Presiden Jokowi: Rantai birokrasi panjang itu buang waktu, harus ditinggalkan
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo secara resmi membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Senin (30/4). Dalam acara ini, Jokowi bercerita mengenai pentingnya menghargai waktu.
Jokowi menyebut, hal yang paling mahal di dunia saat ini adalah waktu. Oleh sebab itu, Jokowi meminta agar seluruh birokrasi yang memakan banyak waktu segara dihilangkan. Dari sisi komoditas, benda paling mahal di dunia saat ini menurut Jokowi juga bukanlah emas tapi racun kalajengking. Namun, ini semua tak ada artinya dibanding waktu.
"Sekarang saya mau bertanya, apa komoditas yang paling mahal di dunia? Pasti banyak yang menjawab emas. Bukan emas. Ada fakta yang menarik yang saya dapat dari informasi bahwa yang paling mahal itu racun kalajengking Rp 145 miliar per liter. Ada lagi yang super mahal yaitu kaliifornium 252, harganya USD 27 juta per gram. Itu kurang leebih Rp 375 miliar per gram. Saya juga nggak ngerti barangnya. Ini paling mahal," ujar dia dalam Musrembangnas 2018 di Jakarta, Senin (30/4).
-
Apa yang Jokowi ajak untuk ditanggulangi? 'Selain itu kejahatan maritim juga harus kita tanggulangi seperti perompakan, penyelundupan manusia, narkotika, dan juga ilegal unregulated unreported IUU Fishing,'
-
Siapa yang Jokowi minta untuk segera selesaikan RUU Perampasan Aset? Jokowi menyebut, pemerintah telah mengajukan RUU perampasan aset kepada DPR. Kini tinggal DPR untuk menindaklanjuti RUU tersebut.
-
Siapa yang dipanggil Jokowi? Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil dua menteri Partai Kebangkitan Bangsa, yaitu Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Indonesia (Mendes-PDTT) Abdul Halim Iskandar dan Menaker Ida Fauziyah.
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
-
Siapa yang membuat Presiden Jokowi gemas? Akhirnya, pertunjukan lucu Ameena sukses membuat semua orang terkesan, termasuk Presiden Jokowi yang menyaksikannya dari kursi utama.
-
Kapan Jokowi berjanji untuk mengurangi utang? Menariknya, netizen di media sosial mencari jejak digital Presiden Joko Widodo (Jokowi), saat masa kampanye tahun 2014 lalu. Kala itu, Jokowi sempat berjanji untuk mengurangi utang, tapi nyatanya malah sebaliknya.
Namun, lanjut Jokowi, sebenarnya hal yang paling mahal di dunia adalah waktu. Jika dulu, sebelum teknologi berkembang seperti sekarang, waktu terasa berjalan lambat. Tetapi setelah muncul beragam alat hasil dari perkembangan teknologi seperti ponsel, waktu berjalan begitu cepat.
"Tapi yang paling mahal adalah waktu. Kita ingat coba, 30 tahun lalu berarti tahun 1988 waktu itu belum ada yang namanya handphone. Rasanya irama hidup ini pelan sekali dibanding sekarang. Dengan perkembangan teknologi, potensi produktivitas yang bisa mengisi waktu akan semakin tinggi. Karena banyak yang tidak memanfaatkan potensi produktivitas ini dan menggarapnya dengan baik," jelas dia.
Untuk itu, Jokowi mengingatkan agar proses perizinan baik di pusat dan daerah harus bisa berjalan dengan cepat, tidak lagi melalui birokrasi yang panjang dan memakan banyak waktu. Sebab, jika tidak, maka Indonesia akan semakin tertinggal dibandingkan negara lain.
"Apa itu buang-buang waktu? Ya cara kerja kita yang bertele itu buang buang waktu, gaya kita yang jelimet, muter-muter buang-buang waktu. Rantai birokrasi yang panjang itu buang waktu. Rantai perizinan yang muter-muter itu juga harus ditinggalkan. Yang namanya rantai prosedur yang berbelit-belit itu juga waktunya sekarang ini kita tinggalkan," tandas dia.
Reporter: Septian Deny
Sumber: Liputan6.com (mdk/idr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Jokowi meminta agar aplikasi kementerian/lembaga disederhanakan.
Baca SelengkapnyaDi momen tersebut, Presiden Jokowi menyindir sulitnya membuat perizinan acara di Indonesia
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi ingin birokrasi di indenesia cepat dan tak berbelit.
Baca SelengkapnyaJokowi prihatin akan banyaknya aplikasi yang dimiliki oleh Kementerian Lembaga, yang menimbulkan ketidakefisienan.
Baca SelengkapnyaPembuatan ribuan aplikasi instansi pemerintah menelan anggaran hingga Rp6,2 triliun.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan, saat ini korupsi semakin canggih dan kompleks, serta menggunakan teknologi mutakhir.
Baca SelengkapnyaProses investasi di Indonesia terlalu melibatkan banyak pihak dan berbelit-belit.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan, terdapat 27.000 aplikasi berjalan sendiri-sendiri tidak terintegrasi sehingga menyebabkan tumpang-tindih.
Baca SelengkapnyaJokowi keluhkan banyak kota di Indonesia yang mengalami kemacetan
Baca SelengkapnyaJokowi meyakini hal ini dapat memberikan efek jera untuk para koruptor dan mengembalikan kerugian negara.
Baca SelengkapnyaWapres ke-10 dan 12, Jusuf Kalla atau JK memperkirakan, siapa pun yang menggantikan Jokowi akan menghadapi tantangan berat.
Baca Selengkapnya"Ada yang lebih dari 5.000 (aplikasi). Saya enggak nunjuk di kementerian mana. Saking kreatifnya," ujar Jokowi
Baca Selengkapnya