Presiden Jokowi resmikan megaproyek migas senilai Rp 78,3 triliun
Merdeka.com - Presiden Joko WIdodo meresmikan megaproyek migas yang berada di kilang LNG Donggi Senoro, Sulawesi Tengah. Total investasi dari seluruh mega proyek yang diresmikan mencapai USD 5,8 miliar atau setara dengan Rp 78,3 triliun.
Proyek-proyek yang diresmikan adalah Central Processing Plant yang dikelola oleh Join Operating Body Pertamina Medco Tomori Sulawesi dengan nilai investasi sebesar USD 1,2 miliar. Kemudian, Blok Matindok akan memiliki dua Central Processing Plant, yaitu CPP Donggi dan CPP Matindok dengan kapasitas total 105 MMSCFD dan menyerap investasi sebesar USD 0,8 miliar.
Selain itu, Jokowi juga meresmikan Kilang LNG Donggi Senoro berkapasitas 2,1 million ton per annum (MTPA) dengan investasi senilai USD 2,8 miliar. Investasi kilang tersebut telah menjadi kunci bagi upaya pengembangan dan monetisasi cadangan gas yang 30 tahun belum dikembangkan di Sulawesi Tengah.
-
Apa yang Pertamina lakukan untuk kemandirian energi? Dewan Juri menilai Nicke Widyawati yang merupakan 100 wanita berpengaruh di dunia versi Majalah FORBES dinilai menginspirasi dalam upaya mewujudkan kemandirian nasional, karena telah membawa spirit 'Bring The Barrel Home' atau membawa hasil produksi migas dari luar negeri untuk diolah di kilang Pertamina untuk mewujudkan kedaulatan energi di Indonesia.
-
Kenapa Pertamina penting bagi kemandirian ekonomi? Menurut Nicke, kemandirian ekonomi tidak terlepas dari kemandirian energi, karena energi adalah katalis untuk pertumbuhan ekonomi suatu negara.
-
Bagaimana Pertamina meningkatkan aksesibilitas energi? 'Kami mulai dengan memperkuat bisnis legacy kami dengan memaksimalkan dan juga membangun infrastruktur terintegrasi dari hulu, midstream dan hilir, untuk memperkuat aksesibilitas kami. Dari indeks tersebut, tantangan terbesar di Indonesia adalah aksesibilitas, dan tantangan kedua adalah keterjangkauan. Jadi kita harus mengatasi masalah ini dengan benar dalam perencanaan strategis kita,' ujarnya.
-
Apa yang menjadi pendorong utama Pertamina dalam ekonomi Indonesia? Pendekatan ini akan menjadi terobosan bagi perekonomian Indonesia, dengan membuka peluang industri baru dan menciptakan pasar global untuk produk-produk rendah karbon.
-
Apa fokus Pertamina di bidang energi? Sebagai BUMN Energi nasional, Pertamina fokus menjawab 3 (tiga) isu strategis yakni Energy Security (ketahanan energi), Energy Affordability (keterjangkauan biaya energi), dan Environmental Sustainability (keberlanjutan lingkungan).
-
Siapa pemimpin Pertamina dalam transisi energi? 'Sepanjang tahun 2023, Pertamina melakukan berbagai inovasi bisnis dan meningkatkan produksi migas dalam negeri serta berkiprah ke luar negeri, sebagai upaya kami untuk menambah produksi migas bagi Indonesia, menumbuhkan ekosistem energi transisi serta mengembangkan partnership dengan berbagai mitra bisnis yang kredibel.' 'Hal ini dilakukan untuk memperkuat peran Pertamina di Indonesia dan memperkuat eksposure sebagai perusahaan energi global,' jelas Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati.
Kilang LNG Donggi Senoro yang dikelola oleh PT Donggi Senoro LNG tersebut merupakan kilang LNG yang dibangun dengan model hilir pertama di Indonesia. Proyek ini merupakan proyek kilang LNG pertama di Indonesia yang melibatkan perusahaan-perusahaan Asia, yaitu PT Pertamina (Persero), PT Medco Energi Internasional Tbk, Mitsubishi Corporation, Korea Gas Corporation (KOGAS).
Selanjutnya, sebagai bagian dari upaya pemenuhan kebutuhan domestik, JOB Pertamina Medco Tomori Sulawesi telah berkomitmen menyalurkan gas sebanyak 55 MMSCFD untuk pabrik amoniak berkapasitas 700.000 ton per tahun, yang akan dikelola oleh PT Panca Amara Utama. Pabrik amoniak tersebut memulai groundbreaking dan diperkirakan akan menyerap investasi sebesar USD 800 juta.
Dari proyek-proyek gas tersebut, potensi penerimaan negara selama 13 tahun mendatang diproyeksikan mencapai USD 7,02 miliar. Total gas yang akan tersalurkan kepada konsumen, baik untuk kilang LNG, pabrik amoniak, dan pembangkit listrik sekitar 415 MMSCFD dan membuka lapangan kerja hingga 10.000 tenaga kerja.
Selain proyek-proyek di Sulawesi Tengah tersebut, Presiden juga meresmikan Lapangan GG PHE Offshore North West Java yang terletak di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Lapangan GG telah memiliki fasilitas satu anjungan lepas pantai tanpa awak, pemboran 3 sumur gas, pipa bawah laut sepanjang 35 km, dan onshore processing facility Balongan dengan total investasi sekitar USD 150 juta.
Lapangan GG mulai onstream dengan kapasitas produksi 31 MMSCFD dan 150 barel kondensat per hari. Gas dari lapangan tersebut dipasok untuk Kilang Pertamina Balongan, Kilang LPG Pertamina Mundu, dan PLN Sunyaragi.
Presiden Jokowi mengatakan megaproyek tersebut sejalan komitmen pemerintah untuk memperkuat infrastruktur energi nasional, mengoptimalkan pemanfaatan gas untuk pemenuhan kemandirian energi dan menciptakan nilai tambah di dalam negeri. Dengan total investasi yang mencapai USD 5,8 miliar ini menunjukkan kepercayaan dan minat pelaku usaha yang tinggi untuk berinvestasi di Indonesia, khususnya di sektor energi.
"Percepatan pembangunan infrastruktur energi merupakan kunci utama bagi terciptanya kemandirian energi di masa kini dan yang akan datang. Oleh karena itu, pemerintah sangat mendukung dan memberikan apresiasi yang tinggi kepada Pertamina dan para mitranya yang telah menggagas dan merealisasikan megaproyek ini," ujar Jokowi dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Minggu (2/8).
Sementara itu, Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto mengatakan megaproyek tersebut merupakan komitmen Pertamina dan mitra-mitranya untuk terus berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi Indonesia.
"Tidak sekadar sebagai sumber penerimaan negara, tetapi juga menjadi kunci bagi pertumbuhan ekonomi di wilayah setempat melalui multiplier efek yang ditimbulkan dari proyek-proyek ini," kata Dwi. (mdk/idr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi menyebut, sejak awal pemerintahannya, ia memang berfokus pada pembangunan infrastruktur.
Baca Selengkapnya"Proyek Tangguh Train 3 ini dibangun dengan investasi USD 4,83 miliar atau Rp72,45 triliun," kata Jokowi.
Baca SelengkapnyaJokowi melakukan peletakan batu pertama pengembangan 3 proyek gas lain senilai Rp52,235 triliun di Papua Barat.
Baca SelengkapnyaPresiden mengatakan bahwa Indonesia memiliki potensi besar di sektor energi hijau, yaitu sekitar lebih dari 3.600 gigawatt (GW).
Baca SelengkapnyaDua proyek migas raksasa ini bakal jadi pemasok penting produk gas alam cair ke sektor industri dalam negeri.
Baca SelengkapnyaInfrastruktur menjadi kunci dari penopang aktivitas ekonomi.
Baca SelengkapnyaJokowi menginginkan seluruh potensi energi baru terbarukan di Indonesia bisa dimanfaatkan.
Baca SelengkapnyaJokowi menyinggung alasan pemerintah fokus membangun infrastruktur. Salah satunya Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Baca SelengkapnyaKomitmen ini, lanjut Jokowi, diwujudkan melalui pemanfaatan energi baru dan terbarukan (EBT) yang lebih ramah lingkungan.
Baca SelengkapnyaMenariknya, kisah sukses Jokowi membangun infrastruktur tak hanya terjadi di Pulau Jawa, melainkan juga luar Jawa. Sebut saja proyek Tol Trans Sumatera.
Baca SelengkapnyaJokowi beberkan kesuksesan kebijakannya di bidang energi seperti ambil alih Freepot hingga bangun smelter di Tanah Air.
Baca SelengkapnyaPabrik Bahan Anoda Baterai Litium PT Indonesia BTR New Energy Material berlokasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kendal, Jawa Tengah.
Baca Selengkapnya