Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

PLTU Suralaya Dituding Sumbang Polusi Jakarta, Ini Penjelasan Anak Usaha PLN

PLTU Suralaya Dituding Sumbang Polusi Jakarta, Ini Penjelasan Anak Usaha PLN Polusi Jakarta. ©Liputan6.com/Helmi Fithriansyah

Merdeka.com - Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Suralaya menjadi sorotan belakangan ini, sebab diduga menjadi penyumbang polusi udara Jakarta oleh beberapa pihak. Pihak PT Indonesia Power Unit Pembangkitan Suralaya memberikan penjelasan terkait dugaan tersebut.

General Manager Unit Pembangkitan Suralaya Indonesia Power Amlan Nawir, menjabarkan sejumlah fakta terkait pengoperasian PLTU dengan total kapasitas 4.025 Mega Watt (MW) tersebut. Berdasarkan topografi PLTU Suralaya terkurung bukit-bukit yang ada di pinggiran Selat Sunda.

"Saya cerita topografi Suralaya, ini perbukitan. Suralaya itu dibalik bukit Selat Sunda," kata Amlan, di PLTU Suralaya, Cilegon Banten, Selasa (24/9).

‎Untuk menanggapi kabar pencemaran udara Jakarta akibat PLTU, Indonesia Power menggandeng konsultan untuk mengevaluasi kondisi hasil pembakaran batubara dari PLTU Suralaya. "Pencemaran Jakarta dari Suralaya, kami coba hire konsultan untuk melakukan riset. Ini data dilakukan PT Ganesha Environmental &Energy Services‎," tuturnya.

Dari hasil evaluasi, asap hasil pembakaran sebagian besar batubara terbawa angin ke arah utara dan selatan atau menuju Samudera Indonesia, sedangkan Jakarta berada di sisi timur pembangkit tersebut. "Ada memang angin barat tapi relatif lebih kecil. Data menunjukkan 60 persen kecepatan angin ke utara dan selatan.‎ Ini ke laut perginya," lanjutnya.

‎Berdasarkan baku mutu emisi harian yang dihasilkan pembangkit tersebut, berada di kisaran 24.402 sampai 40.897 mikro gram per meter kubik, lebih rendah dari standar pemerintah 230 mikro gram per meter kubik. Sedangkan sebaran emisi tersebut paling jauh mencapai 5 kilo meter (Km), sementara jarak dari PLTU Suralaya ke Jakarta mencapai 150 km.

"Jatuhnya paling jauh 4,18-5 km, jarak Jakarta Suralaya itu 150‎ km. Dari data ini kami meyakini isu yang tersebar adalah hoaks, kami mematuhi pemerintah," ujarnya.

Vice President Public Relation PLN Dwi Suryo Abdullah menuturkan, dilihat dari cerobong asap pembuangan hasil pembakaran batubara, tidak ada kepulan asap tebal. Hal ini menunjukkan emisi karbon tertangkap dengan sempurna.

"Artinya teman Indonesia Power mampu membuat operasi itu sempurna, pembakarannya sempurna sehingga penangkap debu yang keluar lewat cerobong tertangkap 99 persen," tandasnya.

Reporter: Pebrianto Eko Wicaksono

Sumber: Liputan6.com

(mdk/azz)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Menteri Arifin Tegaskan PLTU Suralaya Tak Bisa Langsung Disetop, Begini Alasannya
Menteri Arifin Tegaskan PLTU Suralaya Tak Bisa Langsung Disetop, Begini Alasannya

Arifin tak menampikan, operasional PLTU Suralaya berdampak pada polusi udara hingga ke Jakarta.

Baca Selengkapnya
Jakarta Kembali Menjadi Kota Paling Berpolusi Dunia, Apa Penyebab Sebenarnya?
Jakarta Kembali Menjadi Kota Paling Berpolusi Dunia, Apa Penyebab Sebenarnya?

Kegiatan industri serta penggunaan kendaraan bermotor juga menjadi faktor pemicu utama buruknya kualitas udara Jakarta.

Baca Selengkapnya
Biang Kerok Kualitas Buruk Udara DKI Jakarta
Biang Kerok Kualitas Buruk Udara DKI Jakarta

CREA menyebut PLTU sebagai sumber polutan utama karena tidak punya alat pantau real time.

Baca Selengkapnya
Hasil Riset: 136 Industri Ini Penyumbang Polusi Terbesar di Jakarta
Hasil Riset: 136 Industri Ini Penyumbang Polusi Terbesar di Jakarta

Jakarta kembali menduduki sebagai kota dengan udara terburuk sedunia pagi ini

Baca Selengkapnya
Luhut Singgung Kualitas Udara di IKN Lebih Baik Dibanding Singapura
Luhut Singgung Kualitas Udara di IKN Lebih Baik Dibanding Singapura

Untuk memperbaiki kualitas udara di kota-kota besar seperti Jakarta, pemerintah berencana untuk menutup Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).

Baca Selengkapnya
Jakarta Makin Penuh Polusi, Menko Luhut Usul Kendaraan Listrik Diperbanyak hingga Tutup PLTU Suralaya
Jakarta Makin Penuh Polusi, Menko Luhut Usul Kendaraan Listrik Diperbanyak hingga Tutup PLTU Suralaya

Luhut berencana mobil listrik boleh melintas bebas di jalur ganjil genap saat jam sibuk.

Baca Selengkapnya
Ternyata PLTS Atap Bisa Bikin PLN Merugi, Sudah Dirasakan di Jakarta
Ternyata PLTS Atap Bisa Bikin PLN Merugi, Sudah Dirasakan di Jakarta

Penggunaan PLTS atap disinyalir bakan bikin PLN merugi.

Baca Selengkapnya
Mendukung Strategi Pemerintah Kurangi Polusi Jakarta dan Mempercepat Transisi ke Energi Terbarukan
Mendukung Strategi Pemerintah Kurangi Polusi Jakarta dan Mempercepat Transisi ke Energi Terbarukan

Inisiatif itu untuk mempercepat penutupan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Suralaya.

Baca Selengkapnya
Terungkap, Ini Penyebab Parahnya Polusi di Jakarta
Terungkap, Ini Penyebab Parahnya Polusi di Jakarta

Berdasarkan data yang dihimpun oleh Kemenko Marves dan sejumlah pihak, kualitas udara di Jakarta sangat buruk pada 2019. Namun kemudian membaik saat pandemi.

Baca Selengkapnya
Adu Solusi 3 Capres: Agar Jakarta Tak Lagi Polusi
Adu Solusi 3 Capres: Agar Jakarta Tak Lagi Polusi

Kondisi udara di Ibu Kota Jakarta beberapa waktu ini buruk

Baca Selengkapnya
FOTO: Pemanfaatan Listrik Tenaga Surya Mulai Diminati Warga Ibu Kota
FOTO: Pemanfaatan Listrik Tenaga Surya Mulai Diminati Warga Ibu Kota

PLTS kini menjadi alternatif energi ramah lingkungan di DKI Jakarta. Sejumlah gedung dan rumah warga mulai memanfaatkannya.

Baca Selengkapnya
Menyikapi Masalah Kualitas Udara Buruk di Jakarta, Luhut Mengusulkan Peningkatan Penggunaan Kendaraan Listrik
Menyikapi Masalah Kualitas Udara Buruk di Jakarta, Luhut Mengusulkan Peningkatan Penggunaan Kendaraan Listrik

Luhut menyoroti, indeks kualitas udara Jakarta berkisar 170-200.

Baca Selengkapnya