PP Presisi Incar Kontrak Baru Rp6 Triliun di 2022
Merdeka.com - Anak BUMN konstruksi dan investasi PT PP (Persero) Tbk, PT PP Presisi optimistis kinerja terus membaik selama 2022. Perusahaan menargetkan perolehan kontrak baru senilai Rp5,5 triliun-Rp6 triliun.
"Kami tetap optimistis tahun depan perusahaan akan bisa memperoleh kontrak baru hingga Rp6 triliun," kata Direktur Keuangan PP Presisi Benny Pidakso dalam publik ekspos virtual di Jakarta, Kamis (11/11).
Optimisme tersebut antara lain dipengaruhi dengan perolehan kontrak baru sampai dengan Oktober 2021 yang mencapai Rp4,8 triliun atau naik 129 persen dibandingkan periode yang sama 2020 sebesar Rp2,1 triliun.
-
Mengapa realisasi investasi tahun 2023 meningkat? 'Alhamdulillah, Januari sampai Desember 2023 sebesar Rp 1.418 triliun, tumbuh 17,5 persen secara tahunan dan 101,3 persen dari target investasi tahun 2023,' ujar Bahlil dalam konferensi pers kinerja investasi tahun 2023, di Gedung Kementerian Investasi/BKPM, Jakarta, Rabu (24/1/2024).
-
Apa yang meningkat 1.540% sejak 2022? 'Hasil riset mengungkapkan adanya lonjakan 1.540 persen kasus penipuan menggunakan deepfakce di wilayah APAC sejak 2022 hingga 2023. Risetnya itu berjudul VIDA Where’s The Fraud - Protecting Indonesia Business from AI Generated Fraud.'
-
Kenapa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023 lebih tinggi? “Pertumbuhan ekonomi kita secara kuartal (q-to-q) lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang ini sejalan dengan pola yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya, yaitu pertumbuhan triwulan II selalu lebih tinggi dibandingkan di triwulan I,“ terang Edy.
-
Apa yang naik di bulan Oktober 2023? 'Jika dibandingkan September 2023, NTP naik karena Bulan September 2023 yang masih bernilai 111,25,' kata Asim, Jumat (03/11/2023).
-
Apa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Bagaimana capaian realisasi investasi tahun 2023? Capaian tersebut, kata Bahlil, juga mencapai 129 persen dari target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) sebesar Rp 1.099 triliun.
Benny meyakini di sisa waktu 2021 perseroan masih dapat menambah perolehan kontrak baru sebesar Rp700 miliar hingga Rp1 triliun.
"Kontrak-kontrak baru tersebut akan berasal dari beberapa proyek jasa tambang maupun infrastruktur yang sedang dikerjakan," tambahnya.
Tahun ini perseroan juga menargetkan pendapatan sebesar Rp3,14 triliun naik 34 persen dari perolehan di 2020 yang sebesar Rp2,3 triliun. Adapun net profit juga di perkirakan bakal mencapai Rp147 miliar atau naik 28 persen dibanding tahun lalu Rp115,9 miliar.
Sedangkan dari sisi EBITDA, proyeksi perusahaan akan naik empat persen menjadi Rp940 miliar hingga akhir 2021, dibandingkan dengan realisasi tahun sebelumnya sebesar Rp906,04 miliar.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tak hanya laba meningkat, PT PP meraih kontrak baru senilai Rp15,68 triliun di Juli 2023.
Baca SelengkapnyaPada Semester I-2024 pendapatan PIS meningkat dari USD1,62 miliar pada Semester I-2023 menjadi USD1,72 miliar pada Semester I-2024.
Baca SelengkapnyaRealisasi ini meningkat sebesar 99,96 persen (yoy) dibandingkan dengan realisasi Januari tahun sebelumnya.
Baca SelengkapnyaPTPP (Persero) telah menggenggam 8 proyek IKN dengan total nilai kontrak sebesar Rp4,15 triliun.
Baca SelengkapnyaPenerimaan pajak sejak Januari-Agustus 2024 telah mencapai Rp1.196,54 triliun atau 60,16 persen dari target APBN.
Baca SelengkapnyaPenerimaan berasal dari pajak penghasilan (PPh) non migas sebesar Rp83,69 triliun atau 7,87 persen dari target.
Baca SelengkapnyaPT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero)/PT PII mencatatkan kinerja positifnya sepanjang tahun 2023.
Baca SelengkapnyaSampai saat ini, PTPP mengerjakan 30 Proyek Strategis Nasional (PSN) dengan 10 di antaranya telah diselesaikan.
Baca SelengkapnyaRealisasi PNBP yang dikelola Kementerian Kominfo cenderung meningkat dalam Tahun Anggaran 2021–2024.
Baca SelengkapnyaBerbagai kemudahan tersebut juga semakin memperkuat stimulus yang sebelumnya diberikan pemerintah seperti Down Payment nol persen.
Baca SelengkapnyaRosan menyebut, investasi hingga Juni 2024 mencapai Rp5.931 triliun dan di akhir 2024 berpotensi mencapai Rp6.360 triliun.
Baca SelengkapnyaIndustri pembiayaan diprediksi akan terus meningkat tahun ini.
Baca Selengkapnya