Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Potensi Energi PLTA Kaltara dan Papua Mampu Penuhi Kebutuhan Kawasan Industri

Potensi Energi PLTA Kaltara dan Papua Mampu Penuhi Kebutuhan Kawasan Industri PLTA. istimewa ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Pemerintah saat ini tengah memaksimalkan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) sebagai upaya mengurangi emisi karbon dalam rangka mitigasi dampak perubahan iklim. Di Sungai Kayan Kalimantan Utara, pemerintah membangun PLTA dengan total kapasitas pembangkit sebesar 9.000 MW.

"Kita punya kesempatan buat PLTA dengan rencana kapasitas 9.000 megawatt di Sungai Kayan, Kalimantan Utara," kata Deputi Bidang Perencanaan Penanaman Modal, Kementerian Investasi, Nurul Ikhwan dalam acara Indonesia Solar Summit 2022, Jakarta, Selasa (19/4).

PLTA tersebut akan mengalirkan energi bersih untuk Kawasan Industri Hijau Indonesia (KIPI Tanah). Adapun investasi komitmen pembangunan PLTA tersebut sebanyak USD 130 miliar.

Orang lain juga bertanya?

"Ini buat kawasan industri KIPI Tanah Kuning yang investasinya USD 130 miliar," kata dia.

Selain di sungai Kayan, PLTA juga akan dibangun di Sungai Mamberamo, Kabupaten Sarmi, Provinsi Papua. Potensi energi yang dihasilkannya mencapai 24.000 MW. Nurul menyebut, energi yang dihasilkan cukup untuk memenuhi industrialisasi di Papua.

"Potensi energinya mencapai 24 ribu megawatt yang dapat menopang industrialisasi di Papua," ungkap Nurul.

Dia melanjutkan rencana pembangunan PLTA tersebut sangat menarik perhatian global. Penggunaan energi bersih saat ini memang menjadi perhatian dunia. Tak kurang dari 163 perusahaan dari 23 negara mengamati perkembangan penggunaan energi bersih. Bahkan di Eropa, ada aturan pajak tambahan bagi produk yang diolah namun mengabaikan lingkungan.

"Eropa punya kebijakan penambahan pajak buat produk yang menyumbang karbon di langit," kata dia.

Dia menambahkan, penggunaan sumber energi bersih akan menentukan masa depan investasi di Indonesia. Sebab di masa mendatang dunia hanya akan menerima produk-produk yang dihasilkan dengan dukungan listrik yang bersih.

"Artinya, investor hanya akan berinvestasi di negara yang menyediakan energi yang bersih," kata dia.

Buka Peluang Negara Produksi Listrik Sambil Jual Beli Karbon

Dalam rangka mencapai target penggunaan energi bersih 29 persen pada tahun 2030, pemerintah mendorong akselerasi transisi penggunaan energi baru terbarukan (EBT). Pemanfaatan EBT ini bisa dilakukan dengan mengembangkan pembangkit listrik EBT yang saat ini baru terpasang 15 persen dari target yang telah ditetapkan pemerintah.

"Pembangkit EBT yang ada saat ini baru 11,56 ribu gigawatt dari atau 15 persen dari kapasitas yang terpasang," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto dalam acara Indonesia Solar Summit 2022, Jakarta, Selasa (19/4).

Saat ini kata Airlangga, sumber EBT terbesar dari pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) yang potensinya hingga 92 ribu giga watt. Namun jumlahnya saat ini pun belum maksimal. Untuk itu dia meminta agar pengembangan PLTS ini dikembangkan lebih agresif.

"Saya minta semua pemangku kepentingan akselerasi pembangunan PLTS atap, PLTS terapung dan PLTS di bekas lahan tambang," kata Airlangga.

Realisasi percepatan penggunaan PLTS ini harus didukung juga oleh pelaku usaha, pemerintah daerah hingga lembaga pembiayaan. Sebab, bila ditelaah lebih dalam penggunaan PLTS ini bisa dimanfaatkan juga menuju program net zero emission pada tahun 2060.

"PLTS ini juga bisa menurunkan emisi karbon dan menggerakan skema pajak karbon sekaligus menciptakan lapangan kerja," katanya.

Sementera itu kontribusi pembangkit listrik tenaga air (PLTA) kontribusinya saat ini mencapai 180 ribu gigawatt. Untuk itu, peta jalan menuju karbon netral juga perlu dipersiapkan lagi. PLTA bisa mengambil peran di tingkat hulu dan pada tingkat hilir, keberadaan PLTS ini juga bisa menghasilkan perdagangan karbon.

"Jadi PLTA di tingkat hulu dan hilir PLTS. Ini selain menghasilkan listrik, bisa juga menghasilkan perdagangan karbon," katanya.

Sejauh ini kata Airlangga pemerintah terus berkomitmen untuk mengurangi emisi karbon dengan melakukan transisi energi hijau. Saat ini produksi minyak jug sudah menurun dan sektor konstruksi mengalami peningkatan. Di sisi lain neraca perdagangan impor di sektor migas juga sudah mulai berkurang.

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ini Daftar Manfaat Dibangunnya PLTA Kayan, Termasuk Jadi Sumber Energi IKN Nusantara
Ini Daftar Manfaat Dibangunnya PLTA Kayan, Termasuk Jadi Sumber Energi IKN Nusantara

PLTA Kayan Cascade akan mendapatkan manfaat, terutama dalam menciptakan lapangan kerja setelah selesai.

Baca Selengkapnya
Suplai Listrik Hijau ke IKN, PLTA Kayan Bakal Pakai Transmisi dari PLN
Suplai Listrik Hijau ke IKN, PLTA Kayan Bakal Pakai Transmisi dari PLN

PLTA Kayan tahap pertama nantinya akan memiliki kapasitas hingga 900 MW.

Baca Selengkapnya
Update Terkini Proyek Sumber Listrik Utama di IKN:  Ditargetkan Selesai 2024
Update Terkini Proyek Sumber Listrik Utama di IKN: Ditargetkan Selesai 2024

PLTA Kayan Cascade ini akan memanfaatkan area sepanjang aliran air Sungai Kayan, di Kecamatan Peso, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara.

Baca Selengkapnya
PLTA Terbesar Se-ASEAN Dibangun di Kaltara Hingga Telan Rp275,9 T, Ditargetkan Rampung 2035
PLTA Terbesar Se-ASEAN Dibangun di Kaltara Hingga Telan Rp275,9 T, Ditargetkan Rampung 2035

Saat ini pengerjaan masih berlangsung untuk bendungan pertama.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Butuh Rp800 Triliun buat Tambah Kapasitas Pembangkit Listrik
Pemerintah Butuh Rp800 Triliun buat Tambah Kapasitas Pembangkit Listrik

Pemerintah menargetkan penambahan kapasitas pembangkit listrik sebesar 68 gigawatt (GW) dalam 10 tahun ke depan.

Baca Selengkapnya
Transisi Energi, PLN Indonesia Power Bangun Mega Proyek Hydronesia Berdaya 1.100 Megawatt
Transisi Energi, PLN Indonesia Power Bangun Mega Proyek Hydronesia Berdaya 1.100 Megawatt

Proyek-proyek yang disiapkan PLN IP ini merupakan wujud komitmen korporasi dalam mengakselerasi transisi energi di Indonesia dengan melibatkan berbagai mitra.

Baca Selengkapnya
Berada di Indonesia, Ini Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air Terbesar di ASEAN
Berada di Indonesia, Ini Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air Terbesar di ASEAN

Proyek ini sangat penting untuk Indonesia, terutama dalam kaitannya dengan transisi energi dari fosil ke energi hijau.

Baca Selengkapnya
Peran Vital PLN Hadirkan Energi Bersih di IKN
Peran Vital PLN Hadirkan Energi Bersih di IKN

Ada 10 megawatt listrik dioperasikan mengaliri listrik di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN.

Baca Selengkapnya
PLN Batam Kini Gunakan Gas Bumi, Setara 8 Juta Liter BBM per Bulan
PLN Batam Kini Gunakan Gas Bumi, Setara 8 Juta Liter BBM per Bulan

Pembangkit berkapasitas 50 MW tersebut merupakan unit baru, yang akan memenuhi kebutuhan listrik di daerah Kawasan Industri Kabil dan sekitarnya.

Baca Selengkapnya
Luhut: Pemerintah Hanya Larang Ekspor Nikel Mentah
Luhut: Pemerintah Hanya Larang Ekspor Nikel Mentah

Hal ini dilakukan dalam rangka hilirisasi hasil bumi.

Baca Selengkapnya
Tinggal Tunggu Administrasi, PLTA Jatigede Bakal Beropeasi Tahun Ini
Tinggal Tunggu Administrasi, PLTA Jatigede Bakal Beropeasi Tahun Ini

PLTA Jatigede merupakan proyek strategis nasional (PSN) yang mendukung bauran EBT, terutama dengan sumber daya air.

Baca Selengkapnya
FOTO: Ini Penampakan PLTS Terbesar se-Asia Tenggara, Terbentang di Permukaan Waduk Cirata Purwakarta
FOTO: Ini Penampakan PLTS Terbesar se-Asia Tenggara, Terbentang di Permukaan Waduk Cirata Purwakarta

Terbentang di area seluas 200 hektare dengan lebih dari 340 ribu solar panel, PLTS terapung ini mampu memproduksi 245 juta kWh energi bersih per tahun.

Baca Selengkapnya