Presiden Jokowi: Impor Baja Ditekan akan Hemat Devisa Rp29 Triliun per Tahun
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta PT Krakatau Steel (Persero) Tbk untuk memaksimalkan pabrik Hot Strip Mill 2. Dengan begitu, perseroan akan mampu menekan impor baja sehingga menghemat devisa negara hingga Rp29 triliun per tahun.
Jokowi lantas menyoroti konsumsi baja dalam negeri yang sangat besar. Jokowi tak mau negara terus dimasuki produk-produk dari luar yang terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Sebab menurut Jokowi, konsumsi baja bukan hanya jadi kebutuhan bagi pembangunan infrastruktur, tapi juga pembangunan industri lainnya terutama industri otomotif.
"Dalam 5 tahun terakhir kebutuhan baja kita meningkat hingga 40 persen, tadi sudah disampaikan pak Dirut (Krakatau Steel) karena dipacu pembangunan infrastruktur," ujar Jokowi saat meresmikan pabrik Hot Strip Mill 2 lewat tayangan virtual, Selasa (21/9).
-
Kenapa Presiden Jokowi mengutamakan produk dalam negeri? Menurut Hendi, Presiden Jokowi sudah memberikan arahan agar belanja Kementerian, Lembaga dan Pemda mengutamakan Produk Dalam Negeri yakni sebesar 95 persen. Selain itu belanja Kementerian, Lembaga dan Pemda sebanyak 40 persen wajib untuk mengutamakan UMKK.
-
Kenapa Jokowi prihatin dengan dominasi impor teknologi? Presiden Joko Widodo (Jokowi) menekankan pentingnya transformasi Indonesia dari konsumen menjadi produsen dalam industri teknologi global. Jokowi prihatin atas dominasi impor dalam penggunaan perangkat teknologi di Indonesia, dengan nilai impor yang mencapai lebih dari Rp30 triliun.
-
Kenapa Jokowi ingin hentikan penjualan bahan mentah? 'Karena pak Jokowi mengatakan kepada saya, 'mas Bowo mas Bowo Menhan tidak mungkin Indonesia makmur kalau kita jual bahan-bahan kita murah ke luar negeri,' ujar dia.
-
Apa yang Jokowi ajak untuk ditanggulangi? 'Selain itu kejahatan maritim juga harus kita tanggulangi seperti perompakan, penyelundupan manusia, narkotika, dan juga ilegal unregulated unreported IUU Fishing,'
-
Kenapa Jokowi membangun pabrik minyak makan merah? Untuk itu, Jokowi membangun pabrik minyak makan merah agar dapat memberikan nilai tambah untuk petani dalam negeri.
-
Apa fokus kebijakan pangan Jokowi? Kebijakan pangan dan pertanian pada era Jokowi secara umum sudah relatif bagus. Dari sisi produksi juga sudah dilakukan diversifikasi sumber, termasuk food estate dan pemberdayaan lahan rawa.
Dia pun percaya Krakatau Steel bisa mengemban tugas tersebut, berkat kehadiran pabrik Hot Strip Mill 2 pemroduksi hot rolled coil (HRC) yang menggunakan teknologi modern dan terbaru di industri baja.
"Hanya ada dua di dunia, pertama di Amerika Serikat dan kedua di indonesia yaitu di Krakatau Steel. Saya tadi sudah melihat ke dalam proses produksinya ke dalam dan betul-betul teknologi tinggi," seru Jokowi.
Menurut informasi yang diperolehnya, pabrik ini punya kapasitas produksi HRC sebesar 1,5 juta ton per tahun, dan merupakan pabrik pertama di Indonesia yang mampu menghasilkan HRC kualitas premium.
Produksinya pun diminta Jokowi untuk terus ditingkatkan sampai mencapai 4 juta ton per tahun. Sehingga pengoperasiannya mampu memenuhi kebutuhan baja dalam negeri yang terus meningkat.
"Jadi tidak ada lagi impor-impor yang kita lakukan. Sehingga sekali lagi akan menekan angka impor baja negara kita yang saat ini berada pada peringkat kedua komoditas impor indonesia, sehingga kita harapkan bisa menghemat devisa Rp29 triliun per tahun. Ini angka yang sangat besar sekali," tegasnya.
Impor Baja Meningkat
Impor baja ke Indonesia tercatat melonjak pada Januari-Agustus 2021. Lonjakan impor ini dinilai sebagai tanda jika industri nasional kembali bergeliat di tengah pandemi Covid-19.
Pengamat Kebijakan Publik, Fernando Emas mengatakan, baja merupakan bahan baku berbagai produk konsumsi, baik yang berada dalam lingkup produk turunan baja itu sendiri, maupun produk-produk lain yang lebih kompleks seperti otomotif, elektronika, hingga kemasan makanan.
"Jangan dilihat impornya saja, mari kita lihat juga bahwa ekspor produk baja meningkat tajam dibanding periode tersebut, mencapai lebih dari 1.500 persen. Angka itu belum memperhitungkan nilai tambah yang diperoleh sektor industri penggunanya, juga substitusi impor pada produk turunannya. Ini yang seharusnya dianalisis," ujar Fernando dikutip Selasa (21/9).
Fernando menerangkan di tengah masa pandemi covid-19, ketika perekonomian nasional masih berangsur pulih, sektor industri logam justru mengalami pertumbuhan yang signifikan.
Pada semester I-2021 sektor industri logam ini berhasil mencatatkan pertumbuhan sebesar 18,3 persen, jauh di atas pertumbuhan ekonomi nasional yang hanya tercatat sebesar 7,01 persen.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kejadian serupa juga terjadi pada tahun 1970 dan 1980, saat komoditas yang dimiliki banyak oleh Indonesia tidak memberikan nilai tambah bagi penerimaan negara.
Baca SelengkapnyaPemerintah tengah bersiap menghentikan ekspor bahan mentah tembaga dan timah. Ekspor baru dilakukan setelah dilakukan hilirisasi.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi blak-blakan alasan buka keran impor besar-besaran.
Baca SelengkapnyaMenurutnya, industri baja berperan vital dalam menyokong pertumbuhan sebuah negara.
Baca SelengkapnyaNeraca perdagangan besi baja sempat dikeluhkan, karena nilai impor komoditas itu lebih dominan dibandingkan dengan ekspor.
Baca SelengkapnyaJokowi tetap mewanti-wanti keamanan stok beras dalam negeri, meski inflasi masih cenderung terjaga.
Baca SelengkapnyaJokowi ingin RI tak mau kalah dan harus memperluas pasar produk lokalnya.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menyinggung belanja dalam negeri yang dilakukan pemerintah daerah.
Baca SelengkapnyaPadahal, pemerintah pusat sangat sulit mengumpulkan uang dari pajak, royalti, hingga dividen untuk ditransfer ke daerah.
Baca SelengkapnyaPMI Manufaktur Indonesia pada Juli 2024 terkontraksi atau berada di zona negatif.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) langsung memberikan arahan kepada Menteri Investasi/Kepala BKPM, Rosan Roeslani setelah dilantik pada hari Senin (19/8) kemarin.
Baca SelengkapnyaJokowi beberkan kesuksesan kebijakannya di bidang energi seperti ambil alih Freepot hingga bangun smelter di Tanah Air.
Baca Selengkapnya