Presiden Jokowi: Indonesia adalah penghasil sawit terbesar di dunia
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo mengungkapkan Indonesia saat ini ialah penghasil kelapa sawit terbesar di dunia. Sawit juga menjadi penyumbang devisa terbesar.
"Kelapa sawit disebut sebagai emas hijau sebab Indonesia sebagai produsen terbesar kelapa sawit terbesar di dunia," ujarnya saat acara 'Program Peremajaan Sawit Rakyat' di Serdang Bedagai, Sumatera Utara, Senin (27/11).
Sawit, lanjutnya, berperan signifikan pada bahan baku sejumlah industri. Mulai dari kosmetik sampai farmasi menggunakan hasil sawit. "Artinya Indonesia memproduksi bahan baku sabun, margarin, farmasi yang semua berasal dari kelapa sawit. Sawit juga dimulai untuk biodiesel," tuturnya.
-
Kenapa kelapa sawit penting untuk perekonomian Indonesia? Kelapa sawit adalah salah satu komoditas yang penting untuk perekonomian Indonesia dan juga memiliki banyak kegunaan praktis dan kesehatan.
-
Bagaimana kelapa sawit menjadi komoditas ekspor? Pada 1919, komoditas kelapa sawit telah diekspor melalui perkebunan yang berada di pesisir Timur Sumatra.
-
Dimana kelapa sawit pertama kali ditanam di Indonesia? Kelapa sawit pertama kali ditanam di Kebun Raya Bogor, pada tahun 1848 oleh orang Belanda yang datang ke Indonesia.
-
Siapa yang membawa kelapa sawit ke Indonesia? Tanaman ini dibawa oleh orang-orang Belanda ke Nusantara.
-
Apa itu Minyak Inti Sawit? Minyak inti sawit atau yang juga dikenal dengan sebutan palm kernel oil adalah minyak nabati yang diekstraksi dari biji (inti) buah kelapa sawit (Elaeis guineensis).
-
Hasil pertanian apa yang menjadikan Jatim sebagai produsen terbesar? Kerja keras petani mengantar Jatim menjadi produsen padi dan beras terbesar se-Indonesia selama tiga tahun berturut turut yakni tahun 2020, 2021 dan 2022.
Presiden Jokowi menambahkan kelemahan perkebunan sawit rakyat ialah terkait pengelolaan. "Banyak sawit kita tua renta bahkan sebagian pikun sehingga produktifitas turun. Sehingga harus diremajakan yang milik rakyat," tuturnya.
Presiden menyadari program peremajaan pemerintah membutuhkan dana tidak sedikit. Hal ini agar Indonesia tidak kembali disalip oleh negara dunia. "Nanti tahu-tahu kita disalip Malaysia dan negara Afrika. Banyak kita dulu kita jago tapi disalip karena tidak diremajakan." (mdk/did)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Jokowi meminta kalangan pengusaha membidik potensi dari hilirisasi produk perkebunan dan kelautan.
Baca SelengkapnyaJokowi menilai, konferensi kelapa ini sangat penting bagi Indonesia selaku produsen kelapa terbesar kedua di dunia.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan, Indonesia merupakan produsen kelapa, kedua terbesar di dunia.
Baca SelengkapnyaSalah satu tugas BPDPKS yaitu menghimpun dan mengembangkan dana perkebunan kelapa sawit berkelanjutan dari pelaku usaha.
Baca SelengkapnyaIndonesia sudah lama dikenal sebagai salah satu negara pengekspor terbesar kelapa sawit dan turunannya.
Baca SelengkapnyaPemerintah tengah bersiap menghentikan ekspor bahan mentah tembaga dan timah. Ekspor baru dilakukan setelah dilakukan hilirisasi.
Baca SelengkapnyaPrabowo menegaskan saat ini ketahanan energi nasional bersifat mendesak.
Baca SelengkapnyaDalam perdagangan minyak nabati, tidak semua exportir merupakan produsen minyak nabati.
Baca SelengkapnyaBPS melaporkan ekspor pertanian pada Agustus 2023 meningkat dibandingkan bulan sebelumnya.
Baca SelengkapnyaPrabowo mengklaim rencana itu dapat terealisasi dengan memanfaatkan hasil produksi kelapa sawit yang jadi salah satu andalan Indonesia.
Baca Selengkapnya"Pertama harga minyak makan merah ini lebih murah dari minyak goreng di pasaran," kata Jokowi
Baca SelengkapnyaPresiden memohon kepada Norwegia untuk memberi pemahaman dan persepsi yang tepat agar tidak terjadi diskriminasi terkait dengan sawit.
Baca Selengkapnya