PLN Optimalkan EBT Kejar Rasio Elektrifikasi 100 Persen di 2020
Merdeka.com - Pelaksana tugas Direktur Utama PT PLN (Persero) Sripeni Inten Cahyani mengatakan, pihaknya bersama Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) sedang mencari cara untuk melistriki wilayah terpencil yang sulit diakses.
Hal tersebut bertujuan untuk mengejar target pemerataan kelistrikan (rasio elektrifikasi) 100 persen pada 2020, dengan mengoptimalkan pengoperasian pembangkit berbasis Energi Baru Terbarukan (EBT).
"Kita lagi godok gimana caranya daerah yang susah mampu menyelesaikan masalah itu," kata Inten, di Jakarta, Selasa (19/11).
-
Siapa yang memimpin PLN? Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan, selain fokus menyediakan kelistrikan yang andal, PLN juga terus menjalankan berbagai kegiatan yang membantu kesejahteraan masyarakat melalui Program TJSL PLN.
-
Apa target PLN dalam mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Indonesia? Dengan ARED, pemanfaatan air sebagai sumber energi listrik di Indonesia mampu meningkatkan pemanfaatan air menjadi 25,3 GW pada tahun 2040 atau meningkat sebesar 185 % dibandingkan Business as Usual (BaU)," papar Darmawan.
-
Di mana PLN terus berinovasi? Selain menyediakan listrik berkeadilan bagi masyarakat Indonesia, PLN juga terus menciptakan inovasi-inovasi bisnis bagi masyarakat, seperti: aplikasi PLN Mobile, Stasiun Pangisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU), Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU), Home Charging, program Electrifying Agriculture (EA), Electrifying Marine serta Captive Power Acquisition.
-
Apa yang dilakukan Jakarta Electric PLN? Jakarta Electric PLN berhasil menang dengan skor 3-2.
-
Bagaimana PLN bantu pengguna kendaraan listrik? Darmawan menambahkan, PLN juga menyediakan layanan home charging untuk memudahkan pengisian daya di rumah. Jadi para pengguna tidak perlu risau jika kehabisan daya, karena infrastrukturnya sudah sangat lengkap.
-
Bagaimana PLN akan mengembangkan Hydropower di Indonesia? PLN di bawah arahan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tengah menyiapkan strategi Accelerated Renewable Energy Development (ARED) yang mampu meningkatkan kapasitas pembangkit energi baru terbarukan hingga 75% pada tahun 2040.
Dia menyebutkan, beberapa pilihan solusi untuk mengejar pemerataan kelistrikan, yaitu membuat sistem kelistrikan komunal dengan sumber energi listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hydro (PLTMH).
"Dengan komunal kecil-kecil yang kayak kita di NTT, apakah itu PLTS, biomassa dan PLTMH," tuturnya.
Dia melanjutkan, PLN juga mengusulkan pengoperasian Tabung Listrik (Talis) dengan mengkolaborasikan program Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE) yang digagas Kementerian ESDM. Usulan tersebut pun sedang digodok Kementerian ESDM, untuk menentukan langkah mempercepat pemerataan kelistrikan.
"ESDM akan mencoba meramu antara program ESDM dulu LTSHE dengan program PLN bisa di match-kan," tandasnya.
Pengaliran Listrik
Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Rida Mulyana mengatakan, butuh 1,1 juta rumah tangga teraliri listrik, untuk mencapai target rasio elektrifikasi sebesar 99 persen pada 2019. Realisasi rasio elektrifikasi nasional pada bulan September 2019 mencapai angka 98,86 persen.
Dari sekitar 1.103.859 rumah tangga tersebut, berdasarkan Basis Data Terpadu Badan Pusat Statistik (BPS) dan hasil verifikasi PLN, 710.008 rumah tangga diantaranya merupakan masyarakat tidak mampu. Namun, sudah ada jaringan listrik di lingkungan rumah mereka.
"Rumah tangga itu tidak dapat membayar sambungan pasang baru karena ketidakmampuan ekonomi," tuturnya.
Untuk melistriki 710.008 rumah tangga tidak mampu tersebut, pemerintah mengeluarkan program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) 450 VA untuk masyarakat tidak mampu dari program sinergi BUMN, tanggung jawab sosial PT PLN (Persero), Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) yang dianggarkan Pemerintah Daerah, program one man one hope PT PLN (Persero) dan program KESDM Peduli.
"Program BPBL mulai memperlihatkan hasil di mana masyarakat tidak mampu tersebut kini telah mendapatkan sambungan listrik dan rasio elektrifikasi nasional perlahan-lahan meningkat dan diperkirakan rasio elektrifikasi sampai akhir tahun 2019 sebesar 99,23 persen," tandasnya.
Reporter: Pebrianto Eko Wicaksono
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rasio Elektrifikasi (RE) PLN di Kaltim per Agustus 2023 telah mencapai 94,95 persen dengan Rasio Elektrifikasi total mencapai 99,99 persen.
Baca SelengkapnyaGebrakan tersebut mulai dari pemanfaatan tenaga surya dan air melalui proyek Hijaunesia dan Hydronesia.
Baca SelengkapnyaTerungkap, Ini Sumber Energi Listrik Jadi Andalan untuk Penuhi Kebutuhan 35 Tahun ke Depan
Baca SelengkapnyaMenteri ESDM Bahlil Lahadalia mengungkapkan diperlukan inovasi energi baru terbarukan, pengembangan teknologi ramah lingkungan.
Baca SelengkapnyaProyek-proyek yang disiapkan PLN IP ini merupakan wujud komitmen korporasi dalam mengakselerasi transisi energi
Baca SelengkapnyaStrategi PLN untuk mencapai net zero emission 2060, terbagi menjadi beberapa tahap.
Baca SelengkapnyaAtas kepemimpinan dan navigasi Darmawan Prasodjo, PLN juga dianugerahi Best Company in National Energy Security.
Baca SelengkapnyaJika tak juga dieksekusi, Bahlil mengancam akan menyerahkan hal tersebut kepada pihak swasta.
Baca SelengkapnyaPenghargaan ini diraih berkat kepemimpinan Darmawan membawa PLN bertransformasi menjadi perusahaan hijau dan adaptif dalam menghadapi perubahan iklim.
Baca SelengkapnyaPerusahaan Listrik Nasional (PLN) terus tingkatkan ekosistem EV di seluruh Indonesia.
Baca SelengkapnyaAIPF bertujuan untuk menghubungkan sektor swasta dan publik di kawasan ASEAN dan Indo-Pasifik untuk kerja sama yang lebih kuat.
Baca SelengkapnyaNantinya tiang-tiang listrik yang dimaksud akan dilakukan penambahan komponen.
Baca Selengkapnya