Presiden Jokowi menyerah, siap impor beras dari Vietnam akhir 2015
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo membenarkan adanya rencana impor beras dari Vietnam pada akhir 2015. Pembelian ini dilakukan sebagai langkah pemerintah untuk menjaga kestabilan cadangan beras nasional.
"Ini impor itu kita lakukan untuk memperkuat cadangan beras nasional, tetapi bisa ditaruh di Vietnam atau Thailand, bisa ditaruh di sini," ujarnya usai membuka Trade Expo Indonesia ke-30 di JIEXPO Kemayoran, Jakarta, Rabu (21/10).
Pemerintah masih menunggu perkembangan hingga akhir tahun sembari melihat kondisi cuaca di Indonesia. Jika kemarau masih melanda hingga akhir Oktober 2015, tidak menutup kemungkinan beras-beras tersebut akan dibawa ke Indonesia.
-
Apa yang dibahas Jokowi dengan Presiden Marcos? 'Ya salah satunya (membahas Laut China Selatan),' jelas Jokowi sebelum bertolak ke Filipina melalui Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma Jakarta, Selasa (9/1/2024).
-
Siapa yang bertemu dengan Presiden Jokowi? Dalam lawatannya ke Jakarta, Paus Fransiskus bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka, Jakarta.
-
Kenapa Jokowi prihatin dengan dominasi impor teknologi? Presiden Joko Widodo (Jokowi) menekankan pentingnya transformasi Indonesia dari konsumen menjadi produsen dalam industri teknologi global. Jokowi prihatin atas dominasi impor dalam penggunaan perangkat teknologi di Indonesia, dengan nilai impor yang mencapai lebih dari Rp30 triliun.
-
Siapa yang menemui Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Siapa yang Jokowi temui? Jokowi bersama Ibu Negara Iriana terlebih dahulu menyapa anak-anak di tenda pengungsian. Jokowi dan Iriana membagikan makan siang, susu, makanan ringan, hingga buku kepada anak-anak yang ada di posko tersebut.
-
Kapan Prabowo dan Jokowi berbincang? Momen pembicaraan itu diceritakan kembali oleh Prabowo Subianto saat hadir di acara bertajuk Prabowo menyapa kampung halaman di Lapangan Schwarz Langowan, Minahasa Sulawesi Utara, pada Senin (5/2/2024).
"Nah diputuskan kalau sudah kelihatan, kalau minggu ketiga minggu keempat Oktober hujannya masih ragu-ragu, ya memang kalau perlu ditarik ke Indonesia," katanya.
Namun, Jokowi belum dapat memastikan berapa banyak beras yang akan dibeli Indonesia dari Vietnam. "Jadi belum diputuskan (berapa banyak), tapi beras sudah ada, iya (impor)," tutupnya.
Seperti diketahui, Wakil Presiden Jusuf Kalla merencanakan mengimpor beras 1,5 juta ton dari Thailand untuk kebutuhan beras miskin (Raskin) hingga akhir 2015. Namun, Perum Badan Pusat Logistik (Bulog) menepis adanya ketidakcukupan stok beras tersebut.
Direktur Utama Bulog Djarot Kusumayakti meyakini persediaan beras raskin, atau kini menjadi beras masyarakat sejahtera (Rastra) masih mencukupi. Bahkan masih ada 1,7 juta ton beras hingga akhir 2015.
"Sampai kemarin 1,7 juta ton. 600.000 ton bentuk komersil dan 1,1 juta ton medium. Beras medium itu untuk melaksanakan tugas untuk mengisi sesuai kewajiban rastra," tegasnya di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta.
Perhitungan yang dilakukan Bulog ini sudah termasuk rencana penambahan pemberian Raskin bulan ke 13 dan 14. Sehingga, dia menilai, rencana Jusuf Kalla untuk impor beras tidak perlu dilakukan.
"Kami bisa mencukupi kewajiban kepada Rastra sampai dengan Desember termasuk dua bulan tambahan. InsyaAllah sampai Desember bisa kami selesaikan semua," tuturnya.
Pelaksana Tugas Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Karianto Suprih mengaku belum mendapatkan perintah untuk menerbitkan izin impor beras. Sementara, dia baru mengetahui rencana impor tersebut dari media.
"Kalau Wapres sudah bicara pasti ada respon di bawah. Tapi di level saya, saya belum dengar. Kalau Wapres tidak nyampe lah ke saya," ujarnya di kantornya, Jakarta.
Kementerian Pertanian Amran Sulaiman mengaku siap melaksanakan impor jika memang diperintahkan Presiden Joko Widodo. "Jadi persoalan impor tidak impor lihat keadaan nanti, kalau sudah ada perintah nanti baru. Kami kan pembantu presiden, siap melaksanakan kapan saja," ujarnya di Kelapa Gading, Jakarta.
Namun, pemerintah sebenarnya telah melakukan antisipasi perubahan cuaca ekstrim ini dengan meningkatkan produksi dan mengelimir dampak kekeringan.
"Kami sudah lakukan upaya keras. Toh, kami lihat El Nino karena semakin meningkat, kenapa selama ini kami sudah perhatikan petani luar biasa. Yang jelas kami (bantu) petani jaga produktifitasnya," tegasnya.
Menteri Amran mengungkapkan, dampak El Nino tahun ini tidak akan separah 1998. Sebab, pemerintah telah memberikan bantuan dalam bentuk insentif dan pembangunan infrastruktur.
"Kami bisa jamin dampaknya tidak terjadi di 1998. Perlu diketahui bukan saja impor beras no, impor jagung juga penurunan, kedelai impor kurang, daging sama. Kami syukuri beberapa komoditas sudah turun," tutupnya.
Padahal, sebelumnya, Pemerintahan Jokowi- JK berulang kali menyampaikan ambisinya mewujudkan swasembada pangan dalam waktu 4 tahun. Beberapa kali Presiden Joko Widodo menyinggung soal desakan membuka keran impor beras. Namun dia berkukuh takkan melakukan itu.
Akhir Januari 2015, Presiden Jokowi mengaku malu setiap kali bertemu Presiden Vietnam, selalu ditanya soal rencana impor beras. Saat di Aceh, Jokowi mengakui kerap mendapat desakan impor beras untuk mengatasi persoalan kenaikan harga beras.
Lagi-lagi Jokowi ngotot tidak akan menerapkan itu karena yakin Indonesia bisa mencapai swasembada beras. Bahkan, presiden menegaskan bahwa impor beras merupakan sesuatu yang tidak dibutuhkan.
Itu cerita beberapa bulan lalu, kondisinya justru berbanding terbalik saat ini. Presiden Jokowi akhirnya 'menyerah' pada desakan impor. (mdk/bim)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indonesia berencana impor beras dari Kamboja sebanyak 250 ribu ton.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menjelaskan penyebab sulitnya pupuk di depan para petani, di Banyumas, Jawa Tengah
Baca SelengkapnyaJokowi pun curhat kerap dimarahi emak-emak di pasar
Baca SelengkapnyaJokowi tetap mewanti-wanti keamanan stok beras dalam negeri, meski inflasi masih cenderung terjaga.
Baca SelengkapnyaJokowi ingin memastikan kelancaran distribusi bantuan pangan serta mengecek ketersediaan stok beras nasional yang dikelola oleh Bulog.
Baca SelengkapnyaJokowi mengapresiasi kemitraan strategis kedua negara yang menghasilkan kerja sama konkret.
Baca SelengkapnyaMahfud Md bertanya kepad Gibran Rakabuming Raka mengenai masalah impor Presiden Joko Widodo
Baca SelengkapnyaJokowi bersyukur karena Indonesia mengkonsumsi nasi dari beras, bukam gandum.
Baca SelengkapnyaJokowi meminta maaf kepada masyarakat apabila selama 10 tahun menjabat sebagai presiden ada kesalahan dan kebijakan yang kurang berkenan.
Baca SelengkapnyaJokowi nampak ditemani oleh Sri Sultan Hamengkubuwono X dalam acara penyerahan.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan kondisi ini disebabkan ketidakpastiaan ekonomo dan konflik geopolitik yang tak kunjung usai.
Baca SelengkapnyaSalah satunya harga telur yang menurut Presiden Jokowi, sangat murah. Harga telur yang dimaksud yaitu Rp24.000
Baca Selengkapnya