Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Presiden Terpilih Diminta Perbaiki Data Pangan di 100 Hari Kerja Pertama

Presiden Terpilih Diminta Perbaiki Data Pangan di 100 Hari Kerja Pertama Sawah. ©2013 Merdeka.com

Merdeka.com - Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) memaparkan beberapa pekerjaan utama yang harus diselesaikan presiden terpilih dalam 100 hari kerja pertamanya nanti, khususnya di sektor pangan.

Peneliti CIPS, Assyifa Szami Ilman menyampaikan bahwa ada tiga poin utama yang perlu menjadi prioritas kebijakan pemerintah terpilih pada 100 hari pertama yang terkait dengan kebijakan pangan.

Poin pertama adalah perbaikan data pangan. Data pangan selama ini dianggap menjadi polemik karena berperan dalam jumlah komoditas pangan yang diimpor.

Orang lain juga bertanya?

"Jika data pangan tidak dapat diandalkan, dikhawatirkan Indonesia impor pangan terlalu banyak atau terlalu sedikit. Jumlah impor yang tidak tepat ini akan mempengaruhi harga di pasaran dan berpengaruh kepada kehidupan petani lokal dan masyarakat," kata dia di Hotel Le Meridien, Jakarta, Senin (13/5).

Sampai saat ini, baru data beras yang sudah dilakukan perbaikan pada Oktober 2018 lalu. Hasil dari perbaikan metode pengambilan data yang lebih baik ini menghasilkan jumlah beras yang diproduksi yang dianggap lebih akurat.

Ilman menambahkan, adapun komoditas yang selanjutnya sebaiknya diprioritaskan untuk perbaikan data komoditas jagung. Jagung berperan penting untuk biaya produksi industri peternakan unggas karena perannya sebagai pakan.

"Jika jagung yang ada di pasaran tidak mencukupi dan tidak sesuai kondisi yang diharapkan industri, tentunya harga pakan akan semakin mahal sehingga berimbas pada naiknya harga daging ayam dan telur," tambahnya.

Biaya pakan berkontribusi pada 50-60 persen seluruh biaya produksi yang ada di industri peternakan unggas. Sehingga data jagung penting untuk diukur lebih akurat agar menghasilkan angka yang tepat untuk perumusan kebijakan.

Tidak hanya itu, yang perlu diprioritaskan di masa kerja awal presiden baru nanti adalah penurunan biaya produksi tanaman pangan.

Seperti yang diketahui, harga beberapa komoditas pangan di Indonesia relatif mahal dibandingkan dengan harga di tingkat internasional. Harga daging sapi internasional rata-rata berada di kisaran Rp60.000/kg. Sedangkan di Indonesia harganya bisa mencapai Rp80.000-120.000/kg. Harga gula juga terpaut jauh dimana di tingkat internasional harga hanya sekitar Rp4.000-5.000/kg, sedangkan harga di tingkat lokal mencapai Rp12.000-14.000/kg.

"Semua ini rata-rata pada 2017-2018 yang lalu. Salah satu faktor yang memengaruhi adalah biaya produksi yang cukup mahal," pungkasnya Ilman.

Reporter: Ilyas Istianur Praditya

Sumber: Liputan6.com

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
VIDEO: 100 Hari Kerja Anies Jika Jadi Presiden: Kaji IKN & Food Estate, Benahi Total KPK!
VIDEO: 100 Hari Kerja Anies Jika Jadi Presiden: Kaji IKN & Food Estate, Benahi Total KPK!

Calon Presiden Anies Baswedan mengungkap program untuk 100 hari kerja jika terpilih sebagai presiden.

Baca Selengkapnya
Usai Pelantikan Presiden Prabowo, Said Abdullah: DPR Akan Terus Mengawasi
Usai Pelantikan Presiden Prabowo, Said Abdullah: DPR Akan Terus Mengawasi

Presiden Prabowo menurut Said perlu fokus menurunkan tingkat kemiskinan dan kesenjangan sosial lebih progresif dengan orkestrasi kebijakan yang komprehensif.

Baca Selengkapnya
Sindiran Menko Zulhas: BRIN Malah Bicara Moderasi Beragama, Padahal Kita Butuh Bibit Padi Unggul
Sindiran Menko Zulhas: BRIN Malah Bicara Moderasi Beragama, Padahal Kita Butuh Bibit Padi Unggul

Zulhas menyebut, salah satu tantangan terbesar adalah kurangnya dukungan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dalam menyediakan bibit unggul.

Baca Selengkapnya
Capres Anies: Investasi Kita Didorong Tinggi, Tapi Tidak Menyerap Tenaga Kerja
Capres Anies: Investasi Kita Didorong Tinggi, Tapi Tidak Menyerap Tenaga Kerja

Menurut Anies investasi tidak dibarengi dengan penyerapan tenaga kerja

Baca Selengkapnya
Prabowo Ingin Swasembada Pangan dalam 5 Tahun, Mungkinkah?
Prabowo Ingin Swasembada Pangan dalam 5 Tahun, Mungkinkah?

Presiden Prabowo Subianto punya target ambisius untuk menjadikan Indonesia swasembada pangan.

Baca Selengkapnya
Cerita Zulhas 25 Tahun Berkarir Politik, Akhirnya Kesampaian Jadi Menko Pangan
Cerita Zulhas 25 Tahun Berkarir Politik, Akhirnya Kesampaian Jadi Menko Pangan

Menjadi Menko Pangan merupakan karir politik tertinggi bagi Zulhas.

Baca Selengkapnya
Menko PMK Ungkap PR untuk Gus Ipul sebagai Mensos Baru Menggantikan Risma
Menko PMK Ungkap PR untuk Gus Ipul sebagai Mensos Baru Menggantikan Risma

Muhadjir Effendy mengatakan, ada beberapa pekerjaan yang harus diselesaikan oleh Gus Ipul sebagai Mensos.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Prabowo Sangat Optimis Swasembada Pangan 2 Tahun ke Depan
Pemerintah Prabowo Sangat Optimis Swasembada Pangan 2 Tahun ke Depan

Target realisasi swasembada pangan dimajukan dari awalnya tahun 2028 menjadi 2027.

Baca Selengkapnya
Pesan Prabowo di Pembekalan Calon Menteri: APBN untuk Rakyat, Bukan Pribadi
Pesan Prabowo di Pembekalan Calon Menteri: APBN untuk Rakyat, Bukan Pribadi

Supratman Andi Agtas mengungkapkan salah satu pesan dari Presiden Terpilih selama penyampaian materi.

Baca Selengkapnya
Swasembada Pangan Paling Lambat 2028, Zulhas: Biasanya Kalau Kepepet Akan Muncul Ide Brilian
Swasembada Pangan Paling Lambat 2028, Zulhas: Biasanya Kalau Kepepet Akan Muncul Ide Brilian

Kemandirian pangan tak hanya menyangkut soal swasembada beras, tapi juga komoditas lain.

Baca Selengkapnya
Mentan: Penelitian Pertanian Harus Jawab Tantangan Terkini dan Masa Depan
Mentan: Penelitian Pertanian Harus Jawab Tantangan Terkini dan Masa Depan

Penelitian bisa menjadi kunci dalam menjawab berbagai tantangan yang dihadapi sektor pertanian

Baca Selengkapnya
Jokowi Mulai Bahas Program Makan Siang & Susu Gratis saat Sidang Kabinet untuk RAPBN 2025
Jokowi Mulai Bahas Program Makan Siang & Susu Gratis saat Sidang Kabinet untuk RAPBN 2025

Program tersebut merupakan unggulan pasangan Prabowo-Gibran saat masa kampanye Pilpres 2024

Baca Selengkapnya