Presiden Jokowi resmikan Bendungan Tanju di NTB
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan selesainya pembangunan Bendungan Tanju di Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB). Bendungan Tanju merupakan satu dari lima bendungan baru yang dibangun Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) di NTB pada rentang waktu 2015-2019.
"Kalau tidak ada air seperti di Kabupaten Dompu ini, yang mau ditanam apa? Di NTB, kita bangun tidak satu tetapi lima bendungan baru. Dengan adanya bendungan ini, komoditas pertanian dapat meningkat. Panen yang semula satu kali bisa menjadi tiga kali," kata Jokowi, Senin (30/7).
Bendungan Tanju sendiri dibangun dengan memiliki kapasitas tampung sebesar 18 juta m3. Daya tampung itu dapat digunakan untuk mengairi irigasi seluas 2.250 hektare (ha) sawah.
-
Apa yang diresmikan oleh Presiden Jokowi di Purworejo? 'Kalau dulu yang namanya terminal bus image-nya itu preman, kini sudah harus hilang karena terminal bus adalah tempat pelayanan yang juga memberi dukungan pada peningkatan ekonomi dengan keterlibatan UMKM di dalamnya,' Selain Terminal Purworejo, tiga terminal lain yang diresmikan adalah Terminal Mendolo di Kabupaten Wonosobo, Terminal Purboyo di Kota Madiun, dan Terminal Patria di Kota Blitar.
-
Kenapa Jokowi resmikan Bendungan Ameroro? Jokowi menyampaikannya, beberapa negara saat ini dilanda krisis Air. Untuk itu, Ia mengimbau agar potensi air di dalam negeri bisa dimanfaatkan melalui beragam infrastruktur, dengan begitu air tidak langsung mengalir ke laut.
-
Apa yang diresmikan Jokowi? Jokowi prihatin atas dominasi impor dalam penggunaan perangkat teknologi di Indonesia, dengan nilai impor yang mencapai lebih dari Rp30 triliun. Hal itu disampaikan Jokowi saat meresmikan Indonesia Digital Test House (IDTH) di Balai Besar Pengujian Perangkat Telekomunikasi (BBPPT), Kota Depok, Jawa Barat Selasa, (7/5).
-
Mengapa Presiden Joko Widodo membangun terowongan? Pembangunan terowongan ini tidak hanya sekedar fasilitas saja, melainkan menjadi ikon keharmonisan antar umat beragama di Indonesia. Lebih dari itu, keberadaan terowongan dapat menjaga serta mempererat tali silaturahmi dan toleransi yang mendukung semangat kebangsaan 'Bhinneka Tunggal Ika'.
-
Kenapa Jokowi meresmikan bangunan di Sulbar? Jokowi menekankan rehabilitasi dan rekonstruksi infrastruktur pasca gempa ini merupakan perintah langsung darinya.'Saya lihat tadi Alhamdulillah (bangunan) sudah selesai. Hanya kurang gedung DPRD dan satu masjid,' kata Jokowi saat peresmian sebagaimana disiarkan di Youtube Sekretariat Presiden, Selasa (23/4).
-
Apa yang diresmikan Jokowi di Sulbar? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan rekonstruksi 147 bangunan yang rusak akibat gempa di Sulawesi Barat (Sulbar) pada 2021 silam.
Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR Hari Suprayogi turut menambahkan, air dari Bendungan Tanju juga dimanfaatkan sebagai air baku bagi warga Kecamatan Manggalewa sebesar 50 liter per detik dan pengendalian banjir selain untuk irigasi.
"Kami perkirakan di Bulan Februari 2019, level air sudah mencapai ketinggian spill out bendungan, sehingga sudah bisa dialirkan mengairi ke sawah petani," dia menjelaskan.
Ditambahkannya, dengan luas genangan 325,2 ha, Bendungan Tanju nantinya bisa dikembangkan wisata air sehingga menjadi destinasi wisata baru di Dompu.
Sementara itu, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyampaikan, ada empat bendungan baru lain yang kini masih dalam tahap konstruksi, salah satunya Bendungan Bintang Bani dan Mila. Sebanyak dua bendungan lainnya akan dimulai pengerjaannya pada akhir 2018, yakni Bendungan Beringin Sila dan Meninting.
"Progres Bendungan Mila sudah 82,3 persen dan ditargetkan rampung Desember 2018," jelas Menteri Basuki. Selain itu, si NTB juga sudah ada 9 bendungan eksisting yakni Bendungan Batujai, Mamak, Pengga, Tiu Kulit, Sumi, Gapit, Batu Bulan, Pelaperado dan Pandan Duri.
Diketahui, Indonesia masih membutuhkan banyak bendungan. Menurutnya, jumlah bendungan di Indonesia sekarang baru 231 buah, jauh lebih kecil jumlahnya dari negara lain seperti Amerika Serikat sebanyak 6.100 unit bendungan, China sebanyak 110 ribu unit, dan Jepang 3 ribu unit.
Kementerian PUPR sendiri saat ini menargetkan pembangunan 65 bendungan yang terdiri 49 bendungan baru dan 16 bendungan lanjutan pada rentang waktu 2015-2019. Dari 65 bendungan, sebanyak 9 bendungan sudah rampung, 34 bendungan dalam tahap pelaksanaan, 14 bendungan akan dimulai tahun ini dan 8 lainnya akan dikerjakan 2019.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Jokowi meresmikan Bendungan Tiu Suntuk yang berada di Kabupaten Sumbawa Barat, NTB.
Baca SelengkapnyaBendungan yang dibangun dengan anggaran Rp2,7 triliun ini dapat mengairi 4.500 hektare sawah masyarakat.
Baca SelengkapnyaJokowi beserta rombongan meresmikan Bendungan Temef, bendungan terbesar di NTT yang menelan anggaran sebesar Rp2,7 triliun.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo mengatakan, air menjadi kunci kemakmuran di NTT. Keberadaan air memiliki manfaat sangat besar bagi petani untuk menanam padi dan jagung.
Baca SelengkapnyaIni merupakan bendungan pertama yang menggunakan teknologi digital In Place Inclinometer.
Baca SelengkapnyaJokowi Resmikan Perbaikan 5 Ruas Jalan Daerah di NTB Senilai Rp211 Miliar
Baca SelengkapnyaJokowi menekankan pentingnya pengelolaan air untuk mendukung kesejahteraan masyarakat dan pertanian.
Baca SelengkapnyaJokowi menuturkan, Bendungan Lolak, memiliki kapasitas 16 juta meter kubik dan dapat mengairi area pertanian seluas 2.200 hektare.
Baca SelengkapnyaDalam sambutannya, Jokowi menyampaikan manfaat multifungsi dari bendungan Leuwikeris
Baca SelengkapnyaCegah Krisis Air, Jokowi Resmikan Bendungan Ameroro dan Penataan KSPN Wakatobi
Baca SelengkapnyaPembangunan bendungan itu menelan menelan biaya Rp836 miliar.
Baca SelengkapnyaJokowi bertolak ke Provinsi Lampung dengan menggunakan pesawat Kepresidenan Indonesia-1 dari Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, sekitar pukul 07.45
Baca Selengkapnya