PLN: Program pembangkit listrik 35.000 MW sudah capai 47 persen

Merdeka.com - Pemerintah Jokowi-JK terus menggenjot program pembangkit 35.000 MW guna memenuhi kebutuhan listrik masyarakat Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Kebijakan ini berdampak signifikan bagi pertumbuhan ekonomi di luar Jawa, yang sebelumnya kekurangan suplai listrik.

Direktur Pengadaan Strategis 1 PLN, Nicke Widyawati mencatat, progres program 35.000 MW saat ini sudah mencapai 47 persen. Termasuk proyek-proyek kelistrikan yang sudah masuk tahap konstruksi.

"Progres program 35.000 MW sudah sekitar 47 persen ya. Artinya dari sisi 47 persen itu adalah yang sudah masuk ke tahap konstruksi," kata Nicke di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jakarta, Jumat (8/9).

Dia menambahkan, hingga saat ini proyek kelistrikan yang sudah ditandatangani telah mencapai 26.000 MW. Ditargetkan, hampir seluruh proyek tersebut sudah mulai tahap konstruksi tahun ini.

"Tahun ini dari 26.000 MW ini mungkin hampir semua masuk ke tahap konstruksi karena financial closenya. Jadi itu akan bisa masuk, dan sisanya akan kita selesaikan di tahun depan," imbuhnya.

Dengan adanya penandatanganan perjanjian jual beli tenaga listrik (Power Purchase Agreement/PPA) pembangkit dari energi terbarukan (EBT) antara PT PLN dengan pengembang pembangkit tenaga listrik swasta (Independent Power Producer/IPP), akan membantu pemerintah mencapai target program kelistrikan tersebut.