Premium tak lagi disubsidi, Pertamina segera upgrade kilang
Merdeka.com - Pemerintah memutuskan tidak lagi memberi subsidi terhadap bahan bakar minyak (BBM) subsidi jenis Premium. Kebijakan tersebut diambil lantaran harga minyak dunia yang mengalami tren penurunan. Pencabutan subsidi dinilai tidak akan memberatkan masyarakat.
Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto menyambut baik kebijakan pemerintah ini. Dia menilai kebijakan ini akan membuat kinerja keuangan Pertamina semakin membaik. Setidaknya, BUMN migas ini mempunyai peluang untuk memperbaiki kilang.
"Ya ada, kan kita memang harus berkembang. Kita akan melakukan fokus investasi kita di storage, di kilang di upgrade kemudian persiapan untuk mempercepat pengembangan di hulu," ujarnya di Kantor Kemenko, Jakarta, Rabu (31/12).
-
Mengapa Pertamina turunkan harga BBM? 'Harga BBM nonsubsidi setiap bulannya per tanggal 1 mengalami penyesuaian harga pasar, namun dapat kita sampaikan bahwa harga BBM Pertamina paling kompetitif untuk menjaga daya beli masyarakat,' ucap VP Corporate Communication PT Pertamina Fadjar Djoko Santoso.
-
Kenapa Pertamina turunkan harga BBM? Adapun harga BBM non subsidi bersifat fluktuatif, sehingga Pertamina melakukan evaluasi secara berkala mengikuti tren dan mekanisme pasar.
-
Kapan Pertamina turunkan harga BBM? Pada periode 1 November 2023, Pertamina Patra Niaga kembali melakukan penyesuaian turun harga untuk Pertamax Series dan Dex Series.
-
Apa yang Pertamina turunkan harganya? Pertamina Patra Niaga kembali melakukan penyesuaian turun harga untuk Pertamax Series dan Dex Series.
-
Kenapa pemerintah mau kurangi subsidi BBM? 'Jadi yang teman-teman pantas membutuhkan subsidi ini kita tentunya akan jaga. Jadi masyarakat yang ekonominya rentan pasti akan terus berikan, kita tidak mau naikan harganya,' tegasnya di Jakarta, Senin (5/8).'Tapi mungkin ada teman-teman juga yang ke depannya sebenarnya harusnya sudah enggak butuh lagi subsidinya, itu bisa diarahkan untuk tidak menggunakan,' kata Rachmat.
-
Bagaimana Pertamina meningkatkan kualitas BBM? Pertamax Green 92 merupakan bagian dari Program Langit Biru yang dilakukan oleh Pertamina untuk meningkatkan kualitas BBM di Indonesia sesuai dengan standar internasional dan ketentuan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Menurut dia, dengan dicabutnya subsidi premium maka Pertamina akan menjual BBM dengan harga pasar. Untuk wilayah di luar Jawa yang membutuhkan transportasi lebih maka akan dilakukan subsidi silang.
"Itu kebutuhannya kalau kita membawa BBM ke luar Jawa termasuk ke Papua itu kita kan butuh ongkos angkut. Oleh karena itu ongkos angkut sudah include di situ. Jadi oleh karena itu Pertamina memang harus, internal Pertamina harus cross subsidi antara hasil yang di Jawa dan di luar Jawa," jelas dia.
Bahkan dirinya mengaku juga akan menguntungkan di sektor transportasi. "2 persen. Tapi beda beda, ke Kalimantan lain, ke Sumatera lain," ungkapnya.
Belum lagi keuntungan bagi pengusaha SPBU. "Fee kita berikan kepada pengusaha SPBU 17 persen. Kalau yang lama kalau tidak salah Rp 240 per liter. Kita hitung saja tambah 17 persennya. Itu akan kita berikan ke SPBU. Dengan begitu SPBU juga bisa lebih survive," tutup dia.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Keberhasilan Pertamina tak lepas dari hasil produksi lapangan minyak (wilayah kerja/WK) seperti Blok Rokan, Blok Mahakam, dan wilayah kerja lainnya.
Baca SelengkapnyaMelalui dukungan yang semakin kuat dari Pemerintahan Prabowo, akan membuat performa BUMN termasuk Pertamina semakin meningkat.
Baca SelengkapnyaLaba bersih ini merupakan laba dari entitas induk. Jika dilihat secara laba keseluruhan, nilainya mencapai Rp72 triliun.
Baca SelengkapnyaPHE hingga Juni 2023 mencatatkan produksi minyak sebesar 570 ribu barel per hari (MBOPD) dan produksi gas 2757 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD).
Baca SelengkapnyaSinergi yang kuat antar subholding juga mempertegas langkah Pertamina untuk menjalankan komitmen.
Baca SelengkapnyaPertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060
Baca SelengkapnyaBegini strategi Pertamina Hulu Mahakam untuk meningkatkan produksi minyak dan gas.
Baca SelengkapnyaKomisi VI DPR RI memberikan apresiasi atas kinerja positif Pertamina sepanjang 2023.
Baca SelengkapnyaSeiring kenaikan produksi, Wiko menyatakan bahwa PHE telah berkontribusi terhadap penerimaan negara dari pajak senilai USD 3 miliar.
Baca SelengkapnyaPertamina terus berinvestasi dengan melakukan kegiatan pengeboran sumur-sumur baru.
Baca SelengkapnyaHal itu disampaikan oleh Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati saat kunjungan ke proyek RDMP Balikpapan.
Baca SelengkapnyaLonjakan harga minyak dunia diperkirakan bakal semakin berdampak terhadap harga BBM Non Subsidi yang tidak mendapat sokongan anggaran dari APBN.
Baca Selengkapnya