini sebesar Rp 371 triliun dan Rp 142 triliun telah dibayar. "Sedangkan peningkatan saldo pinjaman hanya sebesar Rp 62 triliun dan sebagian besar dibayar dengan dana internal PLN dan sisanya PMN," ungkap Sofyan.

Selain itu, untuk meningkatkan kemampuan pendanaan, PLN juga bakal melakukan pengelolaan likuiditas dengan meminimalkan nilai pinjaman yang memberikan syarat rumit, dan juga memperbesar pendanaan dengan skema bunga murah selama masa konstruksi.

"Hal ini diharapkan akan dapat menghasilkan potensi penurunan beban bunga sebesar Rp 1,2 triliun per tahun, memperpanjang jatuh tempo obligasi minimal 10 tahun ke depan, dan mengurangi debt service pada tahun 2019-2021 sebesar Rp 47 triliun," tandasnya.