Premium tak naik saat harga minyak dunia tinggi, ini solusi Pertamina
Merdeka.com - Pemerintah telah memutuskan untuk tidak menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Premium dan Solar serta tarif listrik dalam periode 1 Januari 2018 sampai 31 Maret 2018. Ini bertujuan untuk menjaga daya beli masyarakat.
Keputusan ini tentu berpengaruh terhadap pendapatan Pertamina, di mana perseroan harus menekan biaya operasional (operating expenditure/opex) untuk menanggung selisih harga BBM dengan harga minyak dunia yang terus merangkak naik.
Direktur Keuangan Pertamina, Arif Budiman mengatakan, formulasi harga BBM setelah bulan Maret berada di tangan pemerintah. Akan tetapi Pertamina harus melakukan efisiensi salah satunya dengan kembali menekan opex jika harga BBM kembali tak dinaikkan oleh pemerintah.
-
Bagaimana cara Pertamina atur harga BBM? Pihak Pertamina menyatakan bahwa perubahan harga ini penting untuk mengikuti kebijakan pemerintah dan untuk memastikan keberlanjutan pasokan energi.
-
Mengapa Pertamina turunkan harga BBM? 'Harga BBM nonsubsidi setiap bulannya per tanggal 1 mengalami penyesuaian harga pasar, namun dapat kita sampaikan bahwa harga BBM Pertamina paling kompetitif untuk menjaga daya beli masyarakat,' ucap VP Corporate Communication PT Pertamina Fadjar Djoko Santoso.
-
Bagaimana Pertamina menentukan harga BBM? Dia menambahkan komposisi terbesar dalam menentukan harga BBM adalah harga ICP karena merupakan bahan baku. Jadi kalau harga ICP lebih tinggi dibandingkan nilai tukar maka harga ICP yang dominan menentukan harga BBM tersebut. 'Kalau keduanya bergerak naik (nilai tukar dan ICP), maka mempercepat penyesuaian harga BBM,' kata Tauhid.
-
Kenapa Pertamina turunkan harga BBM? Adapun harga BBM non subsidi bersifat fluktuatif, sehingga Pertamina melakukan evaluasi secara berkala mengikuti tren dan mekanisme pasar.
-
Kapan Pertamina turunkan harga BBM? Pada periode 1 November 2023, Pertamina Patra Niaga kembali melakukan penyesuaian turun harga untuk Pertamax Series dan Dex Series.
-
Bagaimana Pertamina jaga harga BBM tetap kompetitif? 'Termasuk kita juga lakukan efisiensi sehingga bisa menghemat biaya produksi, hasilnya BBM Pertamina tetap kompetitif,' tambah Fadjar.
"Kalau pun enggak dinaikin, ya kita tekan lagi di opex, ya kita lihat lagi nanti di mana. Kalau sejauh ini kan pemerintah masih mereview formulasi harga. Tapi kalau pun enggak naik ya kita cari jalannya," ujar Arif di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (29/1).
Adapun karena kenaikan harga minyak mentah Indonesia atau Indonesia Crude Price (ICP) Pertamina telah menekan opex perseroan hingga 26 persen serta laba perseroan turun 23,5 persen dari tahun 2016 yang mencapai USD 3,15 miliar.
Dia menjelaskan penekanan opex untuk mencegah defisit di usaha hilir Pertamina. Arif menyebutkan saat ini produksi minyak Pertamina 343 ribu barel per hari sementara konsumsi setara 1,5 juta hingga 1,6 juta barel per hari.
Sehingga hal tersebut membuat Pertamina mengimpor minyak untuk mencukupi kebutuhan BBM dalam negeri.
"Jadi makanya kan enggak seimbang, kita kan memang banyak di hilir dari pada di hulu. Hampir 4 kalinya secara balance-nya. Jadi kalau misalkan harga naik (minyak dunia), secara keseluruhan, ya pasti over all nya pasti ketekan," ujar dia.
Tapi apabila harga minyak dunia mengalami penurunan maka akan berdampak pada perbaikan pendapatan perseroan.
"Makanya waktu harga rendah itu kan labanya agak naik ya, karena kita memang sebetulnya secara korporasi memang lebih hilir dari pada hulu," tandasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Harga minyak mentah dunia terus menunjukan tren pelemahan hingga USD74,5 per barrel. Meski demikian, penurunan itu tidak diikuti oleh harga BBM Pertamina.
Baca SelengkapnyaPertamina tentu memiliki perhitungan yang cermat, sebab review tiga bulanan harga BBM, memang berdasarkan rata-rata harga tertimbang.
Baca SelengkapnyaPertamina tidak menaikkan harga BBM meski harga minyak dunia merangkak naik dan nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika Serikat melemah.
Baca SelengkapnyaHarga ini berlaku untuk wilayah Jawa dan wilayah dengan besaran pajak bahan bakar kendaraan bermotor (PBBKB) sebesar 5 persen.
Baca SelengkapnyaHarga BBM di SPBU Pertamina tidak mengalami kenaikan per 1 Maret 2024 ini.
Baca SelengkapnyaPertamina ungkap alasan tidak menaikkan harga BBM.
Baca SelengkapnyaJika dalam situasi geopolitik seperti sekarang, Pertamina menaikkan harga BBM misalnya, maka efek spiralnya ke mana-mana.
Baca SelengkapnyaSejak Maret 2024 BBM non-subsidi RON 92 tersebut belum disesuaikan, sementara itu pada awal Agustus lalu SPBU swasta kembali menaikkan harga BBM sejenis.
Baca SelengkapnyaSejak Maret 2024, BUMN tersebut mempertahankan harga, meski minyak dunia saat itu melonjak pesat.
Baca SelengkapnyaMenurut Menteri ESDm, itu wajar dilakukan saat harga minyak dunia turun imbas gencatan senjata Israel dan Hamas.
Baca SelengkapnyaDalam periode ini memungkinkan ada ruang melakukan penurunan harga BBM non-subsidi.
Baca SelengkapnyaUsai Pemilu 2024, Arifin pun mempersilakan penjualan BBM non-subsidi kepada masing-masing badan usaha, mengikuti pergerakan harga minyak dunia.
Baca Selengkapnya