Presiden Jokowi Diminta Perhatikan Nasib Nelayan di Tengah Pandemi Covid-19
Merdeka.com - Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (KIARA) mendesak presiden Joko Widodo atau Jokowi tidak hanya memberikan imbauan kepada masyarakat untuk mengonsumsi ikan di tengah ancaman penyebaran virus covid-19. Lebih jauh, Jokowi didesak untuk melakukan aksi nyata menyelamatkan jutaan rumah tangga nelayan di seluruh Tanah Air.
"Dari pada mengimbau masyarakat makan ikan untuk meningkatkan kekebalan tubuh, Jokowi lebih baik mendorong KKP untuk melihat langsung kondisi nelayan di lapangan. Negara harus hadir untuk mereka," kata Sekretaris Jenderal KIARA, Susan Herawati, melalui siaran pers, Jumat (17/4).
Menurut Susan, persoalan lain yang dihadapi oleh keluarga nelayan adalah menurunnya pendapatan serta naiknya sejumlah harga bahan pokok yang menjadi kebutuhan dasar konsumsi harian. Sebab, selama ini keluarga nelayan menempati posisi paling bawah dalam struktur kemiskinan dan ketimpangan nasional sebelum pandemi virus asal kota Wuhan datang.
-
Apa saja kebutuhan pokok yang harganya naik? Memasuki akhir November, harga sejumlah kebutuhan pokok melambung tinggi. Di pasar tradisional Boyolali, harga gula putih dan gula merah naik drastis. Kenaikan harga gula cukup tinggi hingga mencapai Rp4.000 per kilogram.
-
Harga bahan pangan apa yang naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Apa saja yang didorong KKP untuk nelayan dan keluarganya? KKP terus mendorong produktivitas nelayan di Indonesia, termasuk keluarganya. Istri nelayan diajak cermat membaca peluang usaha, di antaranya mengolah ikan menjadi produk turunan yang memiliki nilai jual.
-
Dimana harga bahan pangan naik? Tak hanya beras, harga sejumlah bahan pangan di Jakarta terpantau merangkak naik.
-
Kenapa tangkapan ikan nelayan Pantura menurun? Penurunan tangkapan ikan, tekanan tengkulak, dan penguasaan komoditas untuk kegiatan ekonomi membuat masyarakat nelayan Jawa masa kolonial praktis tidak dapat berkembang menjadi masyarakat yang lebih makmur.
-
Bagaimana nelayan Pantura beradaptasi dengan perubahan? Mereka tetap berlayar di zona-zona tangkap tradisional mereka dan mempertahankan metode penangkapan ikan yang sudah dijalankan sejak dahulu.
Pusat Data dan Informasi KIARA di tahun 2020 mencatat sejumlah dampak buruk yang dialami keluarga nelayan yakni hilangnya kesempatan untuk pergi melaut karena ketiadaan modal sejak pra-produksi. Selanjutnya terjadi penurunan pendapatan karena terputusnya supply chain usaha perikanan, ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar (pangan) akibat semakin naiknya harga kebutuhan bahan pokok.
Selain itu, tingginya angka kriminalitas yang dialami oleh nelayan karena sulitnya kehidupan ekonomi, tingginya angka kekerasan yang dialami oleh perempuan nelayan, hingga absennya pemerintah untuk memberikan perlindungan dan pemberdayaan keluarga nelayan di saat wabah corona masih berlangsung.
"Berbagai dampak buruk yang dialami oleh nelayan di atas, menunjukkan bahwa keluarga nelayan dan pelaku perikanan rakyat lainnya di Indonesia merupakan kelompok masyarakat yang sangat rawan," jelas dia.
Butuh Bantuan
Oleh karenanya, Jokowi diminta berkoordinasi dengan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo untuk memberikan bantuan kepada keluarga nelayan dan masyarakat daerah lainnya yang terdampak wabah corona.
Susan juga menuntut Presiden Jokowi untuk tidak menambah persoalan baru dengan mendorong percepatan pembahasan RUU Omnibus Law Cipta Kerja di tengah wabah corona yang kian meluas. Karena Undang-undang kontroversial ini dianggap bukan prioritas bagi kelangsungan hidup keluarga nelayan disaat kondisi ekonomi sulit.
"Pemerintah wajib mengutamakan keselamatan masyarakat pesisir, bukan mengimbau makan ikan atau mendorong pembahasan RUU Omnibus Law Cipta Kerja," pungkasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ia melihat hingga kini masih banyak nelayan yang miskin bahkan mengalami kemiskinan ekstrem, utamanya di daerah pesisir.
Baca SelengkapnyaJokowi menjelaskan kenaikan harga beras tidak hanya terjadi di Indonesia, namun seluruh dunia.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi, saat memberikan bantuan sosial di Sukoharjo, blak-blakan alasan harga pangan mahal dan pemberian bansos oleh pemerintah.
Baca SelengkapnyaSaat melakukan peninjauan, Jokowi menyebut harga-harga komoditas normal.
Baca SelengkapnyaPara nelayan ramai-ramai menyampaikan keluhan kepada Anies.
Baca SelengkapnyaJokowi pun curhat kerap dimarahi emak-emak di pasar
Baca SelengkapnyaJokowi menekankan pentingnya menjaga keseimbangan harga baik ditingkat petani, pedagang maupun peternak.
Baca SelengkapnyaKita harapkan dengan operasi pasar yang dilakukan Bulog, harga beras bisa turun," kata Jokowi.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan masalah pangan dalam negeri masih terjadi.
Baca SelengkapnyaMenurut Presiden Jokowi, kenaikan harga beras disebabkan dampak perubahan iklim
Baca SelengkapnyaJokowi mengaku sudah memerintahkan Direktur Utama Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk mencari beras dengan harga murah.
Baca SelengkapnyaMenjadi nelayan merupakan sebuah profesi yang memiliki resiko., tidak jarang harus berjumpa dengan badai di tengah laut.
Baca Selengkapnya