Presidensi G20 2022, Indonesia Dorong Pemulihan Bersama Negara Dunia
Merdeka.com - Indonesia secara resmi akan menjadi Presidensi G20 pada tahun 2022 setelah dilakukannya serah terima dari Italia kepada Indonesia. Serah terima tersebut dijadwalkan pada Konferensi Tingkat Tinggi G20 (KTT G20) di Roma, Italia pada 30-31 Oktober 2021 mendatang.
Mewakili Pemerintah Indonesia, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan sebagai Presidensi G20, Indonesia bertekad untuk mengatasi tantangan global yang masih akan muncul dan mencari solusi terbaik. Indonesia akan memastikan semua negara dapat pulih bersama, dan berjalan menuju masa depan yang berkelanjutan.
"Indonesia akan mengusung tema recover together, recover stronger dalam Presidensi G20 di tahun depan," kata Menteri Sri Mulyani seperti dikutip dari laman kemenkeu.go.id, Jakarta, Jumat (15/10).
-
Siapa yang mendampingi Presiden Jokowi ke KTT G20? Selain ibu negara Iriana Jokowi, presiden juga didampingi sejumlah menteri termasuk Menko Perekonomian, AIrlangga Hartato.
-
Siapa yang memimpin delegasi Indonesia? Dalam pertemuan tersebut, delegasi Indonesia dipimpin Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan Djatmiko Bris Witjaksono.
-
Kenapa Menko Perekonomian ikut ke KTT G20? Menko Airlangga menegaskan, Pemerintah Indonesia membawa misi besar dalam agenda KTT G20. Salah satunya untuk memperkuat kerja sama di bidang perekonomian.
-
Siapa yang akan memimpin Timnas Indonesia di Piala AFF 2024? Pada edisi kali ini, pelatih Shin Tae-yong telah memutuskan untuk menurunkan pemain dengan usia di bawah 22 tahun.
-
Apa yang dibawa Menko Perekonomian ke KTT G20? Menko Airlangga menegaskan, Pemerintah Indonesia membawa misi besar dalam agenda KTT G20. Salah satunya untuk memperkuat kerja sama di bidang perekonomian.
-
Kenapa KTT ASEAN tahun ini penting bagi Indonesia? KTT ASEAN tahun ini akan digelar di Jakarta.
Menteri Sri Mulyani mengungkapkan agar bisa pulih bersama, maka semua pihak harus sepakat untuk mendorong produktivitas, meningkatkan ketahanan dan stabilitas. Termasuk memastikan pertumbuhan yang berkelanjutan dan inklusif.
"Ini harus didukung oleh kepemimpinan global kolektif yang kuat serta lingkungan dan kemitraan yang memungkinkan," ungkap Menteri Sri Mulyani.
6 Agenda Prioritas
Jalur Keuangan (Finance Track) Presidensi Indonesia akan fokus pada enam agenda prioritas. Antara lain, exit strategy untuk mendukung pemulihan, upaya mengatasi luka dalam perekonomian untuk mengamankan pertumbuhan di masa depan. Lalu sistem pembayaran di era digital, keuangan berkelanjutan, inklusi keuangan, dan perpajakan internasional.
Selain itu, Indonesia akan melanjutkan diskusi 10 kebijakan isu seperti:(1) Mengintegrasikan risiko pandemi dan iklim dalam pemantauan risiko global;(2) Penguatan Global Financial Safety Net (GFSN);(3) Meningkatkan Arus Modal;(4) Melanjutkan Inisiatif Kesenjangan Data (Data Gap Initiatives);(5) Meningkatkan Reformasi Regulasi Sektor Keuangan;(6) Memperkuat Kesinambungan Utang dan Transparansi Utang;(7) Mempercepat agenda infrastruktur menuju pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif;(8) Memanfaatkan dukungan MDB;(9) Memperkuat Pencegahan, Kesiapsiagaan dan Respons Pandemi;(10) Melanjutkan dukungan untuk menarik investasi sektor swasta di negara-negara berpenghasilan rendah, seperti di kawasan Afrika.
Pada kesempatan tersebut, Menteri Sri Mulyani juga menyampaikan Indonesia mengapresiasi capaian strategis Presidensi G20 Italia. Antara lain yaitu, dukungan G20 untuk negara-negara rentan yang terdampak pandemi , pembentukan Sustainable Finance Working Group (SFWG) yang menghasikanl peta jalan keuangan berkelanjutan G20.
Lalu pembentukan High Level Independent Panel (HLIP) tentang pembiayaan untuk kesiapsiagaan dan respons pandemi. Kemudian kesepakatan perpajakan digital dan Dialog Investor Infrastruktur G20.
"Semua pencapaian ini penting bagi komitmen G20 terhadap pertumbuhan yang kuat, berkelanjutan, inklusif, seimbang, dan tangguh. Italia menunjukkan bahwa G20 dapat berfungsi sebagai penjaga kepentingan ekonomi dan keuangan global seluruh negara termasuk negara berkembang," kata dia mengakhiri.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Joko Widodo hadir pada KTT G20 New Delhi pasca suksesnya pelaksanaan KTT ke-43 ASEAN.
Baca SelengkapnyaSelain puluhan kepala negara sahabat, satu utusan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan 13 perwakilan khusus kepala negara juga hadir pelantikan Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaPemerintah Indonesia memberikan apresiasi atas kesuksesan India selaku Presidensi Group of Twenty (G20) bidang ketenagakerjaan.
Baca SelengkapnyaDi India, Presiden Jokowi diagendakan mengikuti rangkaian KTT G-20.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi mengirim Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati ke Brazil di tengah isu reshuffle kabinet.
Baca SelengkapnyaSepak terjang Indonesia sebagai Ketua ASEAN 2023 layak mendapatkan apresiasi.
Baca SelengkapnyaDi India, Presiden Jokowi diagendakan mengikuti rangkaian KTT G-20.
Baca SelengkapnyaPidato pertama disampaikan sekitar pukul 09.00 WIB, kedua pukul 13.00 WIB.
Baca SelengkapnyaPekan depan, Presiden Prabowo akan melakukan perjalanan keliling dunia, sementara Gibran Rakabuming akan mengambil alih kendali pemerintahan.
Baca SelengkapnyaRombongan Presiden Jokowi bersama sejumlah menteri ini untuk menghadiri rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20.
Baca SelengkapnyaIndonesia akan berkomitmen untuk memperkuat kerja sama dengan kawasan Afrika.
Baca SelengkapnyaTim ini diharapkan memiliki kualitas dan kapasitas sehingga mampu bekerja secara sungguh-sungguh.
Baca Selengkapnya