PMI Manufaktur Indonesia Kalahkan China dan Malaysia di Maret 2022
Merdeka.com - Kementerian Keuangan melaporkan Purchasing Managers’ Index (PMI) pada Maret 2022 kembali mengalami peningkatan. Jika pada Februari lalu tercatat di level 51,2, maka di bulan Maret naik ke level 51,3.
"Perbaikan PMI Manufaktur Indonesia ini terjadi di tengah beragam dinamika ekonomi dunia," kata Kepala Badan Kebijakan Fiskal Febrio Kacaribu di Jakarta, Sabtu (2/4).
PMI Manufaktur Indonesia dinilai lebih baik dibandingkan dengan negara lain. Bahkan PMI Manufaktur China mengalami kontraksi dari level 50,4 menjadi level 48,1. Begitu juga dengan Malaysia yang kontraksi dari level 50,9 menjadi 49,6 di bulan Maret 2022.
-
Bagaimana Purchasing Manager's Index (PMI) menunjukkan pertumbuhan? Pencapaian ini mencerminkan bahwa sektor manufaktur Indonesia sedang berada dalam fase ekspansi, dengan PMI di atas level 50 yang menandakan pertumbuhan.
-
Kenapa PMI manufaktur mencapai titik tertinggi? Angka ini merupakan posisi tertinggi sejak Oktober 2021, atau dalam 29 bulan terakhir.
-
Kapan PMI Manufaktur Indonesia berada di level tertinggi? Data Purchasing Manager's Index (PMI) Manufaktur Indonesia yang dirilis oleh S&P Global untuk bulan Maret 2024 menunjukkan bahwa PMI Manufaktur Indonesia berada di level 54,2.
-
Apa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Kenapa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023 lebih tinggi? “Pertumbuhan ekonomi kita secara kuartal (q-to-q) lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang ini sejalan dengan pola yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya, yaitu pertumbuhan triwulan II selalu lebih tinggi dibandingkan di triwulan I,“ terang Edy.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi RI di kuartal II-2023? “Bila dibandingkan dengan triwulan II-2022 atau secara year on year tumbuh sebesar 5,17 persen,“ kata Deputi Bidang Neraca dan Analis Statistik BPS Moh Edy Mahmud saat Konferensi Pers di Jakarta, Senin.
Sementara sejumlah negara lainnya mengalami perlambatan meskipun masih di zona ekspansif. Antara lain Korea Selatan 51,2 turun dari 53,8 dan Thailand 51,8 turun dari 52,5.
PMI Manufaktur Indonesia hanya kalah dengan Filipina yang mengalami penguatan. Naik ke level 53,2 karena penurunan kasus pandemi Covid-19.
"Sehingga penurunan kasus Covid-19 di Indonesia yang lebih cepat saat ini diharapkan semakin meningkatkan ekspansi sektor manufaktur ke depan," kata dia.
Output Manufaktur Indonesia Meningkat
Pada Maret 2022, output manufaktur meningkat ke level 51,7. Hal ini merupakan peningkatan selama tujuh bulan berturut-turut karena permintaan yang lebih tinggi.
Sementara pesanan baru tercatat di level 51,1. Permintaan ekspor baru menunjukkan peningkatan di level 52,2. Selain itu, kondisi permintaan di luar negeri juga membaik.
Meningkatnya aktivitas produksi sektor manufaktur berimbas pada penyerapan tenaga kerja. Tingkat penyerapan tenaga kerja melanjutkan peningkatan selama tiga bulan berturut-turut, yaitu berada di level 50,8. Hal ini disebabkan oleh kebutuhan produksi yang lebih tinggi.
Stok barang jadi meningkat di bulan Maret pada level 50,3 di mana persediaan pasca produksi telah berkembang dengan produksi yang lebih tinggi. Aktivitas pembelian juga tercatat meningkat.
Peningkatan terjadi selama tujuh bulan berturut – turut di level 51,1. Sektor usaha meningkatkan pembelian bahan baku dan barang modal sebagai respons atas permintaan dan pertumbuhan produksi yang sedang berlangsung.
Waktu pengiriman juga mengalami perbaikan di level 48,2. Tingkat penurunan waktu pengiriman bulan Maret 2022 merupakan yang tercepat sejak Oktober 2021. Stok pembelian meningkat di bulan Maret di level 51,3 karena terjadi peningkatan persediaan pra-produksi untuk memenuhi pertumbuhan permintaan.
Harga input terus meningkat di level 67,9, dengan laju inflasi yang tercepat dalam 28 bulan karena biaya bahan baku yang lebih tinggi. Biaya output juga terus mengalami peningkatan selama 17 bulan terakhir yang berada di level 56,5.
Peningkatan harga di tingkat produsen ini menyebabkan produsen membebankan sebagian harga ke konsumen sehingga harga output meningkat. Tingkat keyakinan bisnis meningkat ke level tertinggi sejak Juli 2021 dengan harapan penjualan akan meningkat di tengah meredanya kasus Covid- 19 di Indonesia.
"Secara umum, sentimen bisnis tetap mempertahankan pandangan positif mengenai prospek di tahun 2022," kata dia mengakhiri.
(mdk/ags)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejumlah negara yang tidak menerapkan libur Lebaran hingga 10 hari justru mencatatkan tren PMI di bawah 50 poin. Antara lain Thailand, Malaysia dan Jepang.
Baca SelengkapnyaHal ini menunjukkan sektor manufaktur Tanah Air ini dalam kategori ekspansif dan akseleratif bersama dengan India, Filipina, dan Meksiko.
Baca SelengkapnyaIndustri manufaktur di dalam negeri saat ini mengalami geliat pertumbuhan.
Baca SelengkapnyaKinerja sektor manufaktur Indonesia justru mengalami penurunan di tengah pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diklaim tetap kuat.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi Indonesia tersebut relatif lebih baik dibandingkan sejumlah negara mitra dagang seperti Amerika Serikat dan Jepang.
Baca SelengkapnyaPlt. Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti menjelaskan turunnya kinerja ekonomi tersebut dipengaruhi oleh kondisi ekonomi global.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani ungkap penyebab PMI manufaktur Indonesia turun drastis.
Baca SelengkapnyaMenteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023 sebesar 5,17 persen (yoy).
Baca SelengkapnyaJokowi minta semua menteri mencari tahu penyebab PMI Indonesia terkontraksi setelah 34 bulan berturut-turut mengalami trens ekspansi.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani menyebut PMI manufaktur Indonesia berada dalam tren menanjak di atas 50, bersama dengan beberapa negara seperti Turki dan Meksiko.
Baca SelengkapnyaKontraksi PMI manufaktur Indonesia pada Juli 2024 dipengaruhi oleh penurunan bersamaan pada output dan pesanan baru.
Baca SelengkapnyaSektor manufaktur merupakan penyumbang produk domestik bruto (PDB) terbesar dalam perekonomian Indonesia.
Baca Selengkapnya