Presiden Jokowi: Berdayakan Lahan Garam, Petani NTT Bisa Raup Rp15 Juta per Bulan
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyoroti adanya lahan produksi garam yang terbengkalai selama berpuluh-puluh tahun di Nusa Tenggara Timur (NTT). Laporan itu didapatkan Presiden Jokowi pasca berbincang dengan Gubernur NTT, Viktor Laiskodat ketika terakhir kali menyambangi wilayah tersebut.
"Di sini ada hamparan pembuatan garam yang sangat luas sekali. Tapi sudah berpuluh puluh tahun sudah tidak digarap dengan serius," ungkap dia di Bendungan Rotiklot, NTT, Senin (20/5).
Padahal, lanjutnya, kesejahteraan penduduk sekitar akan terdongkrak bila lahan tersebut bisa dimanfaatkan. Bahkan, dia menyebutkan, satu orang petani garam bisa mendapat penghasilan hingga Rp15 juta per bulan.
-
Dimana Presiden Jokowi melihat panen padi? 'Saya melihat panen padi di Kabupaten Sigi,panenya bagus, bisa 6 sampai 6,2 ton per hektar,' ujar Jokowi pada kunjungan tersebut di lahan pertanian Desa Pandere, Kecamatan Gumbasa, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tengah, Rabu (27/3).
-
Kapan Presiden Jokowi mengunjungi panen padi di Sigi? Presiden Jokowi didampingi Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengunjungi panen padi sekaligus gerakan olah tanah dan percepat tanam di hamparan persawahan yang diairi Bendung Daerah Irigasi Gumbasa, Kabupaten Sigi.
-
Apa yang Jokowi ajak untuk ditanggulangi? 'Selain itu kejahatan maritim juga harus kita tanggulangi seperti perompakan, penyelundupan manusia, narkotika, dan juga ilegal unregulated unreported IUU Fishing,'
-
Apa yang dilakukan Jokowi di Sumbar? Jokowi bersama Ibu Negara Iriana terlebih dahulu menyapa anak-anak di tenda pengungsian. Jokowi dan Iriana membagikan makan siang, susu, makanan ringan, hingga buku kepada anak-anak yang ada di posko tersebut.
-
Apa yang Jokowi lakukan di Lampung? Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengunjungi Lampung. Salah satu tujuan kunjungan ini untuk mengecek jalan rusak di wilayah tersebut.
-
Bagaimana Jokowi melihat hasil panen jagung? “Ini adalah jagung yang kita tanam 3 bulan yang lalu, tepatnya 107 hari yang lalu kita ke sini, kita tanam, dan hasilnya ini. Memang ada yang sudah bagus-bagus, gede-gede, tapi juga ada yang masih (kecil) karena terlalu banyak air sehingga tadi dievaluasi dari Pak Mentan, dari Pak Bupati, dari petani memang paritnya harus lebih dikecilkan jaraknya dari 12 (meter) jadi 5 atau 6 meter,“ ujar Jokowi di kawasan food estate, Kamis (6/7).
"Itu satu orang sebulannya bisa dapat Rp15 juta. Kalau benar digarap, akan seberapa banyak orang yang kesejahteraannya naik," ujar Presiden Jokowi.
Menindaki hal tersebut, dia mengaku telah mengajak Menteri ATR/Kepala BPN Sofyan Djalil untuk segera mensertifikasi lahan produksi garam yang terabaikan itu.
"Saya langsung telepon menteri ATR untuk buat sertifikat, serahkan untuk rakyat. Rakyat akan kita bimbing untuk bekerja itu," ucapnya.
"Ini saya perintahkan kepada menteri untuk memberikan hak konsesinya kepada swasta dulu. Kalau swasta tidak kerjain, cabut, berikan pada rakyat," dia menambahkan.
Langkah itu disebutnya harus diinisiasi agar masyarakat NTT bisa meningkatkan kesejahteraan dengan adanya lahan produksi garam yang dikelola oleh penduduk lokal.
"Step by step memang harus kita pikirkan agar kemakmuran bisa kita raih bersama-sama. Nanti Agustus ada panen. Kita panen garam sekaligus kita serahkan sertifikatnya kepada masyarakat biar lahannya produktif," tutur Presiden Jokowi.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu KencanaSumber: Liputan6.com
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
“Saya akan bisikin kepada pemerintahan baru presiden terpilih (Prabowo) agar mimpi besar bisa direalisasikan,” jelas Jokowi
Baca SelengkapnyaMenurut presiden, angka tersebut sangat besar dan harus dimanfaatkan di pemerintahan berikutnya
Baca SelengkapnyaBendungan yang dibangun dengan anggaran Rp2,7 triliun ini dapat mengairi 4.500 hektare sawah masyarakat.
Baca SelengkapnyaMentan dampingi Jokowi tinjau Food Estate Keerom Papua
Baca SelengkapnyaJokowi melihat ada beberapa hal yang bisa dievaluasi agar hasil panennya bisa lebih maksimal, salah satunya tanaman jagung.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Plt Menteri Pertanian (Mentan) Arief Prasetyo Adi, melakukan panen raya padi di Desa Karanglayung.
Baca SelengkapnyaDirencanakan, lahan food estate seluas 45 hektare akan kembali panen pada September 2023.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi meminta kalangan pengusaha membidik potensi dari hilirisasi produk perkebunan dan kelautan.
Baca SelengkapnyaJokowi mendarat di Bandar Udara Komodo, Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, sekira pukul 16.30 WITA.
Baca SelengkapnyaJokowi berjanji akan membisikkan pada Presiden selanjutnya program ini agar dianggarkan secara serius jika memang berhasil dan menyerap tenaga kerja.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) mencatat, dari hilirisasi nikel saja mampu mencapai USD 33,8 miliar atau setara Rp 510 triliun.
Baca SelengkapnyaJokowi menekankan kepada petani setelah mendapatkan BLT Puso untuk segera menanam.
Baca Selengkapnya