PPKM Level 3 di Akhir Tahun Dinilai Tak Berdampak Signifikan ke Pengusaha Ritel
Merdeka.com - Pemerintah menetapkan penerapan PPKM Level 3 untuk seluruh Indonesia selama masa libur Natal dan Tahun Baru 2022. Kebijakan ini dinilai tak berdampak signifikan ke pengusaha ritel.
Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia bidang Ketenagakerjaan Adi Mahfudz Wuhadji menilai, bisnis ritel pada akhir tahun 2021 diprediksi akan meningkat meski secara terbatas. Peningkatan paling besar terjadi diprediksi pada sektor-sektor penunjang seperti alat rumah tangga hingga makanan dan minuman.
"Saya kira meski berdampak pun tidak akan terlalu signifikan ya, asalkan pembatasan yang nanti dilakukan pemerintah juga tak mengganggu pergerakan ekonomi pada saat akhir tahun dan awal tahun," kata Adi kepada Liputan6.com, Senin (22/11).
-
Apa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi RI di kuartal II-2023? “Bila dibandingkan dengan triwulan II-2022 atau secara year on year tumbuh sebesar 5,17 persen,“ kata Deputi Bidang Neraca dan Analis Statistik BPS Moh Edy Mahmud saat Konferensi Pers di Jakarta, Senin.
-
Apa target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan Pemerintah menyepakati target sasaran pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 mendatang berada pada rentang 5,3 persen sampai 5,6 persen.
-
Kenapa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023 lebih tinggi? “Pertumbuhan ekonomi kita secara kuartal (q-to-q) lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang ini sejalan dengan pola yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya, yaitu pertumbuhan triwulan II selalu lebih tinggi dibandingkan di triwulan I,“ terang Edy.
-
Kapan PMI Manufaktur Indonesia berada di level tertinggi? Data Purchasing Manager's Index (PMI) Manufaktur Indonesia yang dirilis oleh S&P Global untuk bulan Maret 2024 menunjukkan bahwa PMI Manufaktur Indonesia berada di level 54,2.
-
Apa dampak dari kebijakan Kemendag di Pasar Tanah Abang? Kebijakan Kementerian Perdagangan memberi dampak signifikan bagi para pedagang fisik seperti di Tanah Abang ini. 'Selain laris, yang berbelanja sudah mulai ramai. Pembeli memang belum pulih seperti dulu, tetapi wajah penjual sudah mulai tersenyum. Kalau ditanya apakah sudah ada yang belanja, sebagian besar bilang sudah,'
Menurutnya, langkah pemerintah yang membatasi mobilitas ini sebagai upaya yang tepat. Sebab, jika tak dibatasi, mobilitas masyarakat akan kian marak. Dia menilai kebijakan ini telah lebih lengkap dibahas oleh pemerintah sehingga sudah tepat dipandang dari berbagai sektor.
"Kalau tak ada kepedulian dan warning dari pemerintah saat ini tentu masyarakat bisa saja nanti saat Nataru kan biasanya akan lengah dengan hingar bingar dengan begitu penting adanya pembatasan mobilitas," jelas dia.
Direktur Center of Economic and Law Studies, Bhima Yudhistira menaksir sektor ritel akan mengalami pertumbuhan terbatas di akhir tahun ini. Hal ini sebagai dampak pelonggaran aktivitas yang dilakukan oleh pemerintah sejak Oktober 2021.
"Proyeksi penjualan ritel pada akhir tahun (Nov-Desember) diperkirakan mengalami kenaikan yang sangat terbatas. Setelah dilakukan pelonggaran PPKM pada Oktober 2021, masyarakat kembali lakukan pembelian barang di luar rumah," jelasnya.
Dia mengacu pada peningkatan mobilitas sebesar 5 persen diatas baseline menurut data Googl Mobility. Sementara pada data penjualan eceran di Oktober yang dirilis Bank Indonesia memperkirakan ada kenaikan 5,2 persen year-on-year yang konsisten dengan tren kenaikan mobilitas.
"Komponen yang paling cepat merespon pulihnya mobilitas adalah Suku Cadang Kendaraan bermotor, makanan minuman dan rokok, plus perlengkapan rumah tangga," ujarnya.
Kendati begitu, beberapa jenis ritel lainnya diprediksi mengalami pertumbuhan yang tak merata. Misalnya, usaha ritel yang ada di pusat perbelanjaan yang masih belum terdorong oleh tingkat kunjungan ke mal pasca pelonggaran kegiatan.
"Tetapi beberapa mal hanya terlihat ramai di awal bulan dan weekend. Itu pun tidak semua pengunjung melakukan pembelian, sebagian hanya cuci mata atau window shopping. Jadi tren penjualan ritel di mal masih belum pickup," kata dia.
Reporter: Arief Rahman H.
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pertumbuhan retail di Indonesia hanya tumbuh sebesar 3,2 persen hingga kuartal II-2023 (year on year).
Baca SelengkapnyaSelama masa pandemi pada 2020-2021 merupakan masa-masa sulit bagi industri minuman di dalam negeri.
Baca SelengkapnyaData Bank Indonesia mencatat, indeks penjualan riil atau IPR pada Februari 2024 tercatat 214,1.
Baca SelengkapnyaSecara bulanan, penjualan eceran diperkirakan meningkat 1,6 persen (mtm), setelah pada bulan sebelumnya mengalami kontraksi 7,2 persen (mtm).
Baca SelengkapnyaASRIM mencatat, tingkat penjualan secara umum mengalami pertumbuhan sebesar 3,1 persen dari 2022 hingga 2023 secara year on year.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani menjelaskan konsumsi rumah tangga tetap menjadi pendorong utama.
Baca SelengkapnyaPemerintah akan mendengarkan berbagai masukan yang ada dari para pengusaha saat kenaikan tarif mulai diterapkan.
Baca SelengkapnyaPerforma ritel grade B dan C yang umumnya merupakan ritel strata, juga terlihat makin melemah dampak perluasan ruang belanja online.
Baca SelengkapnyaDirektur Bisnis Mikro BRI Supari mengungkapkan pertumbuhan bisnis UMKM ini didorong oleh sejumlah faktor.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi kuartal II-2024 diramal tumbuh 5,11 persen.
Baca SelengkapnyaMenko Airlangga optimis target pertumbuhan ekonomi Indonesia 5,3 persen tahun ini tercapai, meski sejumlah harga komoditas unggulan terus mengalami penurunan.
Baca SelengkapnyaGula merupakan bahan baku utama bagi industri minuman Indonesia. Sehingga, dengan naiknya harga gula dunia membuat pelaku usaha terbebani.
Baca Selengkapnya