Presiden Jokowi: 141 Juta Penduduk akan Naik Kelas
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, orang kaya di Indonesia akan semakin banyak di tahun 2020. Menurutnya, sebanyak 141 juta penduduk akan naik kelas disebabkan revolusi konsumen, yaitu semakin kayanya kaum middle class dan diikuti konsumsi yang semakin meningkat.
"2020 kita akan mengalami revolusi konsumen di mana 141 juta penduduk middle-nya akan naik kelas dan consumers. Ini bukti ada revolusi konsumen di Indonesia," ujarnya di Jakarta, Senin (16/9).
Dia menjelaskan, dengan kenaikan kelas ini, Indonesia akan menjadi semakin atraktif untuk para investor di mana secara market, pasar Indonesia akan semakin meluas. "Kita akan semakin menarik untuk investasi global, apalagi dengan situasi perekonomian yang melambat seperti ini. Ini jadi magnet konsumen," ujarnya.
-
Mengapa jumlah orang kaya meningkat? Dijelaskan bahwa dunia telah menjadi lebih kaya secara signifikan dalam satu dekade terakhir, baik dari segi per kapita maupun karena meningkatnya jumlah jutawan.
-
Siapa orang terkaya di Indonesia? Adapun Prajogo Pangestu seorang pengusaha yang masuk posisi pertama sebagai orang terkaya di Indonesia dengan kekayaan bersih sekitar 55,6 miliar dollar AS atau sekitar Rp862,8 triliun (dalam kurs Rp 15.519 per USD).
-
Bagaimana Jokowi ingin tingkatkan kesejahteraan rakyat? 'Pak Joko Widodo menetapkan kebijakan akan menghentikan, menjual kekayaan kita dalam bentuk mentah dengan murah ke luar negeri,' ujar Prabowo.
-
Bagaimana orang terkaya di Indonesia mendapat kekayaan? Michael Hartono menduduki posisi teratas dalam daftar orang terkaya di Indonesia menurut Forbes Real Time Billionaires.
Tetapi, tantangannya bagi Indonesia ialah bagaimana memanfaatkan momentum revolusi konsumen ini agar menjadi negara yang memproduksi bukan menjadi bangsa konsumen saja. "Revolusi konsumen jadi model untuk meningkatkan daya saing kita. Namun jangan sampai kita jadi bangsa yang konsumtif harus jadi bangsa produsen," tegasnya.
Meski begitu, dengan pasar yang semakin meluas, Indonesia ditakutkan hanya akan dibanjiri oleh sejumlah komoditas asing ke dalam negeri. Dengan kesempatan yang besar ini, Jokowi menegaskan Pemerintah akan terus berupaya memangkas sekaligus mempermudah proses perizinan investasi.
Dengan demikian, pemerintah bisa meningkatkan daya saing Indonesia di kancah global, mengingat RI masih tertinggal dengan Malaysia dan Korea Selatan dalam hal daya saing dan produktifitas.
"Kita pemerintah akan terus bekerja keras menghilangkan halangan bisnis investasi sehingga kecepatan kita bisa bersaing dengan negara-negara lain," tandasnya.
Reporter: Bawono Yadika
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pengeluaran terbesar kelas menengah umumnya berasal dari sektor makanan, diikuti oleh perumahan, kesehatan, pendidikan, dan hiburan.
Baca SelengkapnyaBurhanuddin menyebutkan, kepuasan terhadap kinerja Presiden mayoritas tercatat di tiap segmen demografi warga dan setiap wilayah.
Baca SelengkapnyaMenurut Cak Imin, ketimpangan itu harus dibenahi. Dia berharap, ketimpangan Tanah Air bisa ditekan.
Baca SelengkapnyaJumlah kelas menengah di Indonesia pada tahun 2023 tercatat 52 juta jiwa atau 18,8 persen dari total penduduk Indonesia.
Baca SelengkapnyaJokowi menuturkan SDM disiapkan untuk memasuki pangsa kerja dengan produktif.
Baca SelengkapnyaTidak ada pusat perbelanjaan di negara manapun semodis di Indonesia. Terutama wilayah DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaSaat ini jumlah kelas menengah masih sebesar 17,13 persen dari total populasi masyarakat.
Baca SelengkapnyaJokowi sebut ekonomi digital di Indonesia akan tumbuh empat kali lipat di tahun 2030.
Baca SelengkapnyaMensos Risma ditanya Komisi VIII DPR cara menangani fenomena masyarakat kelas menengah yang rentan mengalami turun kelas
Baca SelengkapnyaJokowi mengingatkan, bahwa Indonesia memiliki kesempatan emas untuk melompat menjadi negara maju.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data yang dihimpun oleh BPS, jumlah kelas menengah dan menuju kelas menengah mencakup 66,35 persen dari total penduduk Indonesia.
Baca SelengkapnyaSektor ritel di Jakarta kuat lantaran pendapatan per kapitanya sudah melewati jebakan pendapatan kelas menengah atau middle income trap.
Baca Selengkapnya