Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

PLN: Pipa gas Kepodang-Tambak Lorok sudah mulai dibangun

PLN: Pipa gas Kepodang-Tambak Lorok sudah mulai dibangun pipas gas. shutterstock

Merdeka.com - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) menegaskan pihaknya tidak akan mengambil alih proyek pembangunan pipa gas Kepodang-Tambak Lorok, Jawa Tengah. Pasalnya, proyek pipa gas untuk mengaliri PLTGU dan PLTU berkapasitas 1.300 MW itu, telah dikerjakan oleh PT Perusahaan Gas Negara (PGN) berkonsorsium dengan PT Bakrie and Brother Tbk (BNBR).

"Ya enggak (diambil alih), artinya siapapun yang bangun bisa mengaliri listrik untuk masyarakat. Bagi PLN intinya Tambak Lorok mendapatkan gas, mengaliri Jawa Bali, biaya relatif murah sesuai dengan standar. Ini sudah mulai dibangun oleh PGN, kita percaya PGN dananya ada dan jalan," ujar Manager Senior Komunikasi Korporat PLN, Bambang Dwiyanto di Kantor PLN Pusat, Jakarta, Jumat (11/4).

Selama ini, Bambang mengakui, PLTGU dan PLTU tersebut juga mendapat pasokan dari sumur gas di Gundih, Cepu, Jawa Tengah. Selain itu, turut mendapat pasokan CNG (gas berkompresi) yang dibangun dari perusahaan patungan Indonesia Power dan anak usaha Pertamina.

"PGN semacam take over. 7 Maret ini mulai dikerjakan. PLN sangat berkeinginan dapat gas dan dapat harga murah kebutuhan listrik yang meningkat," tuturnya.

Menurutnya, pasokan listrik untuk dua pembangkit ini penting. Sebab, dua pembangkit itu menjadi pemasok listrik wilayah Jawa-Bali. Jika tidak disiapkan dengan baik maka berpotensi terjadi krisis listrik.

Pada proyek ini PGN menjadi pemegang saham mayoritas sebesar 80 persen. Sementara, BNBR memiliki 20 persen saham.

Sebelumnya, Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi atau BPH Migas diminta untuk mencabut izin PT Bakrie&Brother (BNBR) selaku kontraktor proyek pipa gas Kepodang-Tambak Lorok. Pasalnya, sudah enam tahun berlalu proyek tersebut tak kunjung dikerjakan.

Akibatnya, sepanjang periode itu, PLN harus kehilangan kesempatan untuk menghemat anggaran sebesar Rp 18 triliun atau Rp 3 triliun per tahun.

Selain itu, sejak 2008, Petronas dan PLN sudah menandatangani pasokan gas sebanyak 354 miliar kaki kubik (BCF) ke PLTGU Tambak Lorok, Semarang, Jateng mulai mengalir pada kuartal keempat 2011.

Harga gas disepakati waktu itu di bawah USD 5 per MMBTU dengan titik serah di Tambak Lorok.

Saat itu, pengembangan Kepodang memakai skema hulu yakni Petronas membangun sendiri pipa yang mengalirkan gas dari sumur ke pembangkit.

Kesepakatan tersebut, melalui BP Migas, kemudian diajukan ke Kementerian ESDM untuk proses persetujuan, sebelum dituangkan menjadi kontrak jual dan beli gas.

Namun, pada 2009, pemegang konsesi pipa transmisi gas yang menghubungkan Kalimantan hingga Jawa Tengah (Kalija) sepanjang 1.200 km, Bakrie & Brothers mengusulkan, skema hilir ke pemerintah.

Pipa gas yang menghubungkan Kepodang-Tambak Lorok sepanjang 200 km akan dijadikan bagian Kalija. Skema hilir yang diajukan Bakrie & Brothers tersebut disetujui Kementerian ESDM pada akhir 2010.

Pemerintah beralasan skema hilir akan memberikan penerimaan negara yang lebih tinggi dibandingkan hulu karena biaya pembangunan tidak masuk sebagai "cost recovery".

Supervisi penyelesaian pipa gas Kepodang pun beralih dari BP Migas ke Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas (BPH Migas).

Akibatnya, realisasi penyaluran gas Kepodang ke PLN yang sebelumnya diprediksi 2011 mundur tiga tahun menjadi kuartal keempat 2014.

Dampak lanjutannya, karena konsesi Petronas di lapangan Kepodang berakhir pada 2021, maka jumlah gas yang diproduksi turun menjadi 290 BCF dari sebelumnya 354 BCF.

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ini Dia Daftar Proyek Infrastruktur Gas Bumi Strategis Sedang Dikembangkan di Indonesia
Ini Dia Daftar Proyek Infrastruktur Gas Bumi Strategis Sedang Dikembangkan di Indonesia

Pihaknya berkomitmen meningkatkan kapasitas operasi dan memperluas jangkauan gas bumi untuk mendukung infrastruktur energi di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Resmi Kolaborasi, Krakatau Steel Sediakan Pipa Baja untuk Salurkan BBM ke Terminal Plumpang
Resmi Kolaborasi, Krakatau Steel Sediakan Pipa Baja untuk Salurkan BBM ke Terminal Plumpang

Pipa baja yang diproduksi oleh PT Krakatau Pipe Industries dengan bahan baku baja hot rolled coil (HRC) dari Krakatau Steel.

Baca Selengkapnya
PSN Terminal LPG Bima Rampung, Perkuat Distribusi di Indonesia Timur
PSN Terminal LPG Bima Rampung, Perkuat Distribusi di Indonesia Timur

Proyek ini mendapatkan pengawalan dan pengamanan intensif dari Jamintel Kejaksaan Agung RI melalui Program Pengamanan Pembangunan Strategis (PPS).

Baca Selengkapnya
Menteri Arifin Tasrif Temui Menteri PUPR, Minta Biaya Gas Murah
Menteri Arifin Tasrif Temui Menteri PUPR, Minta Biaya Gas Murah

Pipa transmisi gas Ruas Cirebon-Semarang ditaksir memakan biaya Rp3,3 triliun.

Baca Selengkapnya
Jokowi Resmikan Tangguh Train 3 di Papua Barat: Penghasil Gas Bumi Terbesar di RI
Jokowi Resmikan Tangguh Train 3 di Papua Barat: Penghasil Gas Bumi Terbesar di RI

"Proyek Tangguh Train 3 ini dibangun dengan investasi USD 4,83 miliar atau Rp72,45 triliun," kata Jokowi.

Baca Selengkapnya
Pipa Minyak Jalur Pengapon-Boyolali Mulai Dibangun, Jadi Pengaman Stok BBM Jawa Tengah
Pipa Minyak Jalur Pengapon-Boyolali Mulai Dibangun, Jadi Pengaman Stok BBM Jawa Tengah

Pipa BBM yang dibangun PGN Solution tersebut akan turut mengakomodasi stok BBM yang aman untuk masyarakat Boyolali.

Baca Selengkapnya
Menuju Transisi Energi, Papua Barat Mulai 3 Proyek Gas Senilai Rp52,2 Triliun
Menuju Transisi Energi, Papua Barat Mulai 3 Proyek Gas Senilai Rp52,2 Triliun

Jokowi melakukan peletakan batu pertama pengembangan 3 proyek gas lain senilai Rp52,235 triliun di Papua Barat.

Baca Selengkapnya
Anak Usaha Rukun Raharja Raih Kontrak Proyek Pipa BBM Senilai Rp3 Triliun
Anak Usaha Rukun Raharja Raih Kontrak Proyek Pipa BBM Senilai Rp3 Triliun

Proyek strategis ini mencakup pembangunan jaringan pipa Bahan Bakar Minyak (BBM) baru sepanjang 120 kilometer.

Baca Selengkapnya
Jaringan Pipa Kini Terintergrasi, Pasokan Gas ke Industri Melonjak 1.000 Persen
Jaringan Pipa Kini Terintergrasi, Pasokan Gas ke Industri Melonjak 1.000 Persen

Beberapa industri besar yang saat ini menggunakan gas tersebut di antaranya PT Indofood Fortuna Makmur, PT Aroma Kopi Krim dan PT Rumah Keramik Indonesia.

Baca Selengkapnya
Resmi, PGN Dapat Tambahan Pasokan LNG dari Kilang Tangguh
Resmi, PGN Dapat Tambahan Pasokan LNG dari Kilang Tangguh

Upaya meningkatkan volume penjualan diberbagai wilayah terus dilakukan, baik di wilayah yang tersedia jaringan maupun penetrasi infrastruktur wilayah baru.

Baca Selengkapnya
Terungkap, Ini Keuntungan Dibangunnya Pipa Gas Senipah-Balikpapan Sepanjang 78 Km
Terungkap, Ini Keuntungan Dibangunnya Pipa Gas Senipah-Balikpapan Sepanjang 78 Km

Ketersediaan infrastruktur untuk mendukung pengoperasian kilang Balikpapan merupakan prioritas karena pentingnya fungsi dari kilang Balikpapan.

Baca Selengkapnya
Kado HUT ke-79 RI, Produksi Minyak dan Gas Naik 3,4 Persen
Kado HUT ke-79 RI, Produksi Minyak dan Gas Naik 3,4 Persen

Peningkatan produksi minyak dan gas tidak terlepas dari penambahan produksi minyak minyak pertama dari Proyek Banyu Urip Infill Clastic

Baca Selengkapnya