Presiden Jokowi resmikan megaproyek PLTU senilai USD 5,87 miliar
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo didampingi Menteri ESDM Ignasius Jonan meresmikan tiga megaproyek pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) berkapasitas total 4.660 MW dengan nilai investasi keseluruhan USD 5,87 miliar.
Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana mengatakan, dalam kesempata sama Presiden Joko Widodo juga meninjau kemajuan pembangunan terminal batu bara berkapasitas 20 juta ton di Banten senilai USD 145 juta.
"Kalau ditotal, keempat proyek ini bernilai USD 6,015 miliar," kata Dadan.
-
Apa yang diresmikan Jokowi? Jokowi prihatin atas dominasi impor dalam penggunaan perangkat teknologi di Indonesia, dengan nilai impor yang mencapai lebih dari Rp30 triliun. Hal itu disampaikan Jokowi saat meresmikan Indonesia Digital Test House (IDTH) di Balai Besar Pengujian Perangkat Telekomunikasi (BBPPT), Kota Depok, Jawa Barat Selasa, (7/5).
-
Apa yang diresmikan oleh Presiden Jokowi di Purworejo? 'Kalau dulu yang namanya terminal bus image-nya itu preman, kini sudah harus hilang karena terminal bus adalah tempat pelayanan yang juga memberi dukungan pada peningkatan ekonomi dengan keterlibatan UMKM di dalamnya,' Selain Terminal Purworejo, tiga terminal lain yang diresmikan adalah Terminal Mendolo di Kabupaten Wonosobo, Terminal Purboyo di Kota Madiun, dan Terminal Patria di Kota Blitar.
-
Kenapa Jokowi membangun PLBN Motaain? Bagi Jokowi, pembangunan PLBN bukan hanya buat gagah-gagahan semata, dibangun untuk menyalakan ekonomi di daerah itu, jadi syarat pembangunan berkelanjutan.
-
Bagaimana Jokowi mendorong investasi di IKN? Jokowi juga menegaskan pentingnya dukungan investasi saat ini untuk mewujudkan visi pembangunan Ibu Kota Nusantara.'Jadi kalau mau investasi, sekali lagi, sekarang,' tegasnya.
-
Siapa Ajudan Presiden Jokowi? Kapten Infanteri Mat Sony Misturi saat ini tengah menjabat sebagai ajudan Presiden Joko Widodo.
-
Siapa yang membuat Presiden Jokowi gemas? Akhirnya, pertunjukan lucu Ameena sukses membuat semua orang terkesan, termasuk Presiden Jokowi yang menyaksikannya dari kursi utama.
Menurut dia, peresmian ketiga PLTU tersebut terdiri atas peletakan batu pertama dua proyek yakni PLTU Jawa 7 berkapasitas 2x1.000 MW dan PLTU 9&10 juga 2x1.000 MW, serta satu peresmian pengoperasian secara komersial (commercial on date/COD) PLTU IPP Banten 660 MW.
Ketiga proyek PLTU itu, lanjutnya, masuk program 35.000 MW. "Sementara terminal batu bara 20 juta ton akan memperkuat dan mengefektifkan rantai pasok batubara PLTU di wilayah Jawa bagian barat," ujarnya.
Dadan merinci proyek PLTU Jawa 7 bernilai investasi USD 1,88 miliar dengan rencana COD untuk unit 1 pada April 2020 dan unit dua pada Oktober 2020. Harga jual listrik ke PT PLN (Persero) disepakati 4,21 sen dolar/kWh.
Proyek, yang menggunakan skema bisnis 'build, own, operate, and transfer (BOOT) selama 25 tahun itu berteknologi "ultra supercritical boiler" dengan bahan bakar batu bara kalori rendah antara 4.000-4.600 kkal/kg 'ash received'.
"Jenis pembangkit ini dipilih karena memiliki efisiensi yang tinggi dan lebih ramah lingkungan," jelas Dadan.
Selanjutnya, menurut dia, PLTU Jawa 9&10 dengan skema listrik swasta (IPP) dibangun disebelah PLTU Suralaya 1-8, Banten dengan nilai investasi USD 3 miliar.
Anak perusahaannya PLTU itu dibangun dengan skema penugasan PLN kepada anak perusahaan, PT Indonesia Power, sesuai Perpres No 19 Tahun 2017. Proyek BOOT itu juga menggunakan teknologi 'ultra supercritical'.
"Diperkirakan COD PLTU 9&10 pada 2022 dengan kontrak 25 tahun dan biaya pokok produksi (BPP) 5,1 sen dolar/kWh," katanya.
Untuk PLTU Banten 660 MW, lanjut Dadan, merupakan proyek IPP dengan pengembang PT Lestari Banten Energi. Proyek BOOT selama 25 tahun itu menggunakan teknologi 'supercritical' dan telah berproduksi sejak Maret 2017.
"Harga jual ke PLN disepakati 5,99 sen dolar/kWh dengan investasi USD 990 juta," ujarnya.
Terakhir, Dadan mengatakan, proyek terminal batu bara, yang ditinjau Presiden Joko Widodo, dibangun anak perusahaan PLN, PT PLN Batubara, bersama Gama Corp. "Lokasi terminal ini bersebelahan dengan PLTU Jawa 7 dan ditargetkan COD bersamaan dengan PLTU," katanya.
Terminal batubara itu, menurut dia, juga berfungsi sebagai stok darurat PLTU di luar Jawa bagian barat, menjaga keamanan pasokan batubara saat cuaca buruk karena penggunaan kapal (vessel), pengurangan biaya pembangunan terminal di masing-masing PLTU, dan efisiensi biaya transportasi batubara dari perubahan barge ke vessel.
"Terminal batubara ini memerlukan lahan sekitar 20 hektare dengan nilai investasi USD 145 juta," ujarnya.
Dadan menambahkan proyek-proyek tersebut akan memberikan manfaat besar bagi masyarakat dan mengefisienkan biaya pembangkitan listrik, sehingga harga listrik lebih terjangkau masyarakat.
Untuk mempercepat proyek 35.000 MW, pemerintah telah menerbitkan Perpres Nomor 14 Tahun 2017, yang merupakan Perubahan Perpres Nomor 4 Tahun 2016, tentang Pembangunan Infrastruktur Ketenagalistrikan.
"Perpres ini memberikan jaminan kepada dunia usaha bahwa pemerintah terus berkomitmen mendukung pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan berupa penjaminan, percepatan perizinan dan nonperizinan, penyediaan energi primer, tata ruang, penyediaan tanah, dan penyelesaian hambatan dan permasalahan lainnya," katanya.
Berdasarkan data Kementerian ESDM, status program 35.000 MW hingga 15 September 2017 adalah tahap COD/komisioning 773 MW, konstruksi 15.266 MW, PPA belum konstruksi 10.255 MW, pengadaan 4.563 MW, dan tahap perencanaan 6.970 MW.
"Sampai 2019, diharapkan semua proyek 35.000 MW sudah terkontrak dan juga ada tambahan 17.000 MW dibandingkan akhir 2014," kata Dadan.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi menginginkan seluruh potensi energi baru terbarukan di Indonesia bisa dimanfaatkan.
Baca Selengkapnya"Proyek Tangguh Train 3 ini dibangun dengan investasi USD 4,83 miliar atau Rp72,45 triliun," kata Jokowi.
Baca SelengkapnyaJokowi melakukan peletakan batu pertama pengembangan 3 proyek gas lain senilai Rp52,235 triliun di Papua Barat.
Baca SelengkapnyaPLTS yang berada terapung di atas Waduk Cirata ini memiliki kapasitas 192 megawatt peak (MWp).
Baca SelengkapnyaPresiden Republik Indonesia, Joko Widodo mengunjungi booth PT PLN (Persero) dalam rangkaian World Hydropower Congress (WHC) 2023 di Nusa Dua Bali.
Baca SelengkapnyaIndonesia tengah menanti pencairan dana JETP senilai USD 20 miliar untuk mendorong program transisi energi.
Baca SelengkapnyaPLTS ini baru saja diresmikan langsung oleh presiden Jokowi dan menjadi PLTS terbesar se Asia Tenggara.
Baca SelengkapnyaJokowi meyakini keberadaan smelter tersebut dapat memberikan nilai tambah yang besar untuk Indonesia.
Baca SelengkapnyaKomitmen ini, lanjut Jokowi, diwujudkan melalui pemanfaatan energi baru dan terbarukan (EBT) yang lebih ramah lingkungan.
Baca SelengkapnyaJokowi bertolak menggunakan pesawat kepresidenan Indonesia-1 dari Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma.
Baca SelengkapnyaDarmawan mengatakan, kerja sama dengan SGCC merupakan wujud kolaborasi bersama untuk dapat bergerak maju dalam transisi energi.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan smelter dengan investasi senilai Rp56 triliun tersebut memiliki lahan seluas 104 hektar
Baca Selengkapnya