PLTU tak lagi dibangun, ini cara pemerintah penuhi kebutuhan listrik di Jawa
Merdeka.com - Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mengatakan, pemerintah menetapkan tidak ada penambahan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Pulau Jawa. Namun untuk memenuhi kebutuhan akan mengandalkan Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG).
Ddalam pembangunan pembangkit listrik pemerintah akan menyesuaikan kebutuhan, sebab itu telah ditetapkan tidak pembangunan PLTU di Jawa, di luar yang sudah berkontrak dengan PLN dan melakukan konstruksi.
"Untuk pulau Jawa kecuali sudah tender PPA (jual beli listrik) untuk PLTU tidak adalagi. Tolong yang punya tanah besar-besar bikin resort saja," kata Jonan di Kantor Pusat PLN, Jakarta, Kamis (23/3).
-
Apa target PLN dalam mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Indonesia? Dengan ARED, pemanfaatan air sebagai sumber energi listrik di Indonesia mampu meningkatkan pemanfaatan air menjadi 25,3 GW pada tahun 2040 atau meningkat sebesar 185 % dibandingkan Business as Usual (BaU)," papar Darmawan.
-
Kenapa Pertamina jamin pasokan energi di Bali? 'Melalui regional Jatimbalinus, Pertamina jamin pasokan avtur, BBM dan LPG di kegiatan WWF 2024,' jelas Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso.
-
Bagaimana Pertamina memastikan suplai energi di Lombok? Pertamina (Persero) melalui Subholding Pertamina Patra Niaga juga memastikan keamanan suplai energi di sekitar Lombok, terutama bagi mobilitas logistik, mobilitas masyarakat, rumah makan dan perhotelan, serta kebutuhan harian masyarakat di Lombok.
-
Kenapa PLTU Batang dibangun? Pembangunan PLTU Batang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan listrik di Pulau Jawa dan merupakan bagian dari program penyediaan listrik 35.000 MW.
-
Di mana PLTU Batang berada? PLTU Batang adalah pembangkit listrik tenaga uap ultra critical sebesar 2x1.000 MW di Kabupaten Batang, Jawa Tengah.
-
Apa yang dilakukan Jakarta Electric PLN? Jakarta Electric PLN berhasil menang dengan skor 3-2.
Menurutnya, pembangunan PLTG merupakan solusi, mengingat Jawa memiliki sumber gas sehingga dapat dimanfaatkan untuk memenuhi bahan bakar energi pembangkit. "Di Jawa gimana? gampang satu di Jawa sumber gas banyak, jumlahnya signifkan," tutur Jonan.
Dengan pasokan gas yang jauh lebih dekat ketimbang batubara yang berasal dari Kalimantan dan Sumatera, tentunya harga listrik yang diproduksi dari PLTG akan menjadi lebih murah. "Kalau mau pakai pipa harga lebih kompetitif. Ada sumur Jambaran Tiung Biru, bisa dipasok pakai pipa," tandasnya.
Reporter: Pebrianto Eko Wicaksono
Sumber: Liputa6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Percepatan transisi energi fosil ke EBT diperlukan untuk mewujudkan target emisi karbon netral atau net zero emission pada 2060 mendatang.
Baca SelengkapnyaJokowi menekankan, pemerintah tengah mendorong percepatan transisi energi di sejumlah daerah.
Baca SelengkapnyaGanjar Beberkan Sederet Program Optimalisasi EBT dan Energi Hijau di Jawa Tengah
Baca SelengkapnyaKetersediaan batu bara yang melimpah menjadikan komoditas ini sebagai penggerak perekonomian nasional.
Baca SelengkapnyaRealisasi capaian pembangkit pada periode 2023 sebesar 4.182,2 megawatt.
Baca SelengkapnyaHarris menyampaikan Indonesia akan memiliki pembangkit listrik tenaga nuklir pertama pada tahun 2023. Adapun, kapasitas PLTN tersebut sekitar 320 megawatt.
Baca SelengkapnyaPLN tengah fokus dalam pengurangan penyediaan listrik yang dihasilkan dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).
Baca SelengkapnyaPemerintah akan menggunakan APBN untuk menyetop operasional PLTU Batubara.
Baca SelengkapnyaMenurut rencana, program pensiun dini PLTU batu bara bisa melalui pendekatan teknologi, dan kedua dengan skema menurunkan secara bertahap (phase down).
Baca SelengkapnyaRencana ini untuk mencapai target net zero emission di 2060.
Baca SelengkapnyaPermasalahan kelebihan pasokan listrik akan teratasi dengan adanya peningkatan konsumsi listrik.
Baca SelengkapnyaPLN saat ini masih lebih memilih sumber pembangkit berbasis alam yang ramah lingkungan.
Baca Selengkapnya