PMI Manufaktur Terus Menguat, Ekonomi 2021 Diprediksi Bisa Tumbuh Hingga 5,3 Persen
Merdeka.com - Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan, Febrio Nathan Kacaribu optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia 2021 lebih baik ketimbang tahun lalu. Yakni dengan tumbuh positif di kisaran 4,5 sampai 5,3 persen sebagaimana diproyeksikan oleh pemerintah.
"Dari estimasi-estimasi yang dilakukan menunjukkan bahwa 2021 (ekonomi tumbuh) akan signifikan, jauh lebih baik dibandingkan 2020. Pemerintah mengestimasi 4,5 sampai 5,3 persen untuk pertumbuhan ekonomi secara riil di tahun 2021," tegasnya dalam acara Lecture Series ke-6 bertajuk Pemulihan Ekonomi dari Pandemi Covid-19: Telaah Paradigma Baru Pembangunan Ekonomi, Kamis (29/4).
Dia mengungkapkan, keyakinan tersebut tak lepas dari apiknya kinerja manufaktur dalam negeri yang telah menuju ke level ekspansif. Hal ini tercermin dari capaian Purchasing Managers' Index (PMI) manufaktur Indonesia pada Maret 2021 yang berada di level 53,2, atau menjadi yang tertinggi dalam kurun waktu 10 tahun terakhir sejak survei ini dimulai pada April 2011.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi RI di kuartal II-2023? “Bila dibandingkan dengan triwulan II-2022 atau secara year on year tumbuh sebesar 5,17 persen,“ kata Deputi Bidang Neraca dan Analis Statistik BPS Moh Edy Mahmud saat Konferensi Pers di Jakarta, Senin.
-
Apa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Apa target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan Pemerintah menyepakati target sasaran pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 mendatang berada pada rentang 5,3 persen sampai 5,6 persen.
-
Kenapa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023 lebih tinggi? “Pertumbuhan ekonomi kita secara kuartal (q-to-q) lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang ini sejalan dengan pola yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya, yaitu pertumbuhan triwulan II selalu lebih tinggi dibandingkan di triwulan I,“ terang Edy.
-
Kenapa pertumbuhan ekonomi Indonesia harus di atas 7%? 'Kalau kita mau menuju Indonesia emas, pertumbuhan ekonomi kita harus di atas 7 persen. Pendapatan per kapita kita harus di atas 10 ribu dolar AS. GDP kita harus 5-6 terbesar di dunia. Oleh karena itu dibutuhkan mesin pendongkrak ekonomi,' ujar Bahlil saat Kuliah Umum di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), Jatinangor, Jawa Barat, Kamis (17/7).
-
Kapan pertumbuhan ekonomi RI di atas 5 persen? “Bahkan hal ini sudah berlangsung selama 7 kuartal atau hampir 2 tahun berturut-turut.
"53,2 itu level ekspansif. Jadi optimisme ini yang sudah tercermin dari sisi supply inilah harus kita jaga bagaimana demand mulai bergerak lagi untuk merespon sisi supply yang beroperasi dengan disiplin kesehatan secara ketat. Ini yang kita harus jaga untuk pemulihan ekonomi secara signifikan di 2021," terangnya.
Melihat hal tersebut, Febrio menegaskan pentingnya untuk menjaga optimisme dari sisi suplai manufaktur dan bagaimana demand nanti diharapkan bisa mulai bergerak sesuai dengan disiplin kesehatan yang masih terus terjaga.
"Ini yang memang kita harapkan bisa terus kita jaga untuk pemulihan ekonomi kita secara signifikan di 2021 ini," ujarnya.
Sementara, secara global kinerja manufaktur meneruskan tren penguatannya seiring kenaikan pada permintaan baru, khususnya di Amerika Serikat dan Eropa. Sehingga dunia bisnis secara global optimis terhadap pemulihan ekonomi ke depan karena didorong adanya proses vaksinasi, yang diyakini bisa terus meningkatkan PMI Manufaktur.
Konsumsi
Di samping itu, Febrio juga menyebut tingkat konsumsi masyarakat membaik pada Maret 2020. Hal itu terlihat dari tingkat keyakinan masyarakat yang terus membaik seiring dengan akselerasi program vaksinasi dan mulai meningkatnya aktivitas perekonomian secara umum.
"Konsumsi masyarakat ini juga mulai leveling off dan menunjukkan optimisme tentunya ini dibantu oleh kebijakan-kebijakan yang kita keluarkan untuk mulai mendorong sisi demand lagi," katanya.
Meskipun di satu sisi memang sebagian masyarakat masih khawatir dengan kondisi covid-19. Di satu sisi masyarakat juga melakukan disiplin 3M 3T, lantaran masyarakat sebenarnya ingin sekali untuk mulai meningkatkan mobilitasnya dan mulai meningkatkan konsumsinya.
"Tetapi sentimen inilah yang perlu kita jaga supaya masyarakat semakin percaya diri dan masyarakat semakin nyaman untuk melakukan kegiatan aktivitas ekonominya dan konsumsi bisa meningkat," ujar Febrio.
Bahkan konsumsi diperkirakan akan terus menguat pada Q2-2021. Tanda-tanda ini memang semakin kuat berdasarkan data bulan Maret kemarin, dimulai dari indeks penjualan ritel, indeks keyakinan konsumen, penjualan mobil, konsumsi listrik, google mobility, konsumsi semen, ekspor dan impor terutama dari sisi bisnis dan industrinya terpantau sangat positif.
"Konsumsi semen juga kita lihat terus meningkat, ekspor terus membaik ini cukup tinggi di bulan maret itu 30,26 persen YoY, dan impor juga sudah mulai meningkat artinya pertumbuhan dilihat dari Manufaktur itu sudah mulai kelihatan, bagaimana barang input dan barang modal itu mulai digunakan di sektor manufaktur," pungkasnya.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo optimis perkembangan terkini menunjukkan kegiatan ekonomi pada kuartal II 2024 tetap terjaga dengan baik.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi cukup impresif, yakni 5,11 persen di kuartal I-2024
Baca SelengkapnyaPemerintah terus berupaya menggenjot pertumbuhan ekonomi dari sisi belanja APBN, yang secara tren bakal meroket di kuartal IV.
Baca SelengkapnyaKonsumsi rumah tangga sendiri merupakan penopang utama pertumbuhan ekonomi nasional.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap positif meski perekonomian dunia melambat.
Baca SelengkapnyaDia bilang proyeksi ekonomi tumbuh hingga 5,5 persen ditopang oleh sektor investasi yang terus tumbuh. Khususnya investasi bangunan.
Baca SelengkapnyaSelain itu, pertumbuhan ekonomi ditopang oleh konsumsi rumah tangga dan investasi.
Baca SelengkapnyaProyeksi IMF tersebut lebih rendah dari target pemerintahan Presiden Joko Widodo dalam Asumsi Makro APBN 2024
Baca SelengkapnyaMenurut Jokowi, pertumbuhan ekonomi Indonesia banyak dikontribusikan oleh belanja konsumsi masyarakat hingga masuknya investasi.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia komitmen menjaga inflasi sekaligus stabilitas dari nilai tukar rupiah.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi kuartal II-2024 utamanya berasal dari konsumsi rumah tangga sebesar 4,91 persen.
Baca SelengkapnyaEkonomi Indonesia Diprediksi Meroket Usai Pemilu, Begini Data Bank Indonesia
Baca Selengkapnya