Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

PPKM Darurat Dinilai Belum Efektif Tekan Laju Penyebaran Virus

PPKM Darurat Dinilai Belum Efektif Tekan Laju Penyebaran Virus Covid-19. ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - LaporCovid-19 menilai penerapan PPKM darurat belum terlalu efektif dalam menekan laju penyebaran virus dan menurunkan kasus positif. Relawan LaporCovid-19 Yemiko Happy mengatakan, penilaian tersebut didasarkan pada analisa LaporCovid-19 terhadap laporan masyarakat soal pelanggaran PPKM yang berjumlah rata-rata 30 laporan per hari.

"Banyaknya pelanggaran PPKM menunjukkan bahwa PPKM tidak terlalu efektif," ujar Yemiko dalam konferensi pers virtual, Kamis (22/7).

Dari laporan yang diterima LaporCovid-19, pelanggaran PPKM darurat terbanyak terjadi di sektor perkantoran dan pusat bisnis, yaitu 31 persen, disusul dengan tempat publik seperti lapangan atau pinggir jalan raya sebesar 21 persen dan individu atau kelompok yang positif Covid-19 tapi tidak melakukan isolasi mandiri, sebesar 13 persen.

Orang lain juga bertanya?

"Lalu peribadahan 10 persen, karena kemarin ada hari raya Idul Adha karena ibadah di tempat. Dan masih ada juga pendidikan yang membuka layanan tatap muka (10 persen), kemudian hajatan (8 persen) dan tempat makan (7 persen)," jelas Yemiko.

Lanjut Yemiko, keluhan masyarakat terbanyak masih mengenai pencarian rumah sakit atau tempat isolasi (40 keluhan), pelayanan puskesmas (26 keluhan) hingga konsultasi online (25 keluhan). "Keluhan terhadap pemerintah juga banyak, seperti ketua RT dan RW tidak tanggap terhadap masyarakat yang isoman," katanya.

Tak hanya itu, masyarakat juga masih memiliki stigma terhadap Covid-19 yang paling besar dihadapi perempuan (59 persen). Stigma tersebut paling banyak berupa anggapan bahwa pengidap Covid-19 membawa aib sehingga harus dikucilkan.

"Lalu permasalahan bansos, ini paling banyak masalah terkait penyaluran (33 persen), penyaluran tidak tepat, tidak terdata ini masih ada. Ada yang bahkan belum menerima sama sekali dari awal pandemi," katanya.

Reporter: Athika Rahma

Sumber: Liputan6.com

(mdk/azz)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Masyarakat Parepare Puas dengan Kinerja Polisi
Masyarakat Parepare Puas dengan Kinerja Polisi

Survei ini dilakukan sejak 20 Desember 2023 hingga 5 Januari 2024 dengan melibatkan 2.000 responden di Kota Parepare.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 di Indonesia Kembali Meningkat
Kasus Covid-19 di Indonesia Kembali Meningkat

mengonfirmasi tren kasus mingguan Covid-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Sebut Tingkat Fatalitas Pneumonia Misterius Rendah
Kemenkes Sebut Tingkat Fatalitas Pneumonia Misterius Rendah

Kemenkes menerbitkan Surat Edaran tentang Kewaspadaan Terhadap Kejadian Mycoplasma Pneumonia di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Polisi Terima 322 Laporan Pelanggaran Pidana Pemilu 2024, Turun Drastis dari 2019
Polisi Terima 322 Laporan Pelanggaran Pidana Pemilu 2024, Turun Drastis dari 2019

Sebanyak 65 kasus di antaranya tengah ditangani kepolisian.

Baca Selengkapnya
Langkah Bappenas di Tengah Polemik Nyamuk Wolbachia
Langkah Bappenas di Tengah Polemik Nyamuk Wolbachia

Bappenas akan turut andil untuk menengahi kebijakan Kemenkes dan keresahan masyarakat.

Baca Selengkapnya
DPR Desak Pemerintah Segera Tangani Kasus ISPA Akibat Polusi Udara
DPR Desak Pemerintah Segera Tangani Kasus ISPA Akibat Polusi Udara

Kasus ISPA di Jabodetabek meningkat drastis gara-gara polusi.

Baca Selengkapnya
Bawaslu Rekomendasikan 180 Pemilihan Suara Ulang di Pilkada, 26 Tak Ditindaklanjuti KPU
Bawaslu Rekomendasikan 180 Pemilihan Suara Ulang di Pilkada, 26 Tak Ditindaklanjuti KPU

Penolakan menggelar 26 PSU itu setelah KPU mengkaji rekomendasi Bawaslu.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Tak Sarankan Penyemprotan Air untuk Mengurangi Polusi Udara
Kemenkes Tak Sarankan Penyemprotan Air untuk Mengurangi Polusi Udara

Penyiraman air untuk mengurangi polusi dinilai tidak efektif jika areanya besar.

Baca Selengkapnya
Data KPU DKI Angka Partisipasi Pilkada 2024 60 Persen, Golputnya Berapa?
Data KPU DKI Angka Partisipasi Pilkada 2024 60 Persen, Golputnya Berapa?

Hasil monitoring KPUD DKI Jakarta menunjukkan warga yang memilih calon gubernur dan calon wakil gubernur hanya 50 persen.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 di Jakarta Naik Jelang Nataru, Dinkes: Masih Aman & Sangat Terkendali
Kasus Covid-19 di Jakarta Naik Jelang Nataru, Dinkes: Masih Aman & Sangat Terkendali

Sejak 27 November sampai 3 Desember kenaikan sebanyak 30 persen.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster

Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.

Baca Selengkapnya
5 Fakta Probolinggo Darurat Demam Berdarah, Kasus Capai 993 Sebanyak 12 Orang Meninggal
5 Fakta Probolinggo Darurat Demam Berdarah, Kasus Capai 993 Sebanyak 12 Orang Meninggal

Kasus demam berdarah di Probolinggo merupakan yang tertinggi di Jawa Timur.

Baca Selengkapnya