Populasi orang obesitas membengkak, keuangan China terancam
Merdeka.com - China ditengarai memiliki sebanyak 300 juta orang gemuk berlebihan atau obesitas. Dua kali lipat ketimbang Amerika Serikat yang hanya 160 juta orang.
Alhasil, populasi orang obesitas di China menjadi terbesar di dunia. Implikasinya, biaya kesehatan bisa membengkak seiring membesarnya risiko penduduk China terserang berbagai penyakit disebabkan obesitas.
Ujungnya, keuangan Negeri Tirai Bambu itu terancam terkikis.
-
Apa itu obesitas? Obesitas atau kegemukan menjadi penyebab munculnya sejumlah penyakit berbahaya.
-
Di mana kasus obesitas meningkat? Kondisi obesitas belakangan semakin menunjukkan tanda peningkatan terutama di wilayah penyangga ibu kota seperti Tangerang, Depok, Bogor.
-
Siapa yang berisiko obesitas? Bayi dengan riwayat keluarga obesitas memiliki risiko lebih tinggi karena faktor genetik yang memengaruhi metabolisme dan hormon.
-
Siapa yang rentan mengalami obesitas? Anak-anak merupakan kelompok usia yang rentan mengalami obesitas.
-
Makanan apa yang menyebabkan obesitas? Mengonsumsi makanan tinggi kalori dan lemak. Makanan ini biasanya memiliki tekstur renyah atau lembut, seperti gorengan, kue-kue manis, minuman bersoda atau beralkohol, dan daging berlemak. Makanan ini dapat meningkatkan kadar gula darah dan insulin dalam tubuh, sehingga merangsang penimbunan lemak di sekitar organ-organ vital.
-
Siapa yang paling rentan terkena obesitas? Tidak hanya orang dewasa, anak-anak juga rentan mengalami obesitas.
Pertumbuhan ekonomi ditambah kebijakan satu anak dituding menjadi biang keladi pembesaran populasi penduduk obesitas China.
"Anak-anak China yang diasuh kakek-neneknya dua kali lebih gemuk ketimbang anak yang diasuh langsung oleh orang tuanya," Demikian hasil studi Universitas Birmingham 2015, seperti diberitakan Nikkei, kemarin.
Studi itu digelar di sekolah dasar, selatan Provinsi Guangdong. Tak ada data spesifik ditampilkan untuk menguatkan temuan tersebut.
Hanya saja, data indeks massa tubuh (IBM) dikeluarkan Institute for Health Metrics and Evaluation Universitas Washington menunjukkan anak-anak China lebih cepat obesitas ketimbang Jepang.
Sebagai ilustrasi, pada 2013, sebanyak 18,5 persen anak-anak China usia 2-9 tahun mengalami obesitas. Bandingkan dengan Jepang hanya 13,9 persen.
Padahal, sepuluh tahun sebelumnya, China hanya 13,9 persen. Sementara Jepang 16,4 persen.
Ini wajar terjadi jika melihat pertumbuhan ekonomi China.
Satu dekade lalu, produk domestik bruto per kapita atau pendapatan rata-rata masyarakat China hanya sebesar USD 1.000. Ini memaksa mereka untuk berhemat, termasuk dalam urusan makan.
Perlahan, GDP perkapita China meningkat hingga menjadi sebesar USD 8 ribu pada 2015. Eksesnya, masyarakat China jadi gemar mengonsumsi makanan berkabohidrat berlebihan dan berujung obesitas.
Celakanya, orang obesitas rentan terpapar berbagai penyakit. Jika sudah begini, pemerintah China terpaksa kudu menambah anggaran program kesehatan masyarakat yang digulirkan sejak 2000.
Berdasarkan data NLI Research Institute Jepang, pada 2014, ongkos jaminan sosial harus ditanggung China mencapai 2,62 triliun yuan atau setara USD 398 miliar. Itu sekitar 17,2 persen total belanja pemerintah pusat dan daerah. (mdk/yud)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jumlah penduduk China menjadi keunggulan kompetitif bagi pertumbuhan industri dan tenaga kerja murah.
Baca SelengkapnyaPekerjaannya membuat fisik dan mentalnya menjadi terganggu.
Baca SelengkapnyaSetidaknya, ada 969 orang kaya yang berada di China. Angka ini jauh melampaui jumlah miliarder di Amerika yang berjumlah 691 miliarder.
Baca SelengkapnyaData satelit menunjukan ada peristiwa aneh di daerah-daerah di China.
Baca SelengkapnyaCara orang super kaya di China amankan aset ditengah perekonomian yang melambat.
Baca SelengkapnyaObesitas adalah masalah kesehatan yang semakin meningkat di seluruh dunia, dan pola makan yang tidak sehat adalah salah satu faktornya.
Baca SelengkapnyaSebanyak 20 ribu warga Kota Tangerang, Banten, terdeteksi mengalami masalah kegemukan atau obesitas. Kondisi ini dipengaruhi gaya hidup yang kurang sehat.
Baca SelengkapnyaMeski tampak sama, sebenarnya terdapat perbedaan yang signifikan antara overweight dan obesitas.
Baca SelengkapnyaObesitas adalah kondisi di mana seseorang memiliki berat badan yang berlebihan akibat penumpukan lemak tubuh yang abnormal atau berlebihan.
Baca SelengkapnyaDemografis yang tidak seimbang memberikan tekanan besar bagi pemerintah untuk memberikan tunjangan.
Baca SelengkapnyaObesitas dapat memicu banyak penyakit penyerta yang berbahaya dan patut diketahui.
Baca SelengkapnyaUsia pensiun dinaikan di tengah jumlah populasi China yang terus turun.
Baca Selengkapnya