PLTP Ulubelu Unit 4 berkapasitas 55 MW resmi beroperasi
Merdeka.com - Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Ulubelu, Lampung unit 4 berkapasitas 55 MW mulai beroperasi. Dengan tambahan kapasitas daya tersebut menjadikan porsi kontribusi panas bumi bagi ketenagalistrikan di Lampung meningkat menjadi 25 persen terhadap total kebutuhan listrik di provinsi paling Selatan Sumatera itu.
General Manajer PGE Area Ulubelu Dirgo Rahayu mengatakan pengembangan panas bumi di Ulubelu telah dimulai sejak 1991 hingga 1997. Sempat terhenti karena krisis moneter, PGE kembali agresif pada 2008 dan puncaknya PGE memasok uap ke pembangkit milik PT PLN (Persero), yaitu Ulubelu 1 dan 2 yang berkapasitas 2x55 Mw mulai 2012.
Hingga saat ini PGE telah mengebor sebanyak 50 sumur, 23 di antaranya untuk PLTP 3 dan 4 dan sisanya untuk Ulubelu 1 dan 2. Hanya sekitar 150 hektar permukaan lahan dari total 92.000 hektar lahan wilayah kerja panas bumi PGE yang digunakan untuk memproduksi uap dan listrik dengan seluruh infrastruktur pendukungnya.
-
Mengapa Pertamina Geothermal Energy membangun PLTP Lumut Balai Unit 2? 'Melalui groundbreaking Lumut Balai Unit 2 ini, Pertamina Geothermal Energy telah membuktikan keseriusannya dalam pengembangan potensi panas bumi di Indonesia. Kami optimis kedepannya Pertamina Geothermal Energy mampu mendorong tumbuhnya ekosistem hijau secara global maupun di Indonesia,' ungkap Nicke.
-
Bagaimana Pertamina Geothermal Energy membangun PLTP Lumut Balai Unit 2? 'Setelah groundbreaking kami akan akselerasi ke tahap desain engineering, pengeboran pondasi Fluid Collection and Reinjection System (FCRS) serta persiapan jalur transmisi,' ungkap Julfi.
-
Apa target PLN dalam mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Indonesia? Dengan ARED, pemanfaatan air sebagai sumber energi listrik di Indonesia mampu meningkatkan pemanfaatan air menjadi 25,3 GW pada tahun 2040 atau meningkat sebesar 185 % dibandingkan Business as Usual (BaU)," papar Darmawan.
-
Apa target Pertamina dalam pengembangan energi panas bumi? Berdasarkan Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PLN tahun 2021-2030 dan dokumen hijau Pertamina Geothermal Energy, secara keseluruhan industri panas bumi Indonesia diperkirakan akan berkontribusi hingga 16 persen dari total target dekarbonisasi nasional di tahun 2030.
-
Bagaimana Pertamina memastikan suplai energi di Lombok? Pertamina (Persero) melalui Subholding Pertamina Patra Niaga juga memastikan keamanan suplai energi di sekitar Lombok, terutama bagi mobilitas logistik, mobilitas masyarakat, rumah makan dan perhotelan, serta kebutuhan harian masyarakat di Lombok.
-
Bagaimana PLN meningkatkan pendapatan? Peningkatan laba bersih PLN ini ditopang semakin tumbuhnya penjualan listrik yang mencapai 6,3% atau total 273,8 Terawatt hour (TWh) sehingga berdampak pada kenaikan pendapatan penjualan listrik hingga 7,7% dari Rp288,8 triliun di 2021 menjadi Rp311,1 triliun di 2022.
Dirgo menjelaskan pengembangan PLTP Ulubelu 3 dan 4 berbeda dengan dua unit sebelumnya, yaitu total project sehingga PGE berperan dari hulu hingga hilir, sebagai produsen listrik. Konstruksi dua unit pembangkit dimulai pada 2014 dengan target penyelesaian 34 bulan.
"Unit 3 lebih cepat sebulan dari target dan telah beroperasi pada Juli 2016, sedangkan PLTP Ulubelu Unit 4 beroperasi pada Maret atau tiga bulan lebih cepat. Dukungan yang kuat dari semua pihak, pemerintah dan termasuk masyarakat setempat menjadikan proyek berjalan dengan baik," kata Dirgo di Jakarta, Sabtu (17/6).
Tidak kurang dari USD 397 juta digelontorkan Pertamina untuk pengembangan sumur dan pembangunan PLTP Ulubelu Unit 3 dan 4 beserta jaringan yang terkoneksi dengan PLN. Investasi tersebut, lanjutnya, telah memberikan dampak signifikan bagi pengembangan ekonomi setempat.
"Banyak usaha pendukung tumbuh, mulai dari rumah kos, rumah makan, dan kegiatan ekonomi masyarakat lainnya yang menjadikan pertumbuhan ekonomi kecamatan Ulubelu paling tinggi dibandingkan kecamatan lainnya di Tanggamus," pungkasnya.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dalam mengoptimalkan panas bumi, PLN Indonesia Power pun berkolaborasi dengan berbagai pihak di antaranya adalah Pertamina Geothermal Energy.
Baca SelengkapnyaPembangunan PLTP Lumut Balai Unit 2 akan menambah kapasitas panas bumi di Area Lumut Balai sebesar 55 MW.
Baca SelengkapnyaDi lain sisi, PLN IP juga telah menerapkan sistem digitalisasi pembangkit pada BMPP Nusantara 1 melalui reliability and efficiency optimization center (REOC).
Baca SelengkapnyaUlubelu terus berkembang menjadi 'Negeri Tiga Energi'.
Baca SelengkapnyaKelebihan daya tidak akan terbuang, melainkan akan diserap oleh sistem kelistrikan Kalimantan.
Baca SelengkapnyaUntuk melistriki wilayah Maluku membutuhkan perjuangan yang berat, sebab harus menghadapi kondisi alam yang menantang.
Baca SelengkapnyaPLN bersama Pertamina memulai pemanfaatan energi panas dengan kapasitas 30 dan 15 mega watt.
Baca SelengkapnyaTerbentang di area seluas 200 hektare dengan lebih dari 340 ribu solar panel, PLTS terapung ini mampu memproduksi 245 juta kWh energi bersih per tahun.
Baca SelengkapnyaAda 10 megawatt listrik dioperasikan mengaliri listrik di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN.
Baca SelengkapnyaUpaya penormalan melibatkan penanganan pada 267 penyulang tegangan menengah 20kV.
Baca SelengkapnyaSebagian besar listrik tersebut akan dipasok dari BMPP Nusantara 1 milik PLN IP.
Baca SelengkapnyaUpaya ini merupakan salah satu inovasi dan komitmen korporasi dalam mengurangi emisi karbon di Indonesia.
Baca Selengkapnya